[13] Comfortable

6.9K 656 12
                                    

Masih manis-manis 😜

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Masih manis-manis 😜

______________________________________

Davion membawa matenya kembali ke kamar untuk beristirahat. Ia tidak mau gadis itu terlalu tertekan setelah baru saja sembuh. Ia merasakan matenya mengeratkan pelukannya ketika mereka berpapasan dengan Ravel dan Ancelin. Sepertinya mereka akan pergi ke suatu tempat.

"Oh, hai!" Heboh Ancelin. Ravel reflek menyikut lengan kembarannya. Celin seperti tak tahu situasi. Suaranya yang seperti itu membuat Elle terkejut dan ketakutan. Davion sempat merasakan tubuh kecil matenya sedikit terlonjak. Dan secara naluri ia menenangkan matenya, mengelus punggung itu dengan tangannya.

Davion sedikit mengangkat tubuh Elle untuk membenarkan letak gendongannya, yang sepertinya disalah artikan oleh gadis itu. Elle mengeratkan lilitan tangannya pada leher Davion karena ia mengira pria itu akan melepaskannya. Dan itu terlihat menggemaskan bagi Davion. Ia terkekeh ketika mendengar erangan protes dari bibir matenya.

"Kalian mau kemana?" tanyanya. Mengalihkan atensinya pada kedua adiknya.

"Menghadiri acara perayaan ulangtahun teman kami. Aku dengar kau juga mendapat undangan." Davion mengangguk-angguk mengerti. Undangan dari gadis itu ya. Salah satu teman Ancelin yang terkenal genit itu? Queenbee, huh? Tipe gadis yang paling ia hindari.

"Sampaikan salamku padanya. Katakan aku sibuk dan tidak bisa hadir," ucapnya dan mulai berbalik melanjutkan langkahnya yang tertunda. Sedangkan kedua adiknya hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum geli.

Sampai di kamarnya, Davion berniat merebahkan tubuh matenya ke kasur lalu mengambil kain dan air untuk membersihkan tubuh matenya. Tapi ternyata gadis itu masih terus ingin menempel pada tubuhnya, ia kira gadis itu sudah tertidur tadi.

Tersenyum geli ketika mendengar rengekan protes dari bibir matenya. "Aku akan mengambil kain sebentar. Kau belum mandi sejak kemarin," ucap Davion ketika pelukan mereka sedikit merenggang. Ia menghela napas saat mata bening itu mulai berkaca-kaca. Davion kembali memeluknya, dan tubuh mungil itu langsung merespon dengan balas memeluknya dengan sangat erat.

Davion kembali berdiri dan menuju kamar mandi, membawa serta gadisnya. Ia masih terlalu khawatir jika ia harus menyerahkan matenya pada omega. Ia ingin dirinya sendiri yang merawat matenya, tentunya dengan dukungan dari dokter pack pribadinya.

Pria itu mendudukkan matenya di atas closet. Gadis itu hanya mengamati semua yang dilakukan Davion seraya terus menggenggam tangan pria itu. Seakan gadis itu takut Davion akan meninggalkannya lagi di tempat asing ini.

"Sekarang kau harus membersihkan diri,"

"buka pakaianmu," lanjut Davion sambil melepaskan satu-persatu kancing piyama yang dikenakan gadis itu. Tanpa protes Elle menuruti semua yang dilakukan oleh pria itu padanya.

Lain halnya dengan Elle, Davion mati-matian menahan Remus yang mulai menggila ketika melihat kulit putih mulus itu, juga leher jenjangnya yang terlihat nikmat. Elle sedikit tersentak ketika mendengar geraman dari mulut Davion.

BLE MOU ✓Where stories live. Discover now