perpecahan keluarga istana

357 25 3
                                    


Pangeran licua dan putri arsya berpegangan tanpa malu ditengah-tengah rapat, didepan seluruh bangsa duyung.

***
"Sekuat apapun cinta kalian, itu tidak merubah darah persaudaraan yang mengalir dalam diri kalian!" Putri Ailia berusaha memberi pengertian.

Nafas keduanya memburu, saling bertatap muka dan kemudian mengalihkan pandangan pada putri Ailia yang terang-terangan membela raja.

"Ayah bersalah dalam hal ini, ayah tidak___"

"Hentikan semuanya, sudah cukup kalian berdebat! Ini sidang istana bukan keluarga" raja berdiri tegak menatap satu persatu para putrinya.

Berabad-abad lamanya akhirnya putri Arsya kembali ke istana, seorang putri yang meninggalkan kemewahan istana dan memilih hidup sederhana dengan barang-barang koleksinya. Saking gembiranya sang putri lupa membawa terompet pemberi sinyal dan simbol kerajaan nya. padahal sebuah terompet sangat berarti bagi seorang duyung.

Sebab itulah, raja tidak bisa memberi kabar tentang kematian putri Lucia dan Aluna, dan bahkan kelahiran seorang adik barunya. Raja tidak mencari putri Arsya karena raja tau bagaimana  kegilaan putri Arsya pada benda-benda koleksi nya, bahkan benda-benda itu  bisa saja membuat nya depresi.   Lambat llaun kabar tentang putri Arsya pun menghilang, seperti ditelan bumi. Tak seorang duyung pun membicarakan nya. Dan pada akhirnya takdir membawa mereka bertemu dan bercinta.

"Argh" ringis putri Arsya ketika merasakan sakit diperutnya.

"Ada apa!?" Pangeran licua menopang tubuh putri Arsya yang akan terjatuh.

Dengan cepat, Tabib istana segera menghampiri.

Suasana sidang istana menghening, semua berfokus pada putri arsya.

Pangeran licua tidak bisa menerima kenyataan akan cintanya yang sebenarnya adalah kakaknya kandung nya sendiri.

putri Arsya memilih memperjuangkan cintanya meski dengan adiknya sendiri, walaupun itu menentang keputusan raja.

Dada putri Arsya sesak, nafasnya keluar masuk memburu, sakitnya begitu dalam.

"Put__putri arsya___ mengandung." Ucap tabib singkat tapi berhasil membuat semua duyung terkejut.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN!!" Raung raja dengan berteriak, iris mata hijau zamrudnya membulat sempurna, genggaman tangannya mengerat keras pada tongkat trisulanya, raja menampilkan wajah bengisnya.

Begitu juga dengan para putri, tak kalah kaget dengan penuturan tabib.mereka sama sekali tidak menyangka bahwa kedua adik yang saling mencintai itu telah melakukan hal senonoh.

Dada putri Arsya yang sedari memompa cepat jantungnya kini terhenti, ia tidak merasakan hembusan nafasnya keluar, salivanya berat untuk ditelan. Putri Arsya syok, ia tercengang dengan memengangi perutnya.

Pangeran licua tidak pernah merasakan cinta sebelumnya, ia enggan melepaskan cinta itu meski menentang siapa saja tak terkecuali sang raja. Tapi ia juga tidak percaya bahwa kakaknya yang sekaligus cintanya itu tengah mengandung anaknya.

"Gugurkan bayi itu?!" Pinta raja yang merupakan perintah untuk para duyung algojo.

Sontak, para duyung terkaget dengan keputusan raja. Pangeran licua dan putri Arsya tidak menyangka bahwa keputusan itu akan keluar dari mulut raja. Putri Arsya memukul perutnya kasar dengan berulangkali, Pangeran licua menahan tangan putri Arsya yang berusaha menarik tangannya dari genggaman pangeran.

Para algojo mendekati pangeran Licua dan putri Arsya, bersiap menyeret putri Arsya.

Swaaahhhhhsssss

Me is? A mermaidWhere stories live. Discover now