19- Masa lalu

80 31 23
                                    

Jangan lupa vommand yah!

Selamat membaca✨

Ingetin typo ya luv :)

***


"Ketemu lagi, kan?" Mata Aisha melotot melihat orang dihadapannya.

"L-lo?"-Aisha berjeda- "ngapain lo disini?" tanya Aisha heran.

"Mau bawa lo pergi!" ucapnya yang kelihatan menakutkan.

"G-gue udah bilang! Jangan ganggu gue lagi!" tegas Aisha.

"Tapi, kalo gue nggak mau gimana?" ujar pria itu yang sepertinya sengaja ingin memancing emosi Aisha.

Pria itu berjalan kearah Aisha. Aisha pun mundur selangkah demi selangkah. Pria itu semakin mendekat. Wah gak bener nih!

Dibelakang Aisha sudah tidak ada ruang lagi. Hanya tersisa tembok kokoh yang tak bisa ia hancurkan untuk menyelamatkan diri. Menyadari sudah tak ada ruang dibelakangnya. Aisha bergerak cepat kearah samping. Tapi percobaannya terhenti. Tangan kokoh Griffin menghalanginya. Begitu pula pada sisi yang lain. Pria itu semakin mendekat. Ya ampun mo ngapain ni orang?

Tangan Aisha terkepal kuat. Ia mencoba mendorong tubuh pria itu. Tapi sepertinya percobaan itu sia-sia. Pria itu tak bergerak sedikit pun. Malah sekarang kedua tangannya dicengkram oleh Griffin. Melekatkannya pada tembok.

Aisha mencoba melepaskan cengkraman tangan Griffin. Tapi tak bisa. Tangan kecilnya tak cukup kuat untuk melawan tangan Griffin yang lebih besar darinya.

Dia akan diapakan?

Oh stop! Atau jangan-jangan...

Ya ampun! Saat ini otaknya tak bisa berpikir jernih.

"Gue pernah bilang, jangan pernah lari dari gue! Inget?" tanya Griffin pelan.

"Lo inget? JAWAB!" Pria itu kini membentak Aisha.

"Iy.. iya-iya gue inget." Aisha menjawab dengan nada suara bergetar penuh ketakutan.

"Terus kenapa lo malah lari, sayang?" Tangan pria itu berganti memainkan rambut Aisha tanpa melepaskan cekalan tangannya.

Aisha menunduk takut. Ia tak berniat menjawab pertanyaan Griffin. Detik kedua, Griffin mengangkat dagu Aisha. Mengarahkan ke wajahnya paksa.

Air bening mulai mengalir melewati pipi Aisha.

"Eh lo jangan nangis!" Griffin mengusap air mata Aisha.

"Maafin gue udah kasar sama lo!"

"Ini semua nggak bakal gue lakuin kalau lo nggak lari dari gue, Aisha!"

"Gue cinta sama lo!"

"Lo nggak cinta, Fin! Lo cuma terobsesi pengen milikin gue!" sarkas Aisha sambil menangis sesegukan.

Tampak dari mata Griffin. Pria itu mulai tersulut emosi.

"GUE CINTA SAMA LO, SHA!" bentak Griffin yang membuat mulut Aisha langsung kicep.

Perlahan Griffin mendekat. Semakin terasa deru napas pria itu menerpa wajah Aisha. Dibelakang sana, tangan Aisha yang dicekal mulai meronta.

Sebentar lagi Griffin akan mulai beraksi dengan otak bejatnya.

Tuk tuk tuk

Suara itu kian mendekat. Griffin langsung saja mendorong tubuh Aisha memasuki bilik kamar mandi. Saat perhatian Griffin beralih pada suara itu. Aisha mendorong tubuh Griffin, dan keluar dari bilik kamar mandi dengan ekspresi biasa-biasa saja, seakan tak terjadi apapun.

Real Friend [ H I A T U S ]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें