Sepuluh✨

23 8 0
                                    

Happy reading📚
Ditunggu krisarnya ya teman-teman🙏
.
.
.

Ketika masuk ke kamarnya, Fira menyapu pandangannya ke segala sudut kamar, dia bahkan teringat kembali tentang masa kecilnya yang sangat nekat.

Safira menghela napas kasar kemudian teringat kejadian dimobil Dino tadi yang membuatnya merasa bersalah.

Flashback on

"Makasih kak," ucap Fira tiba-tiba memecahkan keheningan.

"Untuk?" tanya Dino yang bingung dengan ucapan Fira.

"Untuk kepedulian kakak kepada Fira," ujar Fira dengan mata yang berkaca-kaca.

Dino tersenyum lalu mengalihkan kepalanya untuk menatap jalanan didepannya lagi lalu berkata,"itu tugas seorang teman kan?"

Ucapan Dino membuat Fira terkekeh pelan, ah iya dia baru ingat jika Dino merupakan temannya.

"Aku pikir kak Dino kakak aku," ucap Fira dengan nada bercanda.

Deg

Dino yang mendengar hal itu langsung terdiam, raut wajahnya berubah sendu kemudian matanya mulai berkaca-kaca. Safira yang menyadari perubahan ekspresi Dino kemudian memberanikan diri untuk bertanya.

"Ada yang salah ya kak dari ucapan Fira?" tanya Fira ragu-ragu.

"Eh enggak Fira, kakak cuma---" ucap Dino menggantungkan kalimatnya.

Safira masih setia menunggu lanjutan dari ucapan Dino.

"Cuma ingat dengan adik kakak saja," lanjut Dino dengan memaksakan senyuman.

"Adik kakak kemana?" tanya Fira yang tak mengerti situasi.

Pertanyaan Safira mampu membuat Dino terdiam lagi, Safira menggigit bibir bawahnya sendiri merutuki kebodohannya, Fira sungguh merasa tidak enak dengan Dino yang merubah ekpresinya lagi.

"Eh maaf kak," ucap Fira penuh penyesalan.

Dino tersenyum kearah Safira kemudian berkata,"adik kakak dibawa lari oleh orang waktu masih bayi."

Mendengar hal itu membuat Safira membuka mulutnya kemudian refleks menutup mulutnya dengan tangan. Safira merasa bersalah kepada Dino karena membuka kenangan lama itu lagi.

"Namanya Icha, kakak dulu sangat menantikan dia lahir kemudian saat Icha lahir dia langsung dibawah pergi oleh seorang wanita," jelas Dino kepada Fira lalu mengusap wajahnya.

Terlihat jelas bahwa Dino sangat kehilangan disini, matanya bahkan sudah berkaca-kaca mengucapkan kalimat itu.

"Bahkan sampai sekarang kakak tidak tahu Icha dimana," lirihnya pelan.

"Maaf kak," lirih Fira seraya menunduk.

"Eh tak apa Fira, santai saja lagi pula aku mencoba untuk mengikhlaskan," ujar Dino sembari menghela napas panjang.

Flashback off

Ponsel Safira berbunyi menandakan ada panggilan masuk membuat lamunannya beberapa saat yang lalu harus berhenti.

Safira mengambil ponselnya lalu membaca nama orang yang meneleponnya dan nama yang tertera dilayar itu adalah Fitri. Safira menghela napas lalu menyiapkan mental dan memperkecil volume ponselnya kemudian mengangkat telepon dari sahabatnya itu.

Fitri
FIRAAA UDAH PULANG BELUM? DIMANA SIH? KAMI DARI TADI NYARI LOH, SYIFA AJA NANGIS TERUS DARI TADI TELEPON AKU, KENAPA SIH HOBI BA----

A Story About Safiraजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें