Spaceship [ᴡᴏɴʀᴜᴛᴏ]

10. i'm not yours

keduanya bertukar pandang di dalam ruang uks. setelah mengirim pesan di grup, wonyoung merasa sedikit khawatir. karena ini pasti membuat perubahan besar di hidupnya.

tapi dohyon berusaha menenangkan. "jangan dipikirin, lo kan masih bisa berteman sama yang lain".

benar. semua yang dikatakan dohyon adalah benar. ia harus berusaha melupakan hidupnya yang dulu.

tangan dohyon mendekap punggung gadis itu erat. dengan tersenyum, ia membalas pelukan dohyon erat. entah apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi ini sudah pasti akan membawa perubahan besar.

perubahan buruk selamanya.

dari balik tirai, seseorang tengah menatap bayang-bayang kedua orang itu tengah berpelukan mesra.

tak ada pisau disana, tapi hati orang itu seakan di pisau oleh beribu-ribu pisau. sakit yang tak terasa. air mata yang bergantian jatuh.

itu haruto. sosok orang yang selama ini menjadi mood booster wonyoung. semua terlihat indah saat itu. sekarang, ia hanya bisa berbalik dan tersenyum mengikhlaskan.

"makasih, sakit banget won"

hari berlalu. bulan berganti. ya, ini sudah berlalu sangat lama. sejak sebelum mereka jadian, ada sesuatu yang sebenarnya haruto sembunyikan.

"har! bengong mulu sih" jeongwoo mengguncang badan haruto. pria itu sedang tertidur pulas. "h-ha? paan sih woo?".

haruto kembali menutup matanya dan tertidur.

"bangun najis! mana lo ngiler di lengan gue" jeongwoo menyingkirkan tangannya dari mulut haruto.

"eh maap, ngantuk bet soalnya" haruto mengusak matanya dan menyadari didepannya sudah ada pak yoon dengan wajah marah.

"kamu lupa ini sudah masuk pelajaran? MALAH TIDUR!"

TEPLEK!!!!

ini sudah bulan ketiga. wonyoung ternyata masih akrab dengan chaewon dan yujin.

bahkan hubungannya dengan dohyon baik-baik saja akhir-akhir ini. haruto sendiri sudah tidak berkomunikasi dengan wonyoung.

tentang kesalahpahaman itu, wonyoung sudah tau. tapi tetap saja, dohyon pilihannya.

"har, lo dipanggil tuh ke kantor. disuruh ngambil surat" ucap felix.

"surat jadwal ujian? perasaan udah gua ambil tadi"

"bukan. surat study tour" ucapan felix membuatnya heran. rasanya ini sudah hampir kenaikan kelas dan minggu depan diadakan ujian akhir.

study tour? mepet banget pikir nya. tapi dia tetep datengin kantor. “permisi”.

“haruto? lama banget sih, tuh edarannya dibagi ya” ucap pak yoon memerintahkan. benar saja, itu edaran study tour. felix tak berbohong, tapi bagaimana study tour dengan waktu mepet?