Boys Day Out

2.5K 288 239
                                    

Gimana udah ganteng belum?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana udah ganteng belum?

Regantara PM

.
.
.

Alan, Alex, Rega dan Dodi tengah berada di Dirgantara Cafe milik Dodi. Cafe yang Dodi bangun kurang lebih beberapa bulan yang lalu ini, selalu saja ramai pengunjung. Dodi sendiri sebagai pemilik cafe sudah menyiapkan ruangan khusus untuk acara introgasi Rega sahabat terjahilnya.

Rega sedari tadi duduk dalam diam. Dia masih saja tidak dianggap keberadaannya sejak kemarin. Jika saja bisa memilih, Rega tidak ingin menginjakkan kakinya di Cafe ini. Namun, tentu saja Rega tidak bisa melakukan hal itu. Rega tidak punya pilihan lain selain mengikuti Boys Day Out ini.

Rega yang muak mendengar Alan, Alex dan Dodi tertawa. Mencoba meraih buku menu, dia bermaksud untuk memesan makanan sebagai pelampiasan atas rasa kesal yang semakin menggunung.

"Eits. Enak aja. Lo gak boleh pesen makanan sebelum kita." Dodi menghentikan tangan Rega. Rega hanya melirik Dodi sekilas. Lalu kembali duduk dengan wajah datarnya.

Alex melirik Alan. Alan mengerti, dia mengubah posisi duduknya menjadi senderan pada bantal sofa. "Ada ya orang yang ngakunya sahabat. Waktu nikah sahabatnya gak di undang."

Rega terkejut, dia melirik Alan yang tengah terpejam dengan nyaman. "Maksud lo?"

"Eh, anjir lo Ga. Elo nikah kaga undang-undang kita. Sahabat macam apa yang makanan kawinannya kaga dicicipin sedikit pun sama sahabatnya." Dodi langsung nyerocos, dia sudah sangat gatal untuk merutuki Rega sejak kemarin.

"Emang kampret dah si Rega. Gak suka lo kita dateng ke acara nikahan lo, ha?!" kini giliran Alex yang bersuara.

Alan membuka mata. "Lo udah makan banyak di pesta nikahan gue. Gak ada niat sedikit pun buat ngasih makanan nikahan lo ke gue ha?!

"Oyy! Ngapa lo diem kampret!"

"Emang si anjir, kaga tau diri lo ya, Ga?"

Rega tersenyum riang, dengan gerakan cepat dia memeluk Alan karena Alan berada paling dekat dengan dirinya.

"Bangsat ya lo semua. Gue kira lo pada udah gak nganggep gue sahabat njir," ucap Rega sesaat setelah Alan melepas pelukan Rega.

"Gak sadar diri lo Ga. Harusnya kita yang bilang gitu." Dodi mencibir.

Rega nyengir polos. "Maap, nanti gue ceritain deh. Kenapa gue tiba-tiba nikah sama Caca."

Dodi kembali berbicara, dia menatap Rega dengan tatapan mengintimidasi. "Jangan-jangan Caca hamil diluar nikah?"

Pletak.

Alan menoyor kening Dodi. Membuat Dodi mengaduh seraya mengusap keningnya yang memerah. "Jangan Suudzon, gak baik tau."

Suddenly Married [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang