Halaman 18

280 16 1
                                    

Aksa sudah siap dengan motornya namun Acel yang tidak pernah sekalipun menaiki motor gede bingung untuk  naik duduk diatas motornya
Aksa yang melihat raut bingung Acel pun geleng geleng kepala

" Tangan kanan kamu taruh di pundak saya, terus naik saja"

Aksa dengan kecuekan nya enggan  untuk mengajari Acel belajar menaiki motor . Aksa berfikir acel pintar dan benar saja
Acel mengikuti perkataan sedikit tidak jelas Aksa

"Kita mau kemana kak?" Tanya acel setelah duduk di atas jok belakang

"Bertemu teman teman saya" jawab Aksa " penggangan acel saya tidak akan bertanggung jawab jika kamu jatuh , karena itu salah kamu sendiri!"

Perintah Aksa

Acel ngedumel di belakang namun tetap saja melalukan perintah Aksa , karena masih menyayangi badan nya sendiri dari pada kenapa-kenapa pikir acel turuti saja perintah duda cuek itu

Di tengah perjalanan Aksa sengaja menambah kecepatan motor gedenya,

Aksa sangat rindu dengan jalanan senggang di malam hari ini lah yang Aksa rindukan ketika lelah bekerja dan mengurus anak .

Aksa tidak munafik jika mengurus dua anak tidaklah lelah , sangat lelah walaupun dirinya tidak ada untuk anaknya 24jam .
Namun benar, apa kata orang-orang di luar sana. kehidupan pernikahan dan kehidupan saat lajang itu berbeda, tetapi dengan alasan itu tak lantas Aksa akan mengeluh sepanjang hari
Dengan pengalaman itu lah Aksa belajar lebih mengerti cara untuk mengendalikan diri nya sendiri.

Acel yang tadinya menikmati udara malam dengan kecepatan sedang jadi sedikit takut karna motor yang di tungganginya lebih kencang, secara tidak sadar acel melingkarkan tangan nya ke perut Aksa sedikit kencang karena takut .

Apa dia lupa jika membawa ku ,seenak nya menambah kecepatan tanpa bertanya dulu. Aku kan takut

Gerutu acel di dalam hati, dari pada menggerutukan kalimat kaliamat tidak jelas acel memilih lebih baik berdoa agar dia selamat . Ingin sekali acel mencubit perut rata duda Dua anak ini

Aksa yang tadinya lupa membawa acel dengan seenaknya menambah kecepatan laju motornya teringat karena pelukan acel yang semakin kencang

Astaga aku lupa membaca ibu satu anak ini

Secara perlahan Aksa memelankan kembali lanju kotornya ,bukan karena dirinya membawa acel tetapi tempatnya nya sudah terlihat di didepan sana.

Jum'at 17 Juli 2020

THE BEST MOTHER IN THE WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang