kembali ke istana

374 22 3
                                    

Raja sangat marah, ia menunggangi angin dengan menggenggam tongkatnya erat. Mengendalikannya dengan hentakan demi hentakan. Nafasnya memburu. Menatap pandangan sekitar dengan penuh kebencian, raja seolah mengingat kejadian masa lalu  yang seolah selalu membuatnya tidak bisa mengontrol emosi.

Kau keterlaluan kanhosi! Kau pengkhianat! Aku yakin, tuduhan atas leyka kaulah yang memfitnah nya. Kau hilang sejak kau berhasil merebut elemen itu dari ku! Bahkan, satu dari bangsamu pun tidak pernah terlihat. Raja mendengus kesal.

Raja peri kansohi. Telah melakukan pengkhianatan pada bangsa siren dengan licik, membawa lari sang elemen angin. Dan menuduhkan raja atas perlakuan tidak adil pada leyka, membuat amarah leyka membara sampai ia menjadi duyung kegelapan.hanya untuk menjadi yang terkuat dan membalas dendam kepada keluarga istana.

"Ayahanda!" Panggil seorang dengan teriak dari belakang raja.

Raja mengenali suara itu, suara lembut yang tidak asing baginya, suara aicia.

Melihat raja terhenti dengan angin yang membawa nya, aicia segera menghampiri dengan nafas terpenggal.

"Huh___" aicia menghembuskan nafas lega

Ya, ia berenang secepat angin untuk mengikuti raja,Membuntuti raja kemana ia pergi.Alhasil, ekornya lemas, tangannya yang terentang kini sudah kaku,nafasnya terengah-engah.

"Aicia, kenapa mengikuti ayah?"

Aicia berusaha menenangkan pikiran dan nafasnya.

"Apa ayah akan mencari licua?"

Raja beralih fokus dari aicia ke pandangan sekitar, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Ayahanda, jika licua dipanggil untuk pulang itu yang akan berbahaya untuk bangsa duyung, leyka itu duyung kegelapan! Dia bisa  mengendalikan keadaan kapan saja. Ia juga lebih bisa menyakiti keluarga istana hanya dengan gerakan tanpa sentuh. Kekuatan nya sudah benar-benar membuatnya gila untuk membalas dendam."

"Jangan lupa aicia, adikmu licua adalah putra elemen air terpilih, ia tidak bisa dikalahkan! Ia memiliki kekuatan yang tidak tertandingi."

"Ayahanda melupakan satu hal darinya, ia masih dalam pencarian kekuatan sempurna, licua belum lah menjadi elemen air yang seutuhnya."

Raja mendelik tajam pada pandangan sekitar. Mengeratkan pegangan pada tongkatnya.

"Jadi__ izinkan aku ayahanda, izinkan aku pergi untuk menyelamatkan aukia dan Ailia."

Raja memutar bola matanya, menatap aicia dengan penuh misteri.

"Jika aku meminta izin pada bunda, sudah tentu dia tidak akan menyetujui nya."

Raja kembali memutar bola matanya beralih pada pandangan sekitar.

"Kalau begitu aicia__

Aicia melebarkan matanya bibirnya membentuk senyum tipis nan manisnya.raja pasti akan memberikan izin.

"Kau harus menuruti ibundamu, pergi dan kembali ke istana, jaga bangsa duyung aicia, jangan pergi kemana-mana."

Senyum Alisa hilang seketika, berubah menjadi wajah datar. Sangat datar.

Dan untuk kesekian kalinya dirinya dan para adik-adik nya tidak pernah melakukan pengorbanan besar untuk bangsanya, dan keberapa kalinya raja Benar benar membuat para putrinya merasa tidak berguna dengan selalu melarang mereka melakukan suatu perjuangan untuk istana mereka sendiri.

"Ayahanda akan segera kembali ke istana, cepat pulang lah aicia."

Aicia hanya membalas dengan anggukan ,memutar badannya lalu berenang meninggalkan raja.

Me is? A mermaidWhere stories live. Discover now