BAGIAN 12 |GADIS DI MASA LALU

7K 635 37
                                    

Selamat Membaca!
Jangan lupa tekan 🌟 dan komentarnya.

Playlist
Menepi Cover

•••

KEENAN terlihat bingung ketika Mila meminta menurunkannya di sebuah gang sempit dikelilingi rumah-rumah yang rata-rata terlihat tidak cukup layak dijadikan tempat tinggal.

"Ini... daerah rumah sahabatmu tinggal?" Keenan bertanya sambil mengedarkan pandangan ke sekitar.

"Iya, hehe. Kamu pasti nggak nyangka kan kalau sahabatku berasal dari keluarga sederhana," sahut Mila, paham atas keterkejutan Keenan saat ini.

"Kamu yakin tinggal di tempat seperti ini?"

"Iya, aku sudah sering main ke rumah Ara dari dulu. Semua warga juga sudah mengenalku, cuma orang-orang di sini yang benar-benar memperlakukanku seperti seorang manusia sungguhan."

Keenan menatap Mila takjub, "Ternyata kamu sesederhana itu. Kupikir karena kamu terlahir dari keluarga kaya, kamu tidak akan suka tinggal ditempat seperti ini."

Mila mengulum senyum, berusaha tegar saat mengatakan, "Kalau boleh memilih, aku jauh lebih suka kehidupan sederhana penuh kasih sayang daripada kehidupan mewah namun selalu kesepian."

Segala hal yang menyangkut Mila selalu menarik, pikir Keenan. Dia mungkin mengalami beberapa kesialan karena perempuan itu, namun entah mengapa Keenan tidak menyesal sama sekali telah mengenalnya.

"Oh ya, apa menurutmu Kaila akan baik-baik saja kita tinggalkan sendirian di makam?"

Mila bertanya saat tiba-tiba teringat pada gadis yang sebelum ini tidak sengaja hampir di tabrak Keenan di jalan dan berakhir meminta tolong padanya untuk diantarkan ke Al-Azhar Memorial Garden. (Bisa dibaca adegannya di My Guardian Police Bab 8 | Masa Lalu Kaila)

"Entahlah... tapi Kaila menyuruh kita pergi, mungkin dia butuh waktu sendiri," sahut Keenan.

Mila menunduk cemas, "Semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk padanya."

"Kamu sangat peduli pada Kaila padahal kita baru mengenalnya beberapa jam yang lalu."

"Karena kami sama."

Salah satu alis Keenan terangkat heran.

"Sama-sama merasakan dan mengetahui betapa menyedihkannya hidup dalam kesepian."

**

Keesokkan harinya menjelang siang, selagi menunggu Keenan menjemput Mila pergi ke taman hiburan, wanita itu berinisiatif mengajak Kiara. "Kamu yakin mau mengajakku? Bukannya kamu ingin berdua saja dengan Keenan," goda Kiara, setelah Mila menceritakan semuanya pada wanita itu pagi ini.

Mila tersipu, "Apa-apaan sih, kami hanya teman!"

Melihat reaksi Mila, Kiara malah semakin gencar menggodanya, "Temen apa temen nih?"

"Teman!" bantah Mila, kemudian melotot saat melihat Keenan sedang berjalan ke arah mereka.

"Hati-hati loh, sekarang lagi ngetrennya teman tapi menikah." Kiara mengedipkan mata ke arah Mila, tidak tahu jika Keenan sudah berdiri beberapa langkah di belakangnya karena ia berdiri membelakanginya.

Sedangkan Mila yang sadar kalau Keenan telah mendengar godaan Kiara barusan hanya bisa berusaha menyembunyikan rasa malunya, meski tak menutup fakta jika sekarang pipinya justru memerah.

"Ecieee merah mukanya, malu ya? Ishh, kenapa harus malu sih Mila? Kalau dihadapanku kamu bisa bicara sebebasnya, coba katakan..." Kiara mencondongkan kepala, lalu berbisik, "...kamu menyukai Keenan kan?"

My Perfect Captain (TAMAT)Where stories live. Discover now