Bagian 18 : Kim Dongyoung

2.5K 492 196
                                    

ㅡOoOㅡ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ㅡOoOㅡ

Another ratusan purnama hehe..

Baca sampek ending ya! C kangen curhat sama kalian soalnya, hehe :D

ㅡOoOㅡ

Musim Panas 2007...

Ketika aku memasuki apartemen Taeil hyung, aku bisa merasakan aura kekosongan di dalamnya. Ah, kurasa duda kesepian itu benaran kesepian karena kutinggal.

Aku sebenarnya sebal sih, aku bahkan sudah menginap di rumahku sendiri lebih dari seminggu. Namun dia tak sama sekali merasa kehilanganㅡmenurutku. Sebab tak ada satu pun pesan atau telepon kuterima. Aku diam saja, tak mau menghubungi duluan.

Tapi jalan pikiran orang tuaku berbeda. Appa dan eomma malah menyuruhku segera pulang, sebab pikir mereka mungkin Taeil hyung itu benar-benar lelah dan butuh bantuanku. Pada akhirnya aku luluh, sebab aku sendiri sangat merindukan hyungku itu.

Aku meletakkan mantelku di kamar sebelum mulai membereskan rumah. Masih pukul 3 sore dan masih banyak waktu yang bisa kuhabiskan untuk merapikan apartemen si duda tampan.

"Taeil hyung ini, sebelum aku tinggal di sini, apa yang dia lakukan?"

Aku bertanya pada diriku sendiri ketika melihat setumpuk pakaian kering yang belum disetrika.

"Ah, rasanya aku harus cepat-cepat menikah dengannya. Kasihan tidak ada yang mengurus," aku berdecak sembari memindahkan pakaian-pakaian itu ke tempat yang lebih bersih.

"Hah! Si tua itu kapan sih menikahiku?!"

Sekarang aku hanya ingin melupakan fakta bahwa aku adalah seorang siswa kelas 3 SHS.

"Ya Tuhan! Aku ingin menikah!"

Abaikan aku yang memalukan.

-OoO-

Hampir tengah malam aku terbangun. Kerongkonganku kering minta dialiri air minum. Entahlah, itu bersamaan dengan masuknya seseorang ke ruang tengah.

Taeil hyung biasanya pulang selarut ini?

Aku hendak mendekatinya, namun kurasa ia baru saja memejamkan mata. Pelan-pelan kuhampiri dia, posisinya jelas tak nyaman. Kaki panjangnya itu setengah tertekuk karena tertahan meja pendek di hadapannya. Kepalanya disandarkan ke bantalan sofa.

Maksud hatiku ingin membetulkan posisinya, tahu-tahu aku merasakan sekujur tubuhnya panas. Langsung aku lari ke dapur untuk mengambil air hangat dan sebuah handuk kecil.

Dengan sekuat tenaga aku membaringkan tubuh besar Taeil hyung di sofa. Sumpah demi apapun dia seberat ini.

Selama aku tinggal bersamanya, tak pernah seharipun ia jatuh sakit. Baru kali ini, luar biasa rasanya. Untung saja aku sudah terbiasa merawat siapapun yang sedang sakit ketika di rumahku sendiri, jadi aku tak panik lagi.

VOICE [Ilyoung]Where stories live. Discover now