kekuatan itu membuktikan nyA

337 26 0
                                    

Alisa termenung, ia duduk dikepala ranjang dengan tatapan kosong. Pikiran nya melayang pada kata-kata peri aksahi.

Alisa memijit pelipisnya yang terasa begitu pening.

Duarrrrr

Pintu utama rumah Alisa hancur tak terbentuk. Jantung Alisa  berdebar kencang, ia kaget bukan main.

Apa itu!?? Alisa bangkit dan segera menuju ke pintu utama rumahnya.

"Kau!?"

Octopus black

Alisa menunjuk pada seseorang yang sedang menatapnya dengan penuh kebencian.

Alisa melebarkan matanya, memusatkan perhatian pada octopus di depannya yang berusaha memuatkan tubuhnya untuk masuk.

" lapar____aku lapar?!." Teriak  octopus menggelegar ke seluruh isi rumah

Alisa menelan salivanya dengan susah payah,bibirnya membulat tak percaya, Alisa berpegangan pada dinding rumah untuk menopang tubuhnya yang mulai kaku.alisa tidak pernah melihat hewan sebesar dihadapannya saat ini.

"Kau___lapar!??" Alisa mengeluarkan suaranya meski terdengar begitu gugup

"Kau mengerti bahasa ku!?" Sang octopus mengehentikan lambaian pada seluruh kaki dan tangannya, sekarang ia sedang mendekati Alisa.

Alisa mengangguk pelan, menatap getir sang octopus dengan penuh kecurigaan yang sedang menipiskan jarak dengannya.

"Jika kau mengerti bahasaku, aku mohon tolonglah saya." Octopus itu menundukkan kepalanya sekaligus menyatukan kedua tangannya dari ke-enam tangan lainnya.

Bibir Alisa yang membulat lalu berubah menjadi senyum samar ketika sang octopus meminta pertolongan darinya.

"Kau kenapa!?" Alisa menatap dengan selidik

"Lihatlah tubuhku sekarang!? Apa kau tidak merasa jijik denganku!? Urat-urat hitam ini merubahku menjadi octopus jahat pemakan daging. Aku tidak suka seperti ini, jika aku diluar kendali__aku lupa akan segalanya,dan aku memakan daging yang Bahkan itu larangan bagi kaum octopus." Octopus menjeda lama kalimatnya, ia mengusap buliran bening yang terjatuh dari sudut matanya." Leyka merubahku seperti ini, aku ini tunggangan nya yang ia buang." Terang octopus.

Alisa menyatukan alis, ia tidak bingung harus percaya atau tidak.

"Kemarikan tanganmu! Akan aku tunjukkan jika aku tidak berbohong."

Octopus itu seperti bisa menerka pikiran Alisa. Ia meraih tangan Alisa dengan melingkarkan tangan minyaknya pada lengan Alisa.

Reflek, Alisa menarik tangan nya dari lingkaran octopus.

"Percayalah, aku tidak berbohong."

Octopus itu kembali meraih lengan Alisa, karena ukuran tangannya yang begitu besar ia tidak bisa memegang telapak tangan Alisa.

Alisa membiarkannya kaki ini, octopus itu membawa lengan Alisa pada bagian bawah matanya, yang tak lain itu adalah hati dari sang octopus.

Jantung Alisa benar benar berdebar kencang ketika telapak tangannya bersentuhan dengan dada licin milik octopus. Tenggorokan terasa begitu kering, Alisa menelan salivanya berulang-ulang.

Swaaahhhhhsssss

Kilat cahaya putih mengenai kepala belakang octopus black, membuat mata hijau zamrud nya berubah menjadi mata hitam pekat.alisa melihat jelas perubahan itu dimatanya.

Alisa segera mengalihkan pandangannya pada seseorang yang telah menyerang octopus.

Ibu. Batin Alisa

Me is? A mermaidDove le storie prendono vita. Scoprilo ora