Chapter 11

955 186 22
                                    

Ayo votes dan comments biar aku semangat!^^

.

.

.

Namjoon terduduk pada kamar kecilnya, termenung menatap kosong kearah jendela yang terbuka lebar.

Namjoon telah kembali ke Utopia, beberapa jam setelah ia mengantarkan Jimin untuk bekerja. Pria mungil itu tampak baik-baik saja, sehingga Namjoon memutuskan untuk kembali ke Utopia sesegera mungkin.

Walaupun kejadian pada malam itu masih merupakan teka-teki bagi Namjoon.

Namjoon bersumpah, ia melihat Namu. Dan betapa terkejut dirinya saat Namjoon sadar bahwa Namu terlihat seperti kloningannya. Benar kata Jungkook, Namu tidak memiliki perbedaan dengannya sedikitpun, kecuali bola matanya yang berwarna biru dongker.

Sial, itu menakutkan.

"Selamatkan Seokjinku"

"Kumohon"

"Aku mencintainya"

Namjoon mengerang frustasi, ia tidak dapat mengingat dengan jelas pesan apa yang dikatakan oleh Namu. Pertemuannya dengan Namu terasa seperti mimpi, namun nyata dalam waktu yang bersamaan.

Namjoon terbangun kembali di pagi hari, ia tidak mengingat apapun kecuali wajah Namu dengan sorot matanya yang sendu.

Serta 3 kalimat yang saat ini terus berputar di dalam kepala Namjoon.

"Namjoon?"

Namjoon mendongakkan kepalanya dan melihat wajah Jungkook yang dipenuhi kekhawatiran, "Kau tak apa?"

Namjoon mengangguk, "Ya, ya. Tentu saja. Aku hanya sedang—berpikir"

Jungkook mendesah, lantas berjalan kearah Namjoon dan berakhir duduk di sisi Namjoon, "Kemana saja kau selama berpikir?"

Namjoon terbelalak, lalu berdeham, "Hanya—mengasingkan diri dan bercengkrama bersama alam. Alam seperti rumahku"

Jungkook mengangguk paham, lalu menepuk pundak Namjoon dengan pelan, "Taehyung akan membantuku berkebun untuk hari ini. Sepertinya kau masih memiliki pekerjaan di gudang utara?"

Namjoon mendesah, lalu mengangguk begitu ia mengingat bahwa dirinya masih memiliki segudang pekerjaan yang belum usai.

"Ada baguette di meja, kau bisa memakannya sebelum berangkat"

Jungkook memandang Namjoon sejenak, lalu melangkah pergi sebelum Namjoon mengehentikannya.

"Jungkook"

Jungkook menoleh, lalu menaikkan satu alisnya, "Ada apa?"

Namjoon beranjak, lalu menghampiri Jungkook yang kini berada di ambang pintu kamar, "Aku butuh bantuanmu"

.

.

.

"Jangan gila, Namjoon"

Taehyung berdiri sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada, sedangkan Jungkook duduk termenung seraya menggigit jarinya gugup.

Taehyung sialan itu, ia datang lebih awal kerumah untuk menjemput Jungkook, disaat Namjoon dan Jungkook sedang membicarakan hal penting, yang berhubungan dengan Seokjin.

"Taehyung, demi Tuhan. Aku hanya ingin menyelamatkan Seokjin dan pergi dari tempat terkutuk ini"

"Ya, aku mengerti," Taehyung mengusap wajahnya dengan kasar, "Atas dasar apa? Kenapa? Kau punya hubungan apa dengan Seokjin?"

UtopiaWhere stories live. Discover now