BROTHERHOOD

0 0 0
                                    

Saat sabi sedang rebahan, dia mendengar orang mengetok pintu rumahnyaa.
"Tok, tok, tok..... Stacey,Sabi,Niko.."
Sabi mengenal suara orang yang mengetuk pintu itu.
"Omaygad,omaa udah sampee.",batin sabi.
Dia langsung turun untuk menemui oma yang sudah dia rindukan. Tetapi pintunya sudah dibuka oleh buna.
"Mom.. ",ucap buna
"Haduhh Stacey mom kangen banget sama kamu,apalagi cucu princess omay. Dimana princess mu itu cey?.",oma mencari2 keberadaan Sabi.
"Disini omay,princess omay ada disini.",ucap sabi sambil berjalan menuju oma nyaa atau biasa disebut omay.
"Hey,princessku sini turun. Liat omay membawakan hadiah untukmu seperti biasaa.",ujar omay senang.
"Iya omay.",kata sabi menuju ke pelukan omaynyaa.
"Uhh, sayangku princessku. Sekarang sudah besar sajaa sayang. Sudah SMA princessnya omay.",omay memelukku dengan erat melepas rindu2 yang dia rasakan.
"Sabi, kamu antar omay ke kamarnya yah. Buna mau siapin makan siang dulu.",perintah buna.
"Iya bun, ayo may,kita ke kamar omay",ucapku mengajak omay.
"Iya princess.",oma mengangguk.
Sabi mengantar omay nya itu sampai kamarnya dan membantu omanya merapikan kamarnya. Ya walaupun omaynya sangat cerewet tapi Sabi sangat rindu sama omanya itu yang selalu memanjakannya seperti tuan putri.
"Oya sayang,gimana sekolah kamu?.",tanya omay.
Sabi diam karna tidak tau harus menjawab bagaimana. Karena dia merasa biasa aja bersekolah disana.
"Sayang?!.",tukas omay.
"Eh yaa maaf omay,sabi senang si bisa sekolah disana walaupun bukan harapan sabi tapi disana sabi punya sahabat yang baik banget.",ucapku panjang x lebar.
"Owh ya bagus sayang,yasudah kamu boleh tinggalin omay sendiri. Omay ingin istirahat dulu setelah penerbangan panjang",perintah omay lembut.
"Iya omay,omay istirahat saja. Nanti kalo makan siang Sabi panggil omay."
"Iya sayang"
Akhirnya sabi meninggalkan kamar omaynya itu. Buna memanggil buna namun malah sabi bengong saja.
"Sabi,tolong bantu buna dong.",teriak buna.
"Sabi!!."
Buna meneriaki sabi 2kali karena dia sedang melamunkan sesuatu.
"Ehhhh ya bun"
"Kamu kenapasi ngelamun mulu?."
"Gapapa bun..."
"Oyaudh sini bantu buna buat kue aja daripada melamun."
"Ehmm."
Selain membantu buna,sabi diajarin buna membuat kue yang keluarganya sukai dan bahan2nya apa saja. Iya sabi suka memasak tapi terkadang tidak tahu resepnya.

Setelah 20 menit di masukan ke dalam oven akhirnya matang jugaa. Hasilnya matang dengan sempurnaa.

"Heumm, harum banget bun. Pasti lezat banget nih. Hik hik."
"Hahah ya pasti."
"Pasti selalu gitu buna kalo dipuji."
"Yaudh sana panggil omay."
"Siap Bosque."

Sabi meninggalkan dapur dan berjalan menuju kamar omay yang berada disebelah kamarnya. Sabi melihat omay sedang tidur terlelap. Dia tidak tega membangunkan omanya itu. Dengan terpaksa dia membangunkan dengan lembut.

"Omay,omayy bangun. Udah jam makan siang."
"Engkhh ya sayang nanti omay menyusul."
"Sip omay."

"Omay mirip banget sama buna kalo lagi tidur. Gumush. Yaiyalah orang ibu sama anak. Hik hik...",batin sabi tertawa.

Dia langsung meninggalkan kamar omanya dan beranjak ke dapur.

"Gimana sayang?omay udah bangun..."
"Udah bun, tapi katanya nanti menyusul."
"Owh yasudah,coba kamu panggilin bang orris. Soalnya kakakmu adley sudah sampai dibandara."
"Siap bun!Apa kak adley pulang?."
"Iya dia sudah rindu Indonesia."
"Okeh bun aku akan membangunkan bang orris dulu nanti aku juga akan ikut ah jemput kakak."

Sabi merasa senang ketika mendengar kakak keduanya itu akan pulang. Dia sangat gembiraa. Karena kakak keduanya suka memanjakannya. Sama seperti omaynya. Tidak sadar dia sudah berada didepan pintu kamar abang pertamanya yaitu bang orris. Sabi langsung saja membuka pintu kamar tanpa mengetuk pintu. Ternyata abangnya itu sedang bermain game kesukaan.
"Ihh menyebalkan sekali bang orris.",ucapnya dalam hati.
Bang orris sama sekali tidak merasakan kehadiran adik perempuan nya.

"Bang!Jemput kakak disuruh buna sekarang.Kakak sudah menunggu dibandara.",ujarku kesal.
"Ehmm yaa sebentar lagi, ini belum selesai Bi."
"Abangggg..... Cepetan sekarang kasian kak adley tau!."
"Iyaaa adekku yang paling cantik ini."
"Ehmm,tapi sabi mau ikut boleh ya bang."
"Iyaaaa deh ayuk."
Walaupun bang orris menyebalkan tapi dia selalu menuruti perkataan adik perempuannya ini. Dan dia tidak ingin membuatku sedih. Uhhh bahagianya sabi memiliki 2kakak yang penurut. Hik hik...

Bang orris sedang menyiapkan mobil didepan. Sabi lagi berdandan yang sangat cantik namun natural. Standar anak SMA.

"Ayoo bi,nanti kasian adley.",teriak bang orris.
"Iyaa ini sabi udah mau keluar."
"Lama amat si kamu dek."
"Maap ih,namanya juga cewe. Makannya punya cewe."
" -_-"
"Jangan marah bang, ampun."
"Princessku gumush banget si kamu kalo lagi minta maaf,beruntung buna bisa mempunyai anak seperti mu. Lebih beruntungnya aku punya adik kaya kamu."
"Hehehe. Sayang bang orris."
Tak terasaa mereka sudah sampai di bandara. Orris menyuruh sabi untuk menelpon adley si cowo ganteng aowkwk.

"Hallo! Kakak dimana?."
"Hallo... Kakak udah di terminal 3 ya"
"Okay ka sabi dan bang orris akan kesana."
Telpon tertutup dan kita langsung kesana.
Sabi dan orris duduk di ruang tunggu. Tiba2 ada seorang laki2 gagah membawa satu koper besar dan juga membawa tas ransel yang mendekati sabi. Sabi merasa bingung dengan kedatangan laki2 tersebut.

"Hi!.",sapanya sangat cool.
"Maaf siapa yah?.",tanya sabi bingung.
"Aku adley."
"Maaf tapi kak adley kakak saya tidak seperti andaa."
"Apasi Bi?.",tanya orris yang sibuk membaca koran.
"Iniloh bang ada yang pura-pura jadi kak adley coba."
Orris menaruh koran yang menutupi wajahnya itu.
"Astagaa,itu adley sabi."
"Hah?kak adley?."
"Iyawh."
Sabi langsung memeluk kakaknya itu.
"Kakak!."
"Hehehe kamu pasti tidak mengenal kakakkan."
"Iya kak maafin aku yah. Semenjak diluar negeri kakak banyak berubah. "Iya pasti bi. Bagaimana tidak disana aku mengikuti kelas gym. Hehehe."
"Heumm pantesan. Yuk cepetan pulang dirumah ada omay dan pastinya buna sama ayah sudah menunggu anaknya ini."
"Omay?."
"Iyaa."
"Hmm yaudh yuk."
Bang orris tetap menyetir mobilnya. Walaupun kak adley bisa tapi aku tidak mengijinkannya. Soalnya pasti kak adley sangat penat dengan perjalanan panjang ini. London-Jakarta. Udah begitu jalanan dijakarta sangat macet. Butuh waktu hampir 2 jam untuk sampai ke rumah.
Tok.....tok.... Tok....
"Iya sebentar.",ucap buna.
"Hey,kalian sudah sampai."
"Iya bun.",jawab sabi.
"Bunaa!."
"Adley....,kau terlihat beda sekali sayang."
"Iya bun. Buna juga semakin cantik seperti adikku itu hahaha."
"Ya jelaslah aku cantik. Kan aku keturunan buna.Kalo ganteng berarti aku keturunan ayah."
"Yaudh yuk masuk dulu, buna udah buatin kue kesukaan kamu."










Next Part...
Happy reading guys, enjoy the story.
Like,komen and follow yah.

Benci Jadi Cinta!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang