Bagian 19 : Moon Taeil

2.6K 482 120
                                    

ㅡOoOㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡOoOㅡ

Hai hai^^

Baca sampai bawah ya! :D

ㅡOoOㅡ

Musim Semi 2008...

Sudah hampir setahun lagi aku dan Kim Dongyoung tinggal bersama. Waktu berlalu begitu cepat rasanya. Kadang-kadang, jika aku bisa, aku ingin mengulang semua kisahku.

Aku lebih ingin bertemu Dongyoung versi kecil yang mungkin akan terlihat malu-malu dan menggemaskan, ketimbang menghabiskan bertahun-tahun mengencani si cantik Karen Scott yang ternyata tak serius denganku.

Aku lebih ingin bertemu dengan Dongyoung jauh sebelum acara sialan yang semakin memuakkan iniㅡVoiceㅡdiadakan. Aku lebih ingin bertemu dengannya dan mengajarnya bernyanyi. Ingin meninggalkan kesan baik dan menjadi dekat dengan cepat, bukan terpisah setahun atau bahkan lebih hanya untuk kembali melihat wajah manisnya.

Kalau aku bisa memutar waktu, aku lebih memilih untuk kembali ke Korea lebih cepat, bukan menghabiskan sepanjang tahun di negara tanah dingin itu. Tentu saja tujuannya tak lain tak bukan hanya untuk bertemu Kim Dongyoung.

Ternyata, bila kujabarkan seperti ini, aku terdengar sangat tergila-gila pada pemuda manis itu, ya?

Namun demikian adanya.

Lihat saja tingkah konyolnya. Dia sedang bermain dengan penyedot debu sambil sesekali bernyanyi mengikuti alunan musik dari radio.

Tahun ini ia lulus sekolah menengah atas, niatnya ingin melaksanakan wajib militernya dahulu baru melanjutkan kuliahnya. Tapi melihat tingkah bayinya, aku ragu kalau si manis ini siap mengabdi pada negara.

Namun mau bagaimanapun, aku akan tetap mendukung dan menunggunya. Toh pada akhirnya, dia akan kembali padaku dan menjadi milikku.

Tolong jangan katai aku terlalu percaya diri. Kenyataannya, aku dan dia sudah sama-sama menggilai satu sama lain.

Kini aku duduk di sofa ruang tamu, duduk di bagian yang mengarah langsung ke arah dapur. Sesekali aku menggumamkan beberapa nada random. Aku sedang menulis laguku.

Kalau biasanya aku membutuhkan ketenangan dalam menulis atau menggubah sebuah lagu, saat ini yang kuinginkan hanyalah melihat Kim Dongyoung. Entah mengapa, setiap aku memandangnya, menciptakan lagu ini terasa lebih ringan.

"Hyung!"

Aku mengalihkan pikiran dari laguku sejenak.

"Hm?"

"Sekarang sudah siang, ya? Aku ingin membuat roti isi. Apa tidak terlalu terlambat?" Tanyanya sambil bersandar pada kulkas.

Aku membalik kertas partiturku yang baru terisi sehalaman, sambil menjawabnya, "Kau bahkan bisa membuat sandwich saat tengah malam. Lakukan sesukamu, tak ada yang melarang," ujarku pelan.

VOICE [Ilyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang