BK 6

16.3K 1K 46
                                    

"Saya yakin suatu hari kalian akan mencintai satu sama lain"
Rangga Pandiangan
_________________________________________

"Oh iya, dokter Syila suka sama tenten loh" ucap Maurine yang membuat Adnan kaget

"Tau dari mana?" Tanya Adnan

"Kelihatan tau dari cara dia menatap tenten, tapi sayang tentennya nggak suka sama Syila" ucap Maurine

"Hemm" ucap Adnan

"Tuh kan bener, emang Maurine tuh nggak pernah salah kalo nebak" ucap Maurine dengan bangga

"Udah selesai, minum dulu" ucap Adnan sambil menyodorkan kelas ke Maurine

"Minumin ihh, Maurine kan gabisa" rengek Maurine. Kemudian Adnan menyodorkan minuman tersebut ke mulut Maurine dengan telaten. Kejadian tersebut tidak lepas dari mata Rangga yang sejak tadi memata matai Adnan dan Maurine

"Saya yakin suatu hari kalian akan mencintai satu sama lain" ucap Rangga dalam hati.

"Saya keluar dulu" ucap Adnan kemudian mengambil baret merahnya yang tadi ia simpan di meja

"Selamat bertugas tentennya Maurine" ucap Maurine dengan manis

"Kalau ada apa apa hubungi lewat ini" ucap Adnan sembari memberikan TL pada Maurine

"Kenapa nggak pake hp?" Tanya Maurine

"Jarang pegang" ucap Adnan

"Tapi kan tangan Maurine sakit" ucap Maurine

"Jari kamu masih bisa digunakan" ucap Adnan

Kemudian Maurine mencoba menekan push-to-talk pada TL tersebut kemudian "bip"
"Maurine disini, dengan siapa dimana? Luwak white coffe passwordnya?" Ucap Maurine menirukan kuis kuis di Chanel TV yang biasanya ia tonton bersama mamanya

Kemudian Adnan menjawab
"Big boss disini"

"Buset, dikira dots" ucap Maurine sambil tertawa terbahak bahak

"Itu memang nama samaran saya" ucap Adnan

"Nama samaranku siapa?" Tanya Maurine

"sloppy lady" ucap Adnan dengan nada mengejek

"Maurine nggak ceroboh ihhh" kesal Maurine

"Emmm kalo tenten kan big boss, kalo aku beauty yaaa" ucap Maurine dengan menggunakan puppy eyes

"Memangnya situ dokter kang?" Ucap Adnan sambil tertawa

"Lah situ juga, emang tenten kapten  Yoo apa?" Sahut Maurine

"Bercanda" ucap Adnan

"Yang bener ih tenten" rengek Maurine

"Apa?"

"Nama samarannya tenten lah, masa rumahnya tenten" ucap Maurine dengan kesal

"Cari tau sendiri" balas Adnan

"Ihhhh tenten mah, emmmm btw kalau hari hari biasa pake nama samaran juga nggak?" Tanya Maurine

"Terserah" ucap Adnan

"Tenten, Maurine butuh nama samaran nggak?" Tanya Maurine

"Nggak penting" ucap Adnan

"Yaudah sono, katanya mau keluar" ucap Maurine

"Hem" jawab Adnan

Rangga yang melihat Adnan hendak keluar ia langsung bergegas menjauh dari ruangan Raka.

"Daaa tenten, hati hati" ucap Maurine

"Hemmm" sahut Adnan yang sudah berada di pintu.

Saat Adnan sudah menghilang Maurine mulai terbang ke alam mimpinya. Namun tiba tiba ia kebelet buang air, ia bingung harus bagaimana, ia malu jika harus memanggil Adnan. Sempat terpikir untuk meminta tolong kepada Syila namun ia gengsi. Akhirnya ia memanggil Adnan lewat HT.

------------------------------------

Biippp
"TENTEEENNNN" ucap Maurin dengan sangat kencang.

"Hem" tanya Adnan

"Tenten ada temen cewek nggak? Tapi jangan dokter Syila" ucap Maurine dari HT

"Kenapa?" Tanya Adnan

"Emm itu, emmm" ucap Maurine

"Cepat! Waktu saya tidak banyak" ucap Adnan

"Maurin kebelet pipis" ucap Maurine dengan ragu

"Hembbbb sudah gila" ucap Rangga yang tak sengaja mendengar suara Maurine

"Tahan, jangan sampai tempat tidur saya najis" ucap Adnan kemudian memutuskan sambungan

"Aku aja Nan" ucap Rangga dengan bangga

"Gak"

"Suruh Anne aja" ucap Rangga. Anne adalah adik asuh Namita saat pendidikan di Akmil.

Siapa Namita? Siapa Anne?
Apa hubungan mereka?
Ikuti terus ceritanya♥️

Bersamamu kaptenWhere stories live. Discover now