Awalnya Elena mengira, pertemuan dan hubungan mereka malam itu sudah sebagai awal, sekaligus akhir perkenalan mereka. Setelah ber lewatnya waktu selama dua tahun, Elena pikir itu cukup untuk membuang jauh jauh pria itu dari hidupnya.
Ternyata ia sa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ignore the typos.
Your Playlist:
Ritual - Rita Ora, Tiesto & Jonas Blue.
°°°°°°°°°°°
Hitchens Palacio - Berlin. Jerman 08:15AM
Elena mendengus, dengan gerakan terpaksa melingkari lengannya pada lengan Jonathan saat akan melangkah menaiki undakan Palacio yang sedikit tinggi untuk mencapai lantai pintu utama berada.
"Kau tidak bisa tersenyum sedikit??" Jonathan bersuara. Elena menoleh sinis.
"Kau benar benar merepotkan, apa kau tahu?!" Jonathan menyeringai. "Tetapi kau tetap mengikutinya," Elena mencengkram erat lengan Jonathan. Menancapkan kuku kuku panjangnya yang selalu ia rawat itu pada Jas milik pria menyebalkan ini.
"Jas ku terlalu tebal untuk di tembus dengan kuku mu Elena. Sia-sia saja, justeru kuku mu yang akan patah nantinya." Ucap Jonathan masih dengan seringaian nya yang benar benar membuat Elena geram. Rasanya ia ingin menjahit bibir pria itu agar tidak bisa lagi terkekeh, tertawa, menyeringai bahkan berbicara. Tidak terbayang, hidupnya akan tenang, damai dan tentram.
"Ah, astaga. Akhirnya kau sampai juga!" Terkejut. Elena dan Jonathan menoleh cepat ke arah pintu. Di sana terlihat wanita baya cantik, rambut hitam yang digerai sebahu wanita itu, menggunakan dress bercorak Hitam yang menawan, begitupun dengan make up tipis nya. Sangat cantik dan anggun.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
