Kamulah Takdirku-Part 28

39.7K 3.7K 90
                                    

"Terima kasih telah memilihku dalam hidupmu."

-Kamulah Takdirku-

🍃🍃🍃

•Bantu tandain kalau ada typo ygy

Aku dan Mas Rafka menempatkan diri di atas kasur empuk di kamar kami, berdampingan dengan tangan yang saling bertautan, tangan kananku menggenggam tangan kiri Mas Rafka. Menatap langit-langit kamar, sejenak aku menoleh kearah Mas Rafka, senyumku terbit melihat kedua matanya yang perlahan menutup.

"Mas, kamu capek?"

Mas Rafka bergumam pelan sebagai jawaban.

Aku menghela napas, "Yaudah, aku mau mandi dulu." Aku beranjak dari posisiku. Terduduk sambil menoleh ke arah Mas Rafka yang masih terlelap, biarkan saja mungkin dia sangat mengantuk. Aku hendak berdiri, namun gerakanku terhenti saat Mas Rafka tiba-tiba menarik tangan kananku.

"Istirahat, mandinya nanti aja."

Aku menggeleng tanda tak setuju, "Aku mau mandi, badan aku udah lengket banget," keluhku.

"Iya tau, tapi nanti aja. Sekarang kamu istirahat, sini tidur dekat aku," ucapnya lembut sambil menepuk-nepuk kasur di sebelahnya.

"Aku gak ngantuk, mas. Aku kegerahan, mau mandi."

"Nanti aja sayang."

"Ck, nanti-nanti mulu ih. Aku mau mandinya sekarang," ujarku kesal. Aku kembali berdiri, lalu membuka jilbabku dan menggantungnya.

Aku melirik sekilas ke arah Mas Rafka yang sudah terduduk sambil menatapku.

"Kamu mau mandi sekarang?" tanya Mas Rafka.

Aku bergumam pelan sambil berjalan menuju meja rias, menghapus make-upku. Tadi saat ke acara pernikahan Kak Rizky dan Nadira aku memakai make-up tipis-tipis.

"Aku ikut."

Aku berbalik menatap Mas Rafka sambil mengusap-usap wajahku dengan tisue yang sudahku tuangkan micellar water.

"Sayang... Aku mau mandi ih. Bukan mau makan, pakai ikut-ikut segala."

"Emang kenapa sih gak boleh?"

"Kamu mau mandi juga?" tanyaku membuat Mas Rafka mengangguk. "Ya udah tunggu aku selesai."

"Lama, mending barengan aja. Sekalian hemat air," ujarnya sambil berdiri dan melangkah ke arahku. "Ayo!" Mas Rafka mengulurkan tangannya.

Aku menggeleng kuat, "Enggak usah ngadi-ngadi kamu, mas."

Aku bergidik ngeri, lalu beranjak dari posisiku. Mengambil handuk yang tergantung, lalu berjalan menuju kamar mandi.

Mas Rafka mengikutiku dari belakang, membuatku berhenti melangkah dan berbalik menatapnya datar.

"Kenapa berenti? ayo ke kamar mandi!" ucap Mas Rafka sambil tersenyum.

"Mas... Aku mandi ih. Gak usah rese."

"Ih sayang aku cuma mau ikut aja. Aku juga mau mandi."

Aku mengerucutkan bibirku, "Iya sayang, tapi tunggu aku selesai dulu."

"Kenapa harus nunggu kalau bisa sekarang? Bareng, ayo!" Mas Rafka memegang tanganku.

Aku menghentakkan kakiku, "ihh gak mau!"

"Gak mau hm?" aku mengangguk cepat, kukira ia akan pergi menuju kasur dan membiarkan aku mandi tetapi ia justru memegang kedua tanganku agar menghadapnya dan menarik kedua tanganku, membuatku kaget dan spontan maju ke depan.

Kamulah Takdirku [TAMAT]Where stories live. Discover now