CHAPTER TWO

225K 1K 17
                                    

Aku menatap pantulan diriku di kaca sambil mengikat rambutku, setelah selesai aku mengambil kacamata didalam tasku dan memakainya.

Sebenarnya aku tidak rabun tapi entah kenapa dari kecil aku selalu memakai kacamata saat akan ke sekolah.mungkin karena kebiasaan atau aku kebanyakan gaya?

''Non cepat turun udah ditungguin nyonya sama tuan dibawah non"

Sebuah ketukan pintu serta suara bi Endah membuatku bergegas mempersiapkan diri

"Ya bi tunggu nanti felycia turun"

"Ya bi tunggu nanti felycia turun"

Setelah semuanya selesai aku pun turun kebawah untuk sarapan bersama keluarga ku,disana sudah ada Daddy mama dan tentu saja ada om vino,aku mendengus kesal melihat pria itu pria yang sudah membuat tidurku tidak nyenyak

"Mata kamu rabun?''tanya om vino dengan wajah aspalnya(datar) itu

Aku berusaha untuk tidak menganggapi nya tetapi Daddy dan mama malah menatapku seperti sedang menilai penampilan ku

"Ada apa ma?'' tanyaku

"Mata kamu baik" aja kan sayang?" Tanya mama terlihat khawatir

Aku mengangguk, "emangnya gak boleh ya ma?"

"Gaboleh banyak gaya kamu masih SMA'' nyinyir om vino.

Aku berdecih dan memilih diam saja daripada meladeninya karena aku tahu dia tipe orang yang keras kepala dan tak ingin kalah jika sedang bicara.

Selama beberapa saat kami semua hanya diam menikmati sarapan pagi kami.
Setelah sarapan ku selesai aku pun bangkit berdiri sambil membawa piring kotor
Tiba tiba saja mama menggenggam tanganku

"Mau kemana?"tanya mama.
"Mau nyuci piring ma"jawabku

"Udah biarin bi Endah aja,kamu cepat berangkat biar dianterin sama vino" ujar mama sambil mengambil piring dari tanganku

Aku menggeleng tanda tidak setuju dengan yang diucapkan mama tadi

"Gapapa ma,kasihan bi Endah.kata papa aku harus belajar mandiri,kan sebentar lagi aku akan kuliah."

Aku tersenyum lebar sambil menatap mama.tanpa menunggu lagi aku langsung pergi ke dapur untuk mencuci piring

Setelah selesai,aku kembali untuk mengambil tas sekolah ku dan mencium tangan mereka.tak lupa aku juga berpamitan pada bi Endah

"Kamu baik sekali."puji daddy.

"Makasih dad aku berangkat dulu ya!"

Aku mengucapkan salam lalu berjalan keluar rumah.
Langkah ku terhenti saat melihat om vino yang sedang menyandar di sebuah mobil.aku tak tahu mobil jenis apa itu tapi yang pasti mobil itu sangat keren!

Tanpa sadar aku berjalan mendekati om vino.

"Om ngapain?" Tanyaku.

"Mau nganterin kamu" jawab om vino sambil mengedipkan sebelah matanya

Aku kembali bergidik karena merasa jijik.ku edarkan pandanganku ke segala arah dan menemukan sepeda.aku menghampiri sepeda itu dan menaiki nya,namun entah kenapa sepeda nya tidak bisa bergerak aku pun menoleh kebelakang ternyata om vino sedang menahan sepeda agar tidak bisa bergerak

"Ih om ngapain sih!?aku mau naik sepeda aja!" Teriakku

Om vino memutarkan bola matanya,
"Bisa-bisa kamu telat!"

"Tapi om!naik sepeda itu lebih sehat!" Aku mengerucutkan bibirku sambil menyimpangkan lenganku

"Kalau bukan karena disuruh kakak,Sudah kubiarkan kau naik sepeda!" Ucapnya sedikit membentak ku.

Aku terdiam mendengar perkataan om vino.jadi ini bukan kemauannya?tapi karena mama?
Aku berdecak kesal lalu turun dari sepeda.akhirnya aku mengalah dan masuk ke dalam mobil om vino

Sepanjang perjalanan,aku tidak mengeluarkan satu kata pun.entahlah moodku tiba-tiba jadi memburuk.rasanya kesal dan sedih kalau mengingat perkataannya tadi

"Felycia umur kamu sebenarnya berapa?" Tanya om vino sambil fokus kejalan.

"Tujuh belas" balasku ketus.

"Oh kirain masih 14 tahunan gitu,'' om vino menyeringai dan aku langsung memplototi om vino "haha canda baby.''

Aku memutar bola mata, "umur om sendiri berapa?"

"Emm masih muda kok,27 tahun"ucap om vino

"Memang nya 27 tahun masih bisa dibilang muda ya?itukan udah hampir 30 tahun loh om.harusnya om udah punya calon istri dong." Timpalku

"Tenang aja Om udah punya calon istri kok."

Seketika aku terdiam karena terkejut.jadi om vino udah punya pacar? yaampun sayang sekali.

"Oh gitu ya"gumamku sambil menunduk

Tak lama kurasakan mobil berhenti dan kudengar banyak orang yang menjerit kecil.oke aku pastikan aku sudah sampai di sekolah.aku mendongakkan kepalaku dan benar saja banyak orang menatap takjub kearah kami

"Om jangan disini deh! Bisa agak jauh dari sekolah gak!?" Pintaku

"Kenapa?lagian lebih cepat dan dekat disini."

Aku mencubit lengannya Sangat keras tapi ternyata itu tidak mempan.baginya cubitanku seperti gigitan semut.

Udah turun felycia,kamu gak dengar suara bel?" Ujarnya membuatku tersadar

Aku tak mempedulikankannya dan langsung masuk kedalam gerbang, menghilang dari pandangannya.

*TO BE CONTINUED*

Thanks 🖤

*Jangan lupa vote ya❤️
*Maaf ya udah lama gak update 😁

FORBIDDEN LOVE WITH MY UNCLE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang