BK 12

12.7K 844 15
                                    

"Tidak ada yang susah ketika kamu mau belajar dan berusaha"
Adnan Wijaya

________________________________________

🍂 Indonesia
Saat Maurine sudah tiba di ruang bela diri ia mengganti pakaiannya dengan pakaian khusus yang ada disana. Setelah selesai ganti baju, ia melihat ada lemari kaca yang berisi foto.

"Liat ah... Siapa tau ada abang ganteng" ucap Maurine kemudian ia melihat lihat isi dari lemari itu, ternyata isinya berupa foto foto prajurit yang sedang bertugas. Yang membuat ia ingin tertawa adalah saat melihat foto Syila sedang berusaha mengobati Adnan namun Adnan menolak dengan wajah kesal yang sangat lucu. Saat melihat ke lemari bagian atas, ia melihat foto Adnan dengan seorang prajurit laki laki, mereka berpose dengan saling merangkul satu sama lain. Terlihat sekali jika mereka sangat akrab, namun yang mengganjal pemikiran Maurine adalah mengapa foto itu dipajang sendiri di lemari paling atas dan mengapa disekelilingnya adalah bunga?. Saat Maurine sedang memikirkan itu tiba tiba pintu terbuka.

"Tenten kok udah datang? Kan baru jam 13.45"

"Kenaoa?" Adnan malah bertanya balik kepada Maurine

"Ya nggak kenapa sih" jawab Maurine dengan sebal

Bukannya menjawab perkataan Maurine, Adnan malah menuju ke ruang ganti. Sesaat kemudian ia sudah selesai dengan pakaian bela dirinya.

Setelah Adnan selesai ganti pakaian, mereka memulai latihan dengan pemanasan, kemudian Adnan mengajarkan gerakan gerakan dasar bela diri kepada Maurine.
Namun sangat sulit untuk mengajari Maurine yang tubuhnya lemas seperti ubur ubur.

"Yang serius! Diajari Taekwondo minta ganti, Kung Fu minta ganti, sekarang muay thai mau ganti juga?" Ucap Adnan dengan kesal.

Bagaimana tidak kesal jika Maurine selalu menolak ajarannya dan meminta ganti materi, namun setelah Adnan menurutinya ia malah ngelunjak dan minta ganti lagi.

"Susah tenten"

"Tidak ada yang susah ketika kamu mau belajar dan berusaha" ucap Adnan

"Yaudah iya ayo lanjut lagi"

Saat melakukan pengaplikasian gerakan, ditengah tengah gerakan pukulan tiba tiba Maurine mengingat gerakan gerakan silat yang pernah ia pelajari dulu.
Dengan sigap ia langsung memberikan tendangan sabit kepada Adnan. Adnan yang tak mengira jika Maurine hendak melakukan gerakan tersebut dengan refleks meraih kaki Maurine dan membantingnya.

"Akhhh"

"Maurine! Maaf" ucap Adnan dengan membantu Maurine untuk berdiri

"Tenten ih" ucap Maurine dengan kesal sembari memegangi punggungnya yang ngilu akibat tertatap matras

"Suruh siapa tiba tiba pakai gerakan yang saya belum ajarkan"

"Ya Maurine tiba tiba inget gerakan itu aja"

"Kata Anne kamu tidak bisa bela diri"

"Dulu pernah ikut kakak latihan"

"Oh" jawab Adnan dengan singkat, padahal ia ingin mengetahui kehidupan Maurine lebih dalam lagi.

Dulu sewaktu masih berada di bangku sekolah dasar, Maurine sering sekali mengikuti kakaknya latihan fisik untuk persiapan masuk AAL, seperti renang dan bela diri, namun semenjak kakaknya diterima di AAL Maurine sudah tak pernah latihan fisik lagi. Jangankan latihan, menengok tempatnya saja sudah tak pernah. Hingga suatu hari saat kuliah, ia ditawari menjadi model dan akhirnya ia mulai latihan fisik lagi, namun ia tak pernah latihan bela diri lagi.

Saat mereka sedang rebahan diatas matras tiba tiba...

"Ceklek" tiba tiba ada yang membuka pintu dan ternyata itu Rangga

"Rin ikut saya sebentar" kemudian Maurine mengikuti Rangga dari belakang, sedangkan Adnan hanya dapat melihat saja tanpa ingin tau apa yang akan mereka lakukan.

Beberapa menit kemudian Maurine kembali dengan wajah ceria dan mata yang berbinar binar.
Adnan berpikir "apa yang membuat Maurine sebahagia ini?"

"Tentennn!!!" Teriak Maurine dengan semangat, sedangkan Adnan hanya membalas dengan mengangkat salah satu alisnya

"Coba tebak besok Maurine mau ngapain?"

"Dipulangkan?" Pikir Adnan, karena selama ini ia berpikir bahwa Maurine sangat tersiksa berada disini, mungkin yang bisa membuat Maurine bahagia seperti ini adalah pulang ke rumahnya

Maurine hanya bisa menghela nafas saat jawaban Adnan tak sesuai ekspektasinya
"Bukan tenten, Maurine mulai besok tidur di camp yeayyyyyyy" ucap Maurine dengan lompat lompat seakan akan sakit di punggungnya sudah menghilang

"Seneng?"

"Iyadong"

"Usah nggak sakit?"

"Enggak"

"Yaudah berarti bisa kita mulai lagi latihannya" ucap Adnan kemudian bersiap berdiri

Untuk kedua kalinya Maurine kembali menghela nafas atas kelakuan Adnan yang sangat sangat diluar ekspektasi.

Tak lama kemudian, jam telah menunjukkan pukul 16.45, mereka sudah mengakhiri latihan namun Adnan masih berada di ruang bela diri. Ia beranjak dari duduknya dan berjalan menuju lemari foto yang tadi sempat Maurine lihat. Ia menatap foto yang berada pada bagian paling atas lalu merenungkan kejadian beberapa tahun lalu.

"Prajurit sejati tidak akan mudah mati" ucap Adnan ditengah lamunannya, kemudian ia keluar dari ruangan tersebut.

Apa maksud dari kata kata Adnan tersebut?
Ikuti terus ceritanya
Jangan lupa vote dan komen ya💙

Bersamamu kaptenWhere stories live. Discover now