EKSTRA PART |AFRA, KAILA DAN MILA

9.2K 502 17
                                    

"MAMA kita mau pergi ke mana?" tanya bocah berumur 4 tahun pada Mila yang baru saja selesai berganti baju menggunakan gaun selutut bercorak bunga.

"Kita pergi ke rumahnya tante Kaila, teman Mama dan Papa," jawab Mila, lalu menggandeng tangan Gara menuju ke ruang tamu tempat Keenan sudah menunggu.

"Sudah siap pergi?" tanya Keenan sambil membawa Gara ke dalam gendongannya.

"Siap Papa," jawab Gara sambil tersenyum lebar hingga memperlihatkan lesung pipit turunan Papanya.

"Yuk," timpal Mila. Keenan kemudian menggandeng istrinya dan membukakan pintu mobil, menyilahkan istrinya masuk lebih dulu sementara Keenan menurunkan Gara di jok bangku tengah ditemani beberapa mainan yang sudah disediakan di sana.

"Acaranya dimulai jam berapa?" tanya Keenan ketika mereka sudah dalam perjalanan ke rumah Kaila dan Raga untuk menghadiri acara Anniversary pernikahan mereka yang ke tiga tahun.

"Jam sepuluh. Hehe nggak apa-apa telat sedikit," jawab Mila sambil melirik jam digital di dashboar mobil yang menunjukkan pukul sepuluh lewat lima menit.

"Kamu sih lama dandannya," komentar Keenan.

"Namanya juga cewek," sungut Mila sambil mengembungkan pipi cemberut.

"Ngomong-ngomong. Nggak nyangka ya, Pak Raga polisi yang pernah selametin kamu waktu di sandera dulu ternyata menikah sama Kaila, perempuan yang kita tolong karena nggak sengaja bertemu di jalan," kata Keenan.

"Iya, nggak nyangka banget ternyata dunia sekecil itu," sahut Mila sambil mengawasi putra mereka yang sibuk bermain boneka superhero serta kapal-kapalan di belakang bangku kemudi.

"Aku bersyukur kak Kaila akhirnya bahagia sama Kak Raga. Jujur aja, aku bener-bener nggak tega kalau ingat-ingat soal pertemuan pertama kita dulu sama kak Kaila. Kamu inget kan?" Mila menghadap ke arah Keenan untuk bertanya lalu meneruskan, "Saat itu hujan deras, dan kita hampir aja nabrak kak Kaila. Melihat kondisinya yang basah kuyub, aku bener-bener punya firasat buruk tentangnya saat itu."

"Iya aku ingat. Dia juga meminta bantuan kita untuk diantarkan ke Al Azhar Memorial Garden, kira-kira saat itu makam siapa ya yang sedang dikunjunginya?" tanya Keenan, masih tidak bisa melupakan kejadian yang sudah terjadi beberapa tahun silam.

"Aku juga gatau, apa mungkin orang tuanya ya? Dipernikahannya kak Kaila dan kak Raga yang kita hadiri dulu, aku nggak lihat ada orang tua kak Kaila," tebak Mila.

Sedangkan Keenan ikut berpikir di sampingnya, "Mungkin. Tapi yaudahlah, itu sudah menjadi masa lalu. Yang penting sekarang Kaila sudah bahagia bersama Pak Raga."

Mila mengangguk lalu tersenyum lebar menatap Keenan sambil bertanya, "Bahagia seperti kita saat ini?"

Keenan menoleh sekilas ke arah Mila lalu menggenggam telapak tangannya seraya menyahut, "Iya sayang, bahagia seperti kita."

**

"Hai semua, maaf ya datangnya telat!"

Kaila yang pada awalnya sibuk mengobrol dengan Afra soal putra dan putri mereka lantas menoleh ke arah kedatangan Mila dan Keenan yang menggendong Gara.

"Ya ampun Mila, selamat datang! Kupikir kamu nggak bisa dateng," sambut Kaila sambil mencium pipi kanan dan kiri Mila gaya khas ibu-ibu arisan yang baru saja bertemu.

"Iya maaf ya datangnya telat, biasa... cewek dandannya lama," timpal Keenan seraya melirik ke arah Mila menyalahkannya. Mila yang mengaku salah hanya bisa tersenyum cengir tanpa rasa berdosa.

"Nggak apa-apa, acaranya juga masih baru dimulai. Yuk silahkan bergabung, meja makanannya ada di sana!" Kaila menunjuk meja-meja khusus hidangan di mana salah satu meja itu terdapat Raja dan Ratu yang sedang bermain di kolong meja.

My Perfect Captain (TAMAT)Where stories live. Discover now