BK 11

13.5K 787 23
                                    

"Kata orang dulu kalau berantem terus itu jodoh"
_
_________________________________________


🍂Kongo

"Kapten Damar kumpulkan semua ketua tim, kita rapat sekarang. Jangan lupa ketua tim medis" perintah Letkol Argus

"Siap"

Beberapa menit kemudian mereka sudah berada di ruang rapat.

"Hari ini kita akan membahas tentang kecelakaan mobil yang baru saja terjadi, silahkan Kapten Damar untuk memulai rapat"

"Diduga kecelakaan mobil yang baru saja terjadi merupakan mobil hasil curian oleh Trevas Mafia yang mana mafia tersebut merupakan salah satu mafia yang berkuasa di Jepang yang bergerak dalam bidang perlindungan ilegal, pengorganisasian kejahatan, perdagangan narkoba, penjelundupan senjata, dan akhir akhir ini Trevas juga dicurigai menjadi andil dalam perdagangan manusia. Tak jarang mereka menerima layanan di luar daerah kekuasaan mereka. Pada kasus ini diduga Trevas menyelundupkan senjata api untuk gangster lokal menggunakan kendaraan diplomatik yang ia curi untuk menghindari pos pemeriksaan keamanan. Sesampainya di daerah pengawasan pasukan perdamaian, mobil mengalami kebocoran pada saluran bahan bakar dan terjadi percikan api yang menyebabkan mobil terbakar. Ada tambahan?" Tanya Damar setelah menjelaskan panjang lebar

Kemudian Jerome mengangkat tangannya. Jerome adalah ketua tim medis.

"Silahkan"

"Mungkin ini sedikit melenceng dari materi namun saya harus membicarakan ini. Pasien 01 memiliki luka jahit mencurigakan pada lengan kanannya. Kami menduga didalam luka tersebut terdapat benda dan saat kami mencoba mencoba mengobati luka tersebut pasien menolak. Bagaimana tindakan kami selanjutnya?" Tanya Jerome

"Saya dengar kedua pasien tidak mau dibius, benar?" Tanya Damar

"Benar pak"

"Kita bisa melakukan dengan kasar, namun saya takut ketika kita memaksakan malah terjadi hal hal yang tidak diinginkan, mungkin ada pertanyaan atau masukan?"

"Hal hal seperti apa contohnya?" Kini giliran salah satu pasukan yang bertanya

"Bisa saja itu dokumen rahasia yang ketika kita membukanya suatu hal besar akan terungkap kemudian markas kita akan diserang mafia"

Kemudian Namita berbisik kepada Damar
"Kemungkinan terburuk yaitu kita harus menulis laporan berlembar lembar"

"Atasan akan menghubungi pihak Jepang" ucap Letkol Argus ditengah keheningan

"Rapat berakhir sampai sini, lakukan penjagaan ketat"

"Siap".

Sementara di ruang isolasi, Rangga yang menggunakan APD sedang memantau anak kecil yang sedang terbaring lemah di ranjang

"Eh bocah, cepat sembuh dong ntar abang kasih sepatu futsal specs limited edition milik Abang deh. Masih dipake sekali loh, kalaupun Lo mau jual juga kagak napa" ujar Angga pada anak tersebut

"Angga Angga, gak bakal denger tuh bocah" sahut Citra yang tiba tiba ada dibelakangnya

"Ya siapa tau, keajaiban bisa datang kapan saja"

"Iyain biar seneng"

"Eh Cit, si abang creepy gimana kabarnya?" Tanya Angga dengan ngegas.

Entah mengapa mulai berada di Kongo sifat Angga berubah 180°. Angga yang awalnya tenang, pendiam, lebih mengutamakan otak dari pada mulut, namun sekarang ia menjadi orang yang cerewet.

"Efek suhu udara kali thor"

"Iyain deh biar cepet" jawab author

"Udah nggak berontak, karena dijaga oleh babang babang uwuuu" jawab Citra

"Gue juga nggak kalah uwu kali Cit" ucap Angga dengan berlagak membenahi kerah bajunya

"Heleh, perut onepack aja gaya"

"Awas aja Lo tergila gila kalau perut gue udah sixpack"

"Coba aja" ucap Citra kemudian berjalan menghampiri si anak kecil untuk mengganti cairan IV"

Sementara itu Kapten Damar sedang berjalan menuju medical center. Sesampainya disana ia meminta jarum suntik yang berisi obat bius kepada Namita

"Buat apa Dam?"

"Udah siniin"

"Nggak! Buat apa dulu"

"Nih orang batu banget"

"Menurut sumpah dokt" belum selesai Namita berbicara mulutnya sudah dilempari kapas alkohol oleh Damar

"DAMAAAARRRRRRRRR"

Teriakan Namita tersebut mengakibatkan beberapa orang menghampiri mereka untuk memastikan keadaan

"Kalian ini bisa nggak sih sehari aja nggak berantem" ucap Indah seorang perawat senior

"Damar cari gara gara"

"Suruh siapa cuman minta obat bius aja nggak dikasih"

"Ya lo sih nnn" belum selesai Namita berbicara Indah sudah menginjak kaki Namita dan Damar kemudian berbisik

"Inget bawahan"

Lantas mereka berdua kembali menjaga wibawa dihadapan bawahan. Hal tersebut membuat beberapa orang menahan tawa atas tingkah laku mereka

"Buat apa obat bius?" Tanya Indah

"Mengancam mereka" setelah mengetahui alasan Damar maka Indah memasukkan obat bius ke infus dan memberikannya ke Damar

"Makasih kakak Indah yang baik" ucap Damar dengan menekan kata Baik dan mengarahkannya ke Namita

"Apa Lo?!" Bentak Namita

Saat Damar akan menjawab tiba tiba Indah berkata dengan nada yang mengancam
"Mulai?"

"Eheheheh enggak kak" ucap Namita dan Damar

"Kata orang dulu kalau berantem terus itu jodoh loh kak" ucap salah seorang perawat yang ada disana

"Nggak!" Bantah Namita

"Heleh awas aja kalau lo naksir gue" ucap Damar dengan nada mengejek

"Mulai lagi?" tanya Indah

Kemudian Damar langsung berlari menuju ruangan dimana pasien 01 dan 02 berada (menghindari serangan)

Hai...
Maaf ya kalau ceritanya kurang menarik, author pusing banget waktu nulis part ini, karena dikit banget pengetahuanku soal dunia mafia :(
Tapi tapi tapi....
Jangan lupa vote dan komen ya🤗

Bersamamu kaptenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang