ADA APA DENGAN SABI?!

0 0 0
                                    

Ada yang penasaran gakni sama lanjutan ceritanya?xixixixi. Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya guys. Thank you. Happy reading!

                       
Sabi terus merenung tiba-tiba North membuat Sabi jadi tersadar. 

"Eh iya sorry ka.",katanya.
"Kok ka si?.",tanya North
"I-iya kan kakak lebih tua dari aku hehehehe.",jawabnya canggung.
"Heumm yaudh yuk buruan takut pestanya udah selesai nih.",kekeh North sambil tersenyum manis.
"Hahaha bisa aja ka!.",ucap Sabi sambil tertawa.
Sabi langsung saja menaiki motor Ninjaa milik seniornya itu.
"Bi pegangan,takut nya nanti lo jatuh xixixi. ",goda North.
"Em ya deh.",kata Sabi.
Tangannya perlahan lahan memeluk pinggang North. Jantungnya serasa ingin copot karna berdegub cukup kencang. Suasana ini membuat Sabi nyaman untuk terus memeluk North walau dari belakang. Dia merasakan ada rasa hangat ketika dia bisa memeluk North. 

Tidak lama kemudia mereka berdua sampai di rumah teman yang menggadakan pesta.  Sabi melepaskan pelukan di pinggang North. Dia takut banyak orang melihat dan jadi salah paham.Ketika Sabi ingin melepaskan helmnya,dengan sigap North membantu melepaskan. Jantungnya terasa berdegub begitu cepat lagi ketika North melakukan hal yang manis buat Sabi. 
"Ih gaush gini juga kali ka! Malu tu diliat orang...",ketus Sabi.
"Gapapa kamukan adik aku jadi aku yang harus bertanggung jawab. ",ucapannya membuat Sabi kesal karna lagi lagi hanya dianggap adik. 

Sabi langsung berjalan didepan North dan menghiraukan North.

"Eh broo lu dateng sama siapa?cantik amat! Bole la kenalin xixixi.",sapa salah satu teman kelas North.
"Oh ini dia temen deket sekaligus  udah gue anggep adik sendiri, kenalin nih broo.",ucap North. 
"Hallo, kenalin gue Satya temen kelasnya North.",sapa Satya sambil mengeluarkan senyuman manisnya.
"Eh iya ka hallo kenalin nama aku Sabi. ",sapanya balik.
"Eitss jangan panggil ka,panggil aja Satya.",kekeh Satya.
"Em iya ka eh Satya.",ucap Sabi. 
"Udah udah ah gue mau ngajak dia nemuin yang punya pesta.",ucap North menyudahi perkenalan Satya dengan Sabi. 
 
North menggengam tangan Sabi,Sabi pun berusaha untuk melepaskan genggaman North.Namun genggaman itu sangat erat. Dengan terpaksa Sabi terus bergandengan tangan dengan North. 

"Bi lo mau makan apa?.",tanya North sambil tersenyum ke arah Sabi
"Em apa aja ka..",ucap Sabi
"Yaudh aku ambilin kamu minum dulu ya disana kamu tunggu disini aja adik cantik.",Kata North sambil berbisik lembut.
"I-iyaa ka.",ujar Sabi gemetar.

Sabi ditinggal North sebentar untuk mengambilkannya minuman yang tidak jauh jaraknya dengan dirinya. Dia hanya termenung dan batinnya terus bertanya tanya "Apa gue beneran suka sama North?!."

Pertanyaan itu selalu muncul di batin Sabi.

Gaklama North langsung menemui Sabi.Dan memberikan sebuah gelas yang berisi minuman. 

"Nih buat kamu bi.",ucap North seraya membangunkan lamunan Sabi.
"Eh ya makasi."

Setelah mereka berdua menemui Edward a.k.a pemilik pesta,mereka memutuskan untuk pulang. 

Diperjalanan mereka tidak mengeluarkan sepatah kata pun alias mereka hanya terdiam. Sampai-sampai Sabi tertidur lelap di pundak jenjang milik North.

"Bi, udah sampai dirumah lo.",ucap North. 
Namun Sabi hanya terdiam,North pun menoleh ke arah Sabi dan menemukan Sabi yang tertidur pulas di pundak miliknya. North pun berinisiatif menindahkan Sabi ke kamarnya. 

"Permisi.",ujar North sambil mengetuk pintu rumah Sabi.
Tidak lama langsung ada yang membukakan pintu. Dan yang menemui North iyalah Niko ayah tersayang Sabi.
"Eh om maaf om menganggu saya hanya ingin mengantar Sabi saja.",ucap North Sopan
"Iyaa tidak apa apa sini biar saya saja yang mengantar Sabi sampai kamar. Terimakasih ya nak sudah mengantar Sabi. ",kata Ayah berterimakasih. 
"Iya om saya pamit pulang dulu.",pamit North kepada Ayah Sabi.

Ayah memindahkan Sabi ke kamarnya dan menaruhnya diranjang Sabi. Tidak lama Sabi terbangun dan terkejut karna sudah berada diatas kasur.  "Loh kok gue udah ada dikasur yahh, bukannya tadi gue masi di motor nya North.",batinnya bertanya2
"Astagaa apa jangan jangan gue ketiduran dipundak North,duh malu bgt gua.",tukasnya
Sabi bangun sebentar dan duduk dimeja belajarnya.  Dia menulis disebuah buku diary miliknya yang dibelikan Abangnya sewaktu dia ulangtahun.

Dear Diary,

Sebenarnya ada apasi sama perasaan gue yang ga pernah normal kalo jalan atau berhadapan dengan North?Selalu aja jantung gue rasanya ga karuan mau lepas dari tempatnya.

Apa gue beneran suka sama North ya? ! Apa iya ini yang namanya CINTA???Gue rasa gue emang suka sama dia deh. Hmm jadi gini rasanya suka sama orang. Tapi dia pasti ga akan pernah peka. Auah kesel selalu dianggep adik adik dan adik.

20-2-2020
Sabi Francesca.









Next Part...
Happy reading,enjoy the story.
Like,komen and follow yah.

                         
  

Benci Jadi Cinta!जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें