BAGIAN EMPAT

8.9K 710 29
                                    

"Izinkan aku membuktikan inilah kesungguhan rasa, izinkan aku menyanyangimu"

HAPPY READING!

Setelah adegan peluk pelukan di dalam mobil. Kini Daniel dan Naya sedang berada disebuah Cafe yang sangat populer di khalangan anak muda seperti mereka saat ini.

Daniel menatap Naya yang hanya diam saja tanpa memakan makanan yang dipesannya.

"Lo masih sedih? Gak mau makan itu? Gue udah berbaik hati traktir lo" Ketus Daniel membuat Naya menghela nafasnya pelan.

Naya dengan cepat memakan nasi goreng seafood-nya. Daniel hanya terkekeh melihat tingkah Naya.

"Gue kenapa? Ga mungkin gue jatuh cinta!" Batinnya.

Daniel menggeleng gelengkan kepalanya. Gak dia bukan jatuh cinta tapi dia hanya kasihan sama Naya. Cewek bodoh yang mau bunuh diri.

"Cepat amat" Ujar Daniel.

"Gue kan laper banget" Balas Naya sambil meminum es jeruk.

"Rumah lo dimana?" Tanya Daniel.

"Gue gak pulang malam ini. Gue mohon sama lo bawah gue ke tempat dimana gue bisa aman tanpa ada gangguan apapun" Jawab Naya sambil mengeratkan pelukannya ketubuh Daniel.

"Lo mau ke apart gue?"

"Boleh"

Setelah itu Daniel menancapkan gasnya di atas rata rata menuju apartemenya yang berada dijakarta selatan.


🐝🐝🐝

"Wah apartement lo besar banget" Ujar Naya berdecak kagum. Apalagi melihat interior apartement-nya Daniel.

Daniel menyuruh Naya duduk disofa yang berada di ruang tv.

"Duduk dulu, gue buatin minum" Kata Daniel sambil berjalan ke dapur dan Naya hanya menganggukan kepalanya saja toh dia juga sedang haus.

Beberapa menit berlalu Daniel datang membawa gelas kristal berisi Juz.

"Maaf nunggu-nya lama. Gue buat ini lama banget" Keluh Daniel sambil duduk disofa dan memberikan gelas itu kepada Naya dan diterima baik oleh Naya.

Naya meminumnya dengan sekali teguk saja dan tangannya.

"Wah enak banget" Ujar Naya tersenyum manis.

Deg

Senyumnya?

Anjir kok gue deg deg an? Batin Daniel.

"Biasa aja kali" Celetuk Daniel menatap Naya.

Naya hanya mendegus kemudian menepuk jidatnya dengan sangat kuat.

"YA AMPUN" Pekik Naya membuat Daniel tersentak kaget.

"Apaan sih lo teriak?!"

"Anterin gue pliss. Ini udah sore gue takut" Ujar Naya memandang Daniel yang berada didepannya ini.

"Takut napa lo? Gue gak bakal apa-apain lo kok. Jadi lo tenang aja gak usah takut" Ujar Daniel panjang lebar.

Bukan

Bukan itu maksdunya. Takutnya itu dalam artian akan di marahi oleh Ayah dan Bunda-nya, apalagi nanti dia akan mendapatkan tamparan dan semacamnya.

"Bukan, bukan itu! Pokoknya lo harus anterin gue sekarang juga!" Setelaj mengatakan itu Naya menarik tangan Daniel keluar apartement pria itu.

"Tadi lo bilang gak mau pulang" Ketus Daniel dan tetap mengikuti langkah Naya.

"Udah deh gak usah banyak bacot" Balas Naya ketus pada Daniel.

Cowok selalu salah dan cewek selalu benar. Right?

Daniel dan Naya menaiki motor sport Daniel. Kemudian Daniel melajukan motornya di atas rata-rata. Apalagi jalanan kali ini gak terlalu macet.

Sesampainya didepan rumah, naya mengucapkan terima kasih kemudian masuk dengan langkah pelan.

🐝🐝🐝

"Keluyuran dimana lagi jalang?!" Tanya.Bima dingin.

Baru saja membuka pintu, naya di sambut dengan kata kata tajam.

"Nay ke danau yah" Jawab Naya sambil menatap wajah Ayah nya.

"Haha kamu ke danau? Bukan ke club jual diri hm?"

Deg

"Jual diri? Ya Allah ayah jahat banget" Jerit Naya.

"Naya gak jual diri yah! Naya bukan anak begitu hiks" Lirih Naya. Pertahanan Naya sudah habis dia menangis.

"Mau jual diri to ga papa. Karna diri kamu udah ga ada harga-nya!" Ketus Bima meninggalkan Naya yang sedang menangis sesegukan sambil memegang dada nya.yang begitu terasa nyeri.

"Na" Panggil Randy menghampiri Naya.

"Ngapain lo keisini?!" Ketus Naya sambil menyeka air matanya.

"Aku ketemuan sama Ayah. Kamu kenapa nangis?" Tanya Randy lembut.

"Gue nangis enggaknya bukan urusan lo! Mending lo urusin tuh calon tunangan lo" Setelah mengatakan itu Naya meninggalkan Randy.

Randy menatap punggung Naya dengan sendu. Dia tau dia salah, bahkan dia sudah termakan sama omonganya Nisa kembaran Naya. Sampai detik ini Randy masih mencintai Naya gadis kecilnya yang sudah beranjak dewasa.

"Maafin aku na, aku benar benar minta maaf" Lirih Randy dan keluar dari rumah Naya.

CUT😂

GIMANA MAU LANJUT AJA ATAU STOP SAMPAI DI PART INI?

100 LEBIH DALAM 5 JAM INI AKU BAKAL UPDATE 2 PART SEKALIGUS GIMANA.

JANGAN LUPA KOMENTARNYA! YANG GAK KOMENTAR AKU DO'AIN DI PHP IN PAKBOY😆😆😆🙏

MAAF AKU LAMA UPDATENYA KARNA ADA UJIAN DARI KAMPUS TERIMA KASIH🙏🙏

KANAYA [TAMAT]Where stories live. Discover now