1. Untuk Terakhir Kalinya🥀

303 185 202
                                    

Percayalah karena yang hilang biarlah berlalu. Yakinlah, Allah akan ganti dengan yang lebih baik dari yang dahulu.
---

"IBUUUU," teriak Aliyya semakin menjadi setelah mendekat ke kasur tempat ibunya tidur.

"Semoga tidak terjadi apa-apa pada ibu calon menantuku," gumam Ali dan terdengar oleh Mbak Lin---tetangga Aliyya.

"Aamiin," ucap Lin.

Sontak Ali kaget dan melirik kearah Lin.

"Tenang saja! Aliyya cantik, baik. Pasti mau kok, sama adek ini. Orang sama-sama cakep!!" ucap Lin.

Ali tersenyum lebar. "Terima kasih, Mbak!"

"T-tapii, masih cakepan yang kemaren kesini sih!! Hahahaha," balas Lin, langsung meninggalkan Ali.

"Bangsulll!!!" Acuh Ali.

"Siapa dia? Yang kemarin kesini? Untuk menemui Aliyya? Apa jangan-jangan ia gak mau gua kesini karena ada lelaki lain, makanya ia takut ketahuan!! Licik kau ya, Aliyya!!" Batin Ali semakin memanas, lalu memutar arah dan pergi meninggalkan rumah Aliyya.

"ALIIIII...," panggil Aliyya. Sangat berat Ali melihatnya. "Lebih baik gua pura-pura gatau deh!!"

"Lah, katanya mau sholat bareng, kenapa malah balik duluan?" Tanya Aliyya heran.

_____

"Aliii!!!" kata Aliyya saat sampai disekolah dan bertemu dengan Ali diparkiran.

Tetapi Ali tetap acuh, dan tidak memperdulikannya.

"Apa yang salah? Apa karena kemaren dia gendongku dan badanku berat!! Ah, tidak mungkin," batin Aliyya.

Setiap kali Aliyya bertemu dengan Ali, pasti Aliyya hanya dianggap lalat yang terbang.

"Aliii!!!" Panggil Aliyya saat bertemu di perpustakaan sekolah.

"Al, dipanggil Aliyya tuh, bukannya lu suka kan?" Celetuk teman Ali.

"IYA!! TAPI DULU,

---SEBELUM IA PUNYA KEKASIH!!" Sambung Ali.

"Ohh, jadi lu cemburu ya?!! HAHAHA!!" Kata temannya.

"Gapapa kalo Ali gak mau ngomong ama Aliyya, tapi Aliyya cuma mau ngembaliin topi yang kemaren ketinggalan dirumah," ucap Aliyya lalu memberikan topi yang ia pegang.

"Wahh, diem-diem maen kerumahnya si cewek!" kata teman Ali membuat suasana semakin memanas.

"Dann, kata ibu makasih udah anterin Aliyya! Yauda, maaf kalo Aliyya salah, terima kasih," lalu Aliyya pergi meninggalkan mereka.

"Anjirrr, dianterin juga lagi!!" Celetuk Hadi---teman Ali.

"Al,, cepetan kejarrr, cewek yang nyamperin dan minta maaf itu harus diperjuangin, cewek kayak gitu langka!!!!"

"BIARIN!!" Acuh Ali, lalu pergi.

"Parah lu ... cemen!"

"Bentar-bentar, ibunya Aliyya? Masih idup? Eh. Nanti pulang sekolah gada rapat ini, gua kerumahnya aja, minta maaf langsung kerumahnya," batin Ali langsung tersenyum ria.

Aliyya berjalan santai.
"Ali kenapa ya? Kok, jadi jutek kayak gitu, akutu orangnya gak enakan, liat orang cemberut doang hatiku jadi sakit," gumam Aliyya.

"Jadi, lu sakit hati? Atas perilaku Ali? Cieee!!" Ucap Rara---temannya Aliyya.

"Enggak kok," balas Aliyya yang tidak tahu kapan Rara datang.

AlkanaWhere stories live. Discover now