CHAPTER FIVE

86.8K 719 70
                                    

"Papa aku pulang!" teriak felycia setelah sampai didalam rumah.

Ia berlari ke arah dapur dan meletakkan makanan di atas meja. Tak lama papa nya muncul dari arah taman belakang rumah

"Cia beliin papa nasi goreng, dimakan dulu pa!"

Malvin hanya tersenyum lalu duduk di bangku sebelah felycia. Mereka pun memulai memakan makanan masing-masing.

"Kamu seneng tinggal sama mama dan papa tiri mu?'' tanya malvin

"Biasa aja sih, cia malah lebih senang tinggal disini bareng papa.''

"Oh iya gimana kabar mama kamu?''

"Baik,mama bahagia kok''

"Syukurlah kalau gitu''

Felycia berhenti mengunyah makanannya dan menatap ayahnya sendu. Ia sungguh tidak mengerti dengan kedua orangtuanya. mereka memang sudah bercerai tetapi entah kenapa Meeka seperti masih mencintai satu sama lain. Selama ini pun orangtuanya menutupi alasan mereka berdua bercerai.

"Papa" Panggil felycia

"Heem"

"Kenapa kalian bercerai?" Tanya cia yang langsung membuat Malvin berhenti makan.

"Udah gak usah dibahas lagi''. Jawab Malvin datar

Felycia menghela nafasnya ''tapi cia pingin tahu pa!''

''Felycia'' sentak Malvin yang membuat nyali felycia menciut

Setelah itu mereka terdiam dan kembali fokus ke makanan masing-masing.

"Aku selesai'' ujar felycia kemudian mencuci piring.

Malvin menghela nafas melihat tingkah laku anaknya yang sedang marah padanya. Ia tidak bisa atau lebih tepatnya tidak siap untuk memberitahu felycia kenapa ia bercerai dengan Bianca.

"Cia kekamar'' ujar felycia ketus.

Namun belum sempat felycia melangkah pergi tiba-tiba saja sesosok pria dengan nafas tersengal-sengal muncul di ambang pintu.

"Felycia!'' geram vino marah.

Bagaimana ia tidak marah jika gadis itu terus saja mempermainkannya? Tadi ketika ia ingin mengantarnya, ia malah diberikan alamat palsu dan disuruh masuk kedalam lebih dulu. Namun ia malah disambut oleh wanita kurang belaian yang menahan tangannya sedangkan felycia sudah menghilang bak ditelan bumi.

Mengingat kelakuan jahilnya, Felycia tertawa terbahak-bahak hingga matanya mengeluarkan air mata.

"Duh maaf ya om, cia lupa alamatnya tadi". Kata felycia sengaja memancing amarah vino.

''Felycia'' geram vino dan hendak mendekati felycia namun terhenti ketika melihat Malvin.

"Ah maaf saya main masuk saja kedalam'' ujar vino berusaha sopan dan meredam amarahnya.

Malvin tersenyum ''harusnya saya yang meminta maaf atas kelakuan putri saya.''

''Iiih PAPA! Felycia menghentakan kakinya dan pergi ke kamarnya melewati vino

Malvin bangkit berdiri dan membereskan makanannya. Setelah selesai ia pun mengajak vino ke ruang tamu.

"Ah iya ngomong-ngomong nama kamu siapa?'' ucap Malvin

"Oh iya,nama saya vino saya om nya felycia"

"Ah saya malvin, apakah felycia menyusahkan kalian?"

"Ah tidak juga dia anak yang baik kok"  jawab vino

"Syukurlah kalau gitu''

Untuk sejenak mereka berdua terdiam setelah nya vino menatap jam tangan nya menyadari bahwa hari sudah hampir malam, ia harus pulang begitu juga dengan felycia.

"Sudah hampir malam lebih baik saya pulang... Begitu juga dengan felycia''

Malvin mengangguk dan pergi ke kamar felycia, lama vino menunggu akhirnya felycia keluar juga dengan wajah cemberut.

"Cia benci sama om!" Ucap cia kesel sambil berjalan keluar rumah.

Melihat itu cepat-cepat vino berpamitan kepada Malvin sebelum menyusul felycia. Ia kira felycia akan kabur lagi tetapi felycia sudah berdiri stay dekat dengan mobil menunggu vino membuka kuncinya.

"Cepetan ah malah bengong'' sentak felycia menyadarkan lamunan vino.

Sembari menggerutu vino pun masuk kedalam mobil disusul dengan felycia

Dalam perjalanan pulang, keduanya hanya diam enggan berbicara satu sama lain.

Sebenarnya vino ingin sekali mengajak felycia mengobrol tapi gadis itu terlihat sangat emosi bahkan bibirnya sudah maju beberapa senti.

Satu jam kemudian mereka sampai dirumah setelah terjebak macet yang panjang.felycia tampak lelah apalagi vino yang terlihat gusar dan mengantuk.

"Bilangin ke mama kamu kalau om pergi kerumah Clarissa.'' ujar vino ketika felycia hendak turun.

"Siapa?"

Vino lupa jika felycia tidak tahu siapa Clarissa.

"Tunangan om"

Felycia mendelik lalu segera turun dari mobil. Ia berlari masuk kedalam rumah yang tanpa sadar diperhatikan oleh vino

"Dasar" guman vino lalu kembali menjalankan mobilnya menuju rumah Clarissa.


BTW AUTHOR SEKARANG ULTAH DONG GUYS HEHE🤣💚

                  *TO BE CONTINUED*

     Thanks 🖤

*Jangan lupa vote ya❤️
*jangan lupa coment juga💚
*maaf ya update nya lama😣

FORBIDDEN LOVE WITH MY UNCLE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang