Bagian 14 : Kim Dongyoung

3.1K 519 97
                                    

ㅡOoOㅡ

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

ㅡOoOㅡ

Musim Semi 2007...

Hai! Bertemu denganku lagi!

Tahun ini aku menginjak usia 18 tahun.

Sejak lima bulan yang lalu, aku tinggal bersama Taeil hyung. Aku pindah dari sekolah lamaku pada awal musim dingin, sebab entah mengapa, guru dan kepala sekolahku di sana seolah enggan melepaskanku. Padahal, aku ini tidak terlalu pintar sampai membuat sekolah bangga. Hari itu aku juga bertemu Jeon Yooseok. Aku tidak tahu mengapa, tapi saat itu dia menampakkan raut ketakutan saat melihatku. Aneh, pikirku.

Tapi, saat Taeil hyung menjelaskan padaku di suatu Minggu siang, sepulang dari gereja, aku mengerti. Ternyata hari dimana Yooseok seenaknya berteriak tak punya aturan di rumahku, saat itu juga Taeil hyung menyelesaikan segalanya. Saat itu yang ada dibenakku hanya ada dua hal yang muncul secara bersamaan. Taeil hyung yang hebat dan Yooseok yang ternyata sangat pengecut.

Kalau ingin dijabarkan satu per satu bagaimana perasaanku selama ini, itu berat sekali.

Aku sempat berpikir bahwa keputusanku untuk mengikuti audisi dua tahun lalu adalah sebuah kesalahan. Bagaimana tidak? Aku rasanya ingin mengubur diri saat itu. Ketika pertama kalinya aku merasa teman - temanku memusuhiku.

Aku memang tidak punya sahabat atau teman dekat di sekolah. Namun, aku tetap saja sosok anak yang ceria dan mudah bergaul. Aku berteman dengan siapa saja dan teman - temanku juga menyukaiku. Tapi saat hati itu tiba, aku merasa sesak, sebab tak ada seorang pun yang terlihat ingin dekat denganku.

Pertama kalinya saat bangku milikku itu ditukar dengan kursi kayu yang lapuk. Lalu kejadian tumpukan sampah di lokerku. Aku mungkin terlihat polos, tapi tentu aku tahu bahwa saat itu mereka membullyku.

Kemudian hal - hal seperti itu terjadi lagi, dalam kasus yang lebih parah. Mereka secara terang - terangan menunjukkan ketidaksukaan itu.

Saat seharusnya tugas kami dikumpulkan kepada guru, mereka menyembunyikan milikku sehingga aku harus melaksanakan hukuman membersihkan toilet selama seminggu penuh sepulang sekolah. Aku ingat sekali ketika aku harus berbohong pada appa dan eomma bahwa aku memiliki tugas kelompok yang harus diselesaikan selama seminggu.

Lalu itu datang lagi, ketika mereka menuang susu basi ke atas bekal makan siang yang baru kubuka. Dengan terpaksa, aku membuang itu sewadahnya. Dan saat eomma menanyakan dimana kotak makanku, aku beralasan bahwa itu tertinggal di sekolah. Lalu keesokan harinya, aku berbohong kalau wadah plastik berwarna biru itu sudah tidak ada lagi.

Ini masih berlanjut sampai hari dimana aku mengakui semua pada eomma dan appa. Mereka mungkin tak mengatakannya, tapi aku tahu bahwa orang tuaku melihat perbedaan dalam diriku. Belum lagi memar yang sempat kudapat di bagian lengan atas sebelah kanan dan bagian betis sebelah kiri. Itu karena beberapa anak perempuan berusaha mengerjaiku dengan mendorongku dari tangga. Untung saja, tulangku tidak patah.

VOICE [Ilyoung]Место, где живут истории. Откройте их для себя