11. Ardhan dan Amira

52.6K 2.1K 30
                                    

Gadis berwajah imut dengan rambut panjang yang tergerai, sedang memangku kepala lelaki yang tertidur di pangkuanya.

Tangan Nai dengan lembut menyisir helaian rambut suaminya.

Mata indah Kenan terpejam dengan damai. Kenan membalikan kepala menghadap ke perut Nai.

" Nai kira mas tidur." Sambut nai memperhatikan kenan yang mengelus perutnya.

Kenan membalas dengan gerakan tangan, meminta tangan Nai menyisir kembali rambutnya.

" kamu tahu nga Nai?" Tanya Kenan lembut sembari mendekap perut nai.

"Hmm apa mas?" Sambut Nai dengan terus menyisir rambut indah Kenan.

" tidur di pangkuan istri lalu si istri menyisir rambut si suami itu salah satu dari sunahnya, sayang. Mas seneng bisa melakukan sunahnya sama kekasih halal mas." Tutur Kenan sembari menatap Nai yang tersipu.

Dengan lembut Kenan mengelus rona yang tertinggal di pipi Nai dengan jemarinya.

" Mas kenapa jadi manis banget, gini si? Bikin anak orang baper aja." Gerutuan Nai membuat membuat senyum hangat Kenan mengembang.

" Wong yang di bikin baper istri sendiri, kamu mah aneh." Ujar kenan sembari bangun dari pangkuan Nai.

"Laper ni." Rengek manja Kenan, Kenan menaruh kepalanya bersandar di ceruk leher Nai menghirup aroma Vanila yang menguar dari rambut Nai.

" Mas kenapa toh? Di depan yang lain mukanya datar, kaya karakter yang suka ada di wattpad Nai baca? Di depan Nai kok ya muanja ne pol." Tanya Nai heran. Kekehan kenan menyambut ucapan heran sang istri.

" Gini loh bundanya kembar, istrinya mas Kenan. Bidadari surganya mas." Jeda kenan mengantung.

Oalah semprul. si bapak malah bikin pengen gigit ya! Batin Nai berteriak.

" Sifat asli mas tuh ya gini manja-manja. Tapi mas engga akan nunjukin sifat asli mas selain sama keluarga mas, cinta," jelas kenan menatap Nai.

Kedua telapak tangan besarnya merangkum wajah Nai yang gampang sekali memerah.

" jadi, sifat kaya gini keluarnya kalo sama kamu aja, paham?" Tanya kenan yang di anggukin Nai.

" jadi makanya mas? mau di masakin, atau pesen ke pihak vila?" Tanya Nai sembari mengelus tangan Kenan yang berada di wajahnya.

" masak sendiri ya? Mas suka laper kalo malam gini." Keluh Kenan beranjak dari atas kasur. Lalu mengulurkan tanganya untuk di gengam sang istri.

Nai mendengus geli. membuat Kenan menampilkan wajah binggunya.

" kenapa?" Tanya Kenan datar tanganya masih di angsurkan ke arah Nai.

" kaya anak abege kasmaran kamu ni mas, udah tua juga. Masa ke dapur aja gandengan. emang nenek-nenek mau nyebrang apa!"

Raut wajah geli Nai di gantikan dengan rona merah yang menjalar saat melihat tanganya Di gengam oleh Kenan lalu di kecup dengan lembut.

" jangan salah sayang, pegangan tangan bisa jadi ladang pahala loh, buat suami istri. Masa di ajak cari pahala nolak si?" Jelas Kenan sambil mengiring Nai ke luar kamar.

" iya, ya mas? Berarti bener ya mas pernikahan itu ibadah terpanjang." Ujar Nai menatap Kenan yang berjalan di sampingnya.

" iya sayang. Coba kalo pacaran natap doi dosa, mikirin doi dosa, peganggan tangan kaya gini dosa. Nah. kalo udah nikah? Semuanya jadi pahala. Itu salah satu cara Allah memuliakan wanita sayang. Wanita itu indah terjaga." Tutur kenan lembut sesampainya di dapur.

second mother [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora