[16] I'm fine

5.9K 561 26
                                    

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

.

.

.

.

.


Pria itu masih berdiri di ambang pintu untuk beberapa menit. Bergeming di tempatnya seraya memandang seseorang yang masih terbaring di ranjang itu.

Teringat akan penjelasan sang dokter bagaimana kondisi matenya saat ini. Ia menghela napas beratnya. Mengambil langkah mendekati ranjang dimana matenya berada. Ia duduk di kursi itu, meraih sebelah tangan gadisnya dan mengecupnya lama. Merasa sedikit lega ketika bibirnya merasakan rasa hangat di kulit tangan itu. Tak sedingin sebelumnya.

Davion menoleh ketika mendengar pintu ruangan dibuka. Ternyata orang tua dan kedua adiknya datang lebih cepat dari yang ia kira.

"Bagaimana keadaannya?" tanya ibunya langsung.

Pria yang ditanya itu menghela napasnya, "Dia kehilangan banyak darahnya, tulang kaki dan tangan kirinya retak, dan proses penyembuhannya melambat karena racun." jelasnya secara singkat. Mengulang apa yang ia ketahui dari dokter.

"Kalau begitu Regan akan menggantikanmu sementara. Dia membutuhkanmu," tutur ayahnya. Davion mengangguk mengeratkan genggamannya pada tangan gadis itu.

***

"Tolong.. Kembalikan putri kami."

"Dia putri kami satu-satunya."

"Lupakan putri kalian. Dia sudah mati. Kembalilah ke rumah kalian dan lupakan semuanya."

Cahaya terang berpendar mengelilingi pasangan itu. Melingkupi tubuh mereka. Kekosongan di mata mereka terlihat nyata, sebelum hilang bersama sang cahaya.

Kembali ke peraduan mereka...

Melupakan semuanya...

Melupakan sang putri yang masih menangis dalam dekapan pria berjubah itu.

"Tenanglah anakku. Kau akan aman bersama ayah," ucapnya dengan suara lembut. Tangannya mengelus dahi bayi mungil itu, hingga suara tangisannya tak terdengar lagi.

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
BLE MOU ✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz