20

279 38 41
                                    

***
"Rion!" Nata mengagetkan Rion yang sedang membawa motor, Rion pun segera memberhentikan motor nya.

"Kenapa Nata?" tanya Rion di balik helm nya.

"Nata-" ucap Nata sedikit membuat Rion penasaran, kemudian Nata pun mulai berbicara.

"Nata cinta sama Rion," ucap Nata dari balik helm dan senyum-senyum tidak jelas di balik sana.

"Jadi Nata hanya mau bilang itu?" balas Rion dengan senyum terulas dari balik helm, sebenarnya Rion hanya mengerjai Nata.

"Kenapa Rion? Rion nggak cinta juga sama Nata?" tanya Nata dengan nada lesuh nya dari balik helm, dia mengira Rion hanya menanggapi ucapan dirinya tanpa meraskan menjadi diri Nata yang cinta dengan Rion.

"Cinta Rion sama Nata begitu besar, makannya nggak bisa di ungkapkan dengan kata-kata semakin banyak nya," jawab Rion dengan senyuman khas dirinya dari balik helm, Nata saat ini tengan senyum-senyum tidak jelas dari balik helm.

"Nata baper," ucap Nata jujur dengan ucapan dirinya sambil tersenyum, Rion yang mendengarkan ucapan Nata tersenyum tipis bahkan sangat tipis hingga tidak kelihatan.

"Rion juga laper." Senyum jahil ada di wajah Rion, sepertinya gadis itu atau Nata akan cemberut di balik helm. Nata pun mencubit pinggang Rion dan belakang dan alhasil Rion meringis kesakitan.

"Kok Nata cubit Rion, nanti Rion tambah cinta lo sama Nata," ucap Rion yang awalnya meringis kesakitan, akan tetapi dia tidak bisa memarahi gadis nya.

"Ish, apaan sih Rion," ucap Nata dengan pipi yang sudah merah akibat perlakuan manis dari Rion yang membuat dirinya baper, dan Nata menyembunyikan wajah nya di balik punggung Rion.

"Yaudah, kita langsung ke rumah Gibson," ucap Rion dari balik helm nya, karena memang jam telah menunjukkan pukul 16.30 WIB.

Motor Rion melaju ke kediaman keluarga Gibson dengan keceptan standar, tidak terasa sekarang Nata dan Rion telah sampai di depan perkarang rumah Gibson. Terlihat ada motor dan mobil yang terparkir di perkarangan runah Gibson. Dan sepertinya sahabat mereka berdua telah sampai terlebih dahulu. Rumah Gibson tampak elegan dengan balutan warna putih yang mendominasi rumah nya dan terlihat polos juga sederhana. Ada juga kolam di dalam rumah nya, dan di depan rumah nya terdapat air mancur yang siap menyambut orang yang datang. Rion dan Nata segera turun dari motor dengan melepas helm mereka terlebih dahulu sebelum masuk ke rumah Gibson. Rion dan Nata berjalan beriringan ke pintu rumah Gibson dan memencet bel yang ada di samping pintu. Setelah menakan bel terlihat Gibson membuka pintu dengan pakaian seperti anak rumahan pada umum nya.

"Rion, Nata, ayo masuk," ajak Gibson dengan senyum manis nya. Rion dan Nata segera masuk ke dalam rumah Gibson, yang begitu elegan. Kemudian Rion, Gibson, dan Nata telah sampai di ruang tamu milik keluarga Gibson. Terlihat sahabat mereka yang duduk di sofa Gibson sambil mengemil camilan yang telah di berikan oleh Gibson saat mereka datang. Di rumah nya sendiri ada 1 pembantu yang bernama bi Inem. Dan bi Inem telah bekerja sangat lama di keluarga Gibson sebagai pembantu.

Dan pada saat Rion, Gibson, dan Nata telah sampai di ruang tamu perhatian Damar, Keysa, Lastri, dan Lisya teralih kepada Rion juga Nata yang baru datang. Dan Rion yang melihat Lisya yang sudah berpenampilan seperti cewek pada umum nya dengan pakaian yang sederhana. Dan perlahan-lahan Rion dan Nata segera duduk di sofa milik keluarga Gibson.

"Lisya, ini kamu?" tanya Rion tersenyum karena akhirnya Lisya mau mengubah penampilan urak-urakan atau bad girl menurut Rion.

"Iya, Rion," ucap Lisya agak sedikit malu dan tersenyum tipis menanggapi ucapan Rion, Lisya juga tidak menyangka dirinya jauh berbeda dengan penampilan nya dulu yang urak-urakan. Dan sekarang Lisya terlihat lebih cantik seperti pada cewek umum nya.

"Eh, kalian udah dateng?" ucap Damar tiba-tiba, dari Damar yang sibuk main game kini perhatian  nya teralih kepada Rion dan Nata yang baru datang.

"Seperti yang lo liat Dam," balas Damar dengan senyum tipis nya yang menghiasi wajah nya.

"Eh, kita karoke yuk di ruang karaoke milik Gibson," ajak Damar yang seperti punya rumah sendiri. Damar pun sudah mendapatkan persetujuan dari tuan Rumah yaitu Gibson selaku yang punya ruang karoke dan rumah nya.

Mereka pun mengangguk dan perlahan mereka segera pergi ke ruang karaoke, dan memang di rumah Gibson bahkan ada bioskop, cafe, dan salon. Ada juga tempat di mana camilan, dan bahan-bahan dapur sudah ada di situ. Dan masih banyak hal seru lainnya di rumah Gibson. Ketika Rion, Gibson, Damar, Nata, Keysa, Lastri, dan Lisya memasuki ruangan karaoke milik Gibson. Saat mereka memasuki ruang karoke terlihat jelas ruangan itu sangat di dominasi oleh stiker, gambar gitar, dan mic. Mereka pun perlahan ke tempat duduk dan segera duduk ke sofa. Yang mulai bernyanyi adalah Damar, dan ia menyanyikan lagu Kekey yang baru-baru ini menjadi tren di dunia musik youtube indonesia. Damar pun segera memulai kegiatan bernyanyi nya, dan mengikuti lirik lagu.

"Kau dulu pernah bilang kepada diriku ... untuk ... memulai cinta ini ... tetapi setelah kita jalani ... aku merasa tertipu ... ucapanmu manis di bibir saja ... buat ku ... luluh jadinya ... semua cinta yang kamu berikan ... ternyata hanya settingan ...."

Semua yang ada di ruangan karaoke tertawa karena suara Damar yang di buat-buat seperti dengan suara milik Kekey yang mirip suara anak kecil karena sedikit imut-imut gimana gitu. Kemudian Damar mengajak semua ada ada di dalam ruang karaoke untuk bernyanyi secara bersama-sama reef lagu Kekey.

"Aku bukan bonekamu"

"Bisa kau suruh-suruh dengan seenak maumu ...."

"Aku bukan bonekamu bisa kau rayu-rayu"

"Kalau kau pergi bosan dan menghilang"

Semua yang ada di ruangan itu menyanyikan secara bersama-sama lagu Kekey dengan sangat baik, mereka terlihat enjoy dengan apa yang akan mereka nyanyikan. Dan mereka menyambungkan reef yang di nyanyikan sampai kelar lagu nya.

"Keke bukan boneka boneka boneka ...."

Damar bernyanyi dan bergoyang-goyang tidak jelas seperti yang ada di video klip milik Kekey. Dan kemudian dia melanjutkan reef lagu nya, dan sahabat Damar yang geleng-geleng kepala.

"Keke bukan boneka boneka boneka ...."

Di akhir lagu yang di nyanyikan oleh Damar mereka yang ada di ruangan itu tersenyum gembira karena di rumah Gibson mereka sangat happy. Semua yang ada di ruangan itu sedang bersenang-senang bersama. Dan bernyanyi secara bergantian tiap orang. Mereka tampak senang karena baru kali ini mereka tertawa tanpa memikirkan masalah hidup yang terus menerpa kehidupan masing-masing, di ruang karaoke begitu ramai seperti pesta padahal ini tidak sedang berpesta karena ini murni kemeriahan antar sahabat. Bibi Inem atau pembantu Gibson mengetuk pintu dan sedang membawa camilan dan minuman di tangannya.

Tok ... tok ... tok ....

"Masuk," ucap Gibson dari balik ruangan karoke.

"Ini den, camilan sama minuman yang tadi aden bilang," ucap bi Inem dan langsung menaruh camilan ke atas meja di ruang karoke. Setelah percakapan singkat itu mereka melanjutakan kegiatan bernyanyi sampai puas. Setelah itu mereka segera berjalan ke sofa yang ada di ruang karaoke. Dan segera makan dan minum yang telah di bawa oleh bi Inem tadi. Mereka juga mengobrol satu sama lain dan menceritakan kejadian lucu ataupun kekonyolan mereka selama menjalani kehidupan. Mereka tertawa begitu ria ketika Damar membuat lelucon, dan di tengah-tengah percakapan mereka.

Bruk!

***

RIONATA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang