PUTRI ARSYA

341 26 0
                                    

"apa kau yakin dia anak ke-9!? Leyka mencemooh

"Apa maksudmu leyka."

***

Leyka memutar bola matanya jengah, menyatukan kedua tangan didadanya.

"Jangan lupa, aku juga memiliki anak darimu." Ungkap leyka ketus

Raja bergeming, pikirannya melayang pada Aluna. Bisa saja yang dikatakan leyka ada benarnya.

Bagaimana itu mungkin!? Aluna sudah tiada Beratus-ratus tahun lalu. Apakah mungkin elemen air__  pikiran raja campur aduk.

Leyka kembali mengendus aroma dari pangeran Licua, ia memejamkan mata lama sampai leyka Benar'benar menemukan aroma energi itu.elemen air.

"Ciuhhh!" Leyka meludah kasar.

"Dia BB bukan elemen air?!!" Suara leyka meninggi

Raja terkesiap, ia menelan ludah kasar. Tatapannya begitu pilu pada putri dan pangeran. Hati raja Benar benar terguncang.

Sedangkan pangeran licua mengepal kuat tangannya, urat-urat lehernya bermunculan, rahangnya mengeras.

"Sebuah ramalan telah mengatakan bahwa anak ke-9 kulah yang akan mendapat energi elemen air. Licua adalah anak ke-9 dan sekaligus seorangg putra mermaid." Raja menimpali.

"Aku bisa mencium aroma energi itu, pangkola!! Dan pada tubuh putra mu itu tidak ada aroma itu. Hah. Dimana sebenarnya elemen air itu." Leyka mengusap wajah kasar.

"Jangan membohongi ku, pangkola!! Cepat katakan! Dimana elemen air itu."

Swaaahhhhhsssss

Kilat cahaya putih mengenai leyka.

"Berani sekali kau!" Leyka menatap dengan mata merah menyala nya pada pangeran licua yang berhasil menyerang leyka.

"Lepaskan bunda__"

Leyka mengulur kan tangannya, memutar- mutarkan jari2nya.

"AAAA"pangeran licua memegangi lehernya yang memanas. Ia  merasakan lingkaran tangan kasat mata yang sedang mencekik lehernya tanpa ampun.

"Licua" para putri menghampiri dengan panik.

"Hentikan! Leyka." Raja mengangkat tangannya, raja tidak bisa berbuat banyak karena tongkat trisulanya berhasil dipatahkan leyka.

"AAA" Raung pangeran licua.

Leyka menarik tangannya, kembali menyatukan kedua tangannya pada dadanya.

Bersamaan dengan leyka menarik tangannya, lingkaran pada leher pangeran licua melonggar dan kemudian lenyap.

"Kalian semua beruntung, karena aku tidak akan membinasakan kalian sekarang."

Leyka mengibas tangannya cepat, lalu pusaran angin datang dari arah belakang nya dan menuju bangsa duyung. Angin itu berputar lebih cepat dan membungbung tinggi siap menyerang bangsa duyung dihadapannya.

Raja mengangkat tangan kanannya untuk melindungi wajahnya dari debu-debu kotor yang dibawa angin itu.

"Kita mundur!!" Raja memberikan isyarat pada bangsa duyung dengan mengibas tangannya kebelakang.

"Tapi ayah__" pangeran licua mengerutkan kening tidak setuju.

"Pergi!! Ini terlalu beresiko." Raja membentak pangeran licua yang membantah.

Raja dan bangsa duyung pun memilih mundur sebelum pusaran angin itu menghisap habis mereka. Bukan tidak bisa melawan leyka. Tapi raja tidak mau ada korban. Raja akan membicarakan ini baik-baik dengan leyka.

Me is? A mermaidWhere stories live. Discover now