PROLOG

12.2K 983 12
                                    

"MILA! Berhenti!"

Camila Pramestika menoleh saat mendengar suara dari sang mama. Panik, Mila segera berlari menyebrangi zebra cross tanpa memedulikan tatapan semua orang. Mengenakan gaun pengantin seberat 3 kilo sama sekali tak menyurutkan semangat Mila untuk terus berlari menelusuri ibu kota. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana cara menghilang dari pandangan mamanya.

"Sekali lagi mama peringatkan Mila, kamu harus kembali ke pernikahan, SEKARANG-JUGA!"

Sekarang juga...

Sekarang juga...

Suara itu mendengung berulang kali memenuhi kepala Mila, membuat Mila semakin disesaki rasa kecewa. Kedua orang tua Mila selalu bertindak sesuka hati tanpa memikirkan bagaimana perasaan Mila seolah dia adalah boneka milik mereka.

Sejenak, Mila berhenti melangkah ketika melihat laut terbentang luas di depannya. Berpikir kalau mungkin laut dapat melindunginya, menyembunyikan Mila ke bagian dasar paling dalam di mana ia dapat menemukan ketenangan di sana.

Mila berlari di sepanjang jembatan dekat pelabuhan, banyak orang pejalan kaki di sana yang menatap perempuan itu heran, bahkan rela berhenti untuk sekadar memperhatikan. Lalu semua orang melebarkan mata, terkejut saat Mila melewati perbatasan dan menjatuhkan diri ke laut.

Byuuurrr!!

Tubuh Mila melayang dalam laut, ia membuka mata, meski semua nampak kabur dalam penglihatan, tetapi Mila bisa merasakan cahaya matahari di atasnya, juga bunyi letupan riak-riak air di sekitar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tubuh Mila melayang dalam laut, ia membuka mata, meski semua nampak kabur dalam penglihatan, tetapi Mila bisa merasakan cahaya matahari di atasnya, juga bunyi letupan riak-riak air di sekitar.

Ia merasa semakin jauh dari permukaan. Dingin air laut terasa mencabik-cabik kulitnya. Kegelapan mulai datang, perasaan tidak dihargai, dikecewakan, juga diabaikan, semua perasaan itu menumpuk menjadi satu, menyesak hati sempit Mila.

Kemudian meledaklah semua perasaan Mila-di sini-sendirian-dalam laut.

Byuuurrr!!

Sebelum kelopak mata Mila tertutup, ia sempat melihat seseorang terjun dan berenang ke arahnya. Mila kehilangan kesadaran tepat saat seseorang itu mengulurkan tangan dan menarik tubuh Mila kembali ke atas permukaan.

.

.

.

My Perfect Captain (TAMAT)Where stories live. Discover now