Bagian 7 : Moon Taeil

3.4K 642 303
                                    

ㅡOoOㅡ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ㅡOoOㅡ

Masih musim semi 2005...

Aku terbangun lagi pukul 5 pagi. Sebenarnya, aku jarang sekali bangun sepagi ini. Hanya saja, ini sudah menjadi kebiasaanku setelah perceraian menyakitkan itu. Rasanya seluruh tubuhku dipaksa bangun dan mengulang peristiwa pagi itu.

Aku duduk diam, menatap ke seluruh penjuru kamar. Rumah ini ternyata begitu luas dan memiliki banyak ruangan. Kamar tamunya saja kalau tidak salah ada 4 atau 5 ruang. Padahal, bangunan ini hanya dihuni oleh dua keluarga dengan total 7 orang. Tapi, suasana bersih dan hangat begitu terasa ketika masuk ke dalamnya. Berbeda sekali dengan apartemen milikku.

Aku mencoba bangun dari posisiku. Melupakan kegiatan doa pagi yang dulu selalu aku lakukan. Demi apapun, aku tak ingin segala sesuatu yang telah aku lalui membuat hubunganku dengan Tuhan terputus. Namun, rasanya aku belum bisa. Aku semakin merasa bersalah dan berdosa.

Keluar dari kamar, aku melihat Kim Dongyoung dan ayahnya sedang berbincang di bawah tangga. Entah apa yang mereka bicarakan. Aku tidak peduli.

Aku pergi ke kamar mandi di rumah itu. Berada di bagian belakang rumah, dekat sumur. Aku harus melewati dapur untuk pergi ke sana.

Saat aku sampai ke tempat memasak itu, aku menyapa semua orang di sana. Ada Baekhyun hyung, Taeyeon noona, Seungwan noona, juga Jaejoong hyung. Aku meminta izin untuk menggunakan kamar mandi mereka. Lalu, tanpa basa - basi, mereka mempersilakanku.

Selepas mencuci muka dan buang air kecil, aku memutuskan untuk duduk bersama dengan Baekhyun hyung dan Seungwan noona yang sedang berbincang di meja makan. Lalu Kim Dongyoung ikut bergabung setelah menyapaku sambil membawa panci berisi air untuk direbus.

Baekhyun hyung masih sama seperti kemarin malam. Ia senang bercanda dan berbicara dengannya membuat percakapan kami mengalir begitu saja. Sesekali tertawa sebab guyonan yang sebenarnya tidak terlalu lucu, tapi cara pembawaannya membuat orang lain tertawa hingga terkikik geli.

Banyak hal diceritakan. Tapi Moon Taeil tetap menjadi orang yang sedang mendengar, bukan didengar.

Sekitar lima belas menit berlalu, Kim Dongyoung pergi untuk mengangkat air rebusannya. Aku tak terlalu memperhatikan apa yang ia lakukan sampai aku melihat sendiri, Kim Dongyoung membasuh kaki ayahnya. Aku sedikit banyak merasa takjub.

Hatiku menghangat entah mengapa saat melihat senyum tulusnya sembari kedua tangan kurus itu mengeringkan kaki Baekhyun hyung secara bergantian. Aku terlalu fokus hingga terpana. Tidak menyadari kalau Kim Dongyoung kini tengah membereskan segala perlengkapan itu.

"Hei, putraku sangat manis, bukan?"

Aku terpelatuk ketika Baekhyun hyung mengajakku berbicara. Bahkan Seungwan noona sudah tidak berada di antara kami. Kini hanya berdua saja.

"Ah, ya."

Baekhyun hyung tiba - tiba menunjukkan seringaian di wajahnya. Menatapku dengan pandangan menilai.

VOICE [Ilyoung]Where stories live. Discover now