Luka Lama (2)

65 17 2
                                    

Tok tok tok...

Dara terkejut langsung saja melihat siapa yang sudah mengetuk kaca jendela pengemudinya. Dara menghapus kasar air matanya. Dia sangat tidak ingin diganggu saat ini. Langsung saja mencari siapa orang yang mengetok kaca nya. Dengan mata sembab dara menoleh...

"Astaga dia lagi dia lagi... kenapa sih harus muncul saat gue begini?..."

Dengan sigap dara mengambil kacamata yang ada di Dashboard itu. Lalu memakainya agar orang itu tidak melihat keadaan kacau nya. Dara membuka kaca jendela pengemudinya. Mendapati orang itu dengan wajah datar nya.

"Oh kamu ternyata." Menatap dara masih dengan wajah datar nya.

"Iya. Ada apa pak?" tanya dara dengan sopan ke pak dosen yang mengetok kaca jendelanya itu.

"Mobil kamu majuin sedikit, mobil saya mau keluar." Ucapnya sambil melihat kearah mobilnya yang terparkir di halaman rumah itu.

Saat ini posisi mobilnya berada di depan pintu gerbang sebuah Rumah yang lumayan mewah. Juga berhadapan dengan sebuah taman Umum. Mengapa dosen nya itu berada disini? Dia menguntit Mahasiswi nya karena kesalahan nya dikampus? Atau mungkin bukan menguntit melainkan hanya kebetulan lewat? Dara menebak, itu merupakan Rumah Dosen nya, atau mungkin Dosen itu sedang bertamu di Rumah pacar nya atau saudaranya? ahh banyak sekali pernyataan dan pertanyaan yang membuat nya bingung.

"Oh iya pak maaf." Ucapnya setelah memikirkan banyak nya pertanyaan sekaligus pernyataan yang muncul dari kepalanya. Saat Dara ingin menutup kaca jendelanya kembali, sebuah tangan menahan nya. Seakan memberi isyarat "Jangan ditutup dulu". Dara menoleh kembali.

"Kenapa pak?" tanya nya dengan heran.

"Kalau punya masalah jangan dipendam, kamu boleh cerita ke siapa pun yang kamu percaya. Termasuk saya." Ucap pak dosen itu dengan sedikit lembut.

Dara tertegun mendengar ucapan Dosen nya itu. Darimana dia mengetahui bahwa Dara sedang berada dalam keterpurukan? Astaga dia semakin bingung. Padahal dia sudah berusaha menutupi matanya yang sembab itu. Dara masih terdiam seperti patung bernafas. Dosen nya itu melangkah kan kakinya kembali menuju rumah itu.

"Pak Gerald" panggil dara pada sang dosen nya itu. Lalu keluar dari mobil nya. Sang dosen yang merasa namanya dipanggil pun berbalik.

"Apa alasan saya harus mempercayai bapak?" tanya dara sambil menggigit bibir bawah nya. Seakan merasa takut. Takut akan ada sesuatu hal terjadi.

"Kamu harus belajar membagi rasa sakit kamu ke oranglain. Tapi bukan berarti kamu membuat orang lain terbebani oleh rasa sakit itu. Jadi cobalah membuka hati kamu, untuk memberi rasa sakit itu pada saya. Saya tidak akan mengumbarkan rasa sakit yang kamu bagi pada saya. Cukup saya simpan layaknya sebuah rahasia." Ucap pak gerald masih dengan wajah datar nya.

"Kalau saya sulit mengungkapkan rasa sakit saya bagaimana?" tanya dara lagi.

"Kamu harus tetap berusaha. Belajar mencoba mengungkap kan nya dengan baik." jawab pak gerald lagi. Dara langsung terdiam menatap pak Gerald dari balik kacamata hitam nya.

"Saya tunggu tugas kamu sebelum 07.15.jangan lupa. saya deluan" lanjut pak gerald dan berlalu pergi.

Dara mematung berdiri ditempat nya. Masih mencerna kata kata yang di ucapkan sang dosen itu. Tiba tiba dara teringat dengan kalimat terakhir yang diucapkan dosen nya itu.

"ASTAGAAA DARAAA LO LUPAA HARUS NGERJAIN TUGAS DARI TUH DOSEN!" ucap dara dan berulang kali menepuk jidatnya, lalu masuk kembali kemobilnya.

Dara pikir dosen nya akan berubah di luar kampus, tidak membosankan atau pun tidak membuat nya jengkel, ternyata disaat dara seperti ini dia masih diberikan beban. Dara melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia berpikir harus kemana dia pergi, dia sangat tidak ingin kembali kerumahnya. Rasa takut masih terus menghantui dirinya. Ia memutuskan untuk menghubungi Queen. Di kampus ia sempat bertukar kontak dengan Queen. Dara akan menginap satu malam dirumah Queen.

"Halo Queen. Gue butuh lo" ucap dara dengan sedikit nada lembut.

"Okey." Jawab Queen lagi.

Tampak nya, Queen menyetujui dari seberang sana agar Dara bisa menginap dirumah nya. Dara melajukan mobilnya sambil menunggu Queen mengirim alamat rumah nya.

Ting....

Pesan masuk dari Queen langsung dibuka dara, Lalu Dara langsung melajukan mobilnya kelamat rumah teman nya itu.

Sesampainya dirumah Queen.

***

"Hai tante. Lama ga ketemu ya tan." Sambil menyalim maminya Queen.

"Astaga Dara. Kamu makin cantik ya... Tante dengar dengar katanya kamu sekolah diluar negri ya?" ucap maminya Queen.

"Makasih tan, tante bisa aja. Iya nih tan, Tapi ya gitu, dipaksa mama pindah kesini." Jawab Dara Sambil menggaruk tekuk nya yang tidak gatal.

"Yaudah kamu naik ke kamar nya Queen trus pake baju Queen yang ada aja, trus kalau ada apa apa minta sama Queen aja, biar Queen nya Ga mageran. Biar sering gerak." Ucap mami Queen.

"Yee.. si mami..." ucap Queen dengan raut wajah kesal yang dibuat buat.

"Hehe... gapapa tante, nanti kalau ada apa apa Dara bisa sendiri kok tan" ucap Dara sambil senyum.

"Yasudah kalau begitu. Tante kekamar deluan ya. Kalau kamu laper, itu udah tante masakin di dapur." Ucap maminya Queen

"Iya tante makasih ya tan" jawab Dara.

Queen dan Dara langsung naik ke atas. Dara langsung saja bersih bersih karena ia sudah merasa gerah selama seharian. Saat dara ingin melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Tiba tiba hp nya berbunyi. Dara langsung mengambil hp nya dan melihat siapa yang telah menelpon nya.

"Astagaa.... Gue lupaaa! Yaampun daraaa lo kenapa selalu bego sih dar" batin nya.

Ada seseorang yang pasti tengah mengkhawatir kan nya saat ini. Orang yang sangat berjasa dalam hidupnya... yang selalu menyayanginya dengan tulus. Sudah pasti orang itu adalah Mama nya Dara. Langsung saja dara menggeser ikon panggilan itu untuk menjawab telpon dari sang mama.

"Halo ma." Ucap dara.

"Halo Dara. Kamu dimana? Kenapa belum pulang ini udah hampir malam dara." Ucap sang mama dengan nada khawatir

"Iya dara lagi dirumah Queen mah. Ada tugas yang belum selesai" ucap Dara menenagkan mamanya.

"Kamu jangan lupa makan ya nak. Tidurnya jangan terlalu larut."

"Iya mama ku sayang. Udah dulu ya mama. I LOVE YOU MA. Bye" ucap Dara lalu mematikan panggilan nya dengan sang mama tercinta.

Dara melanjutkan niatnya untuk mandi. Dan ingin segera menyelesaikan Tugas nya dari pak dosen itu.




Hai gaisss welkam bek!

Sorry banget part ini sedikit lebih pendek daripada sebelumnya...

Aku bakalan tetap usahakan yang terbaik yaaa!

Dan jangan lupa untuk terus dukung aku melalui VOTE dan KOMEN!!

THANKYOUUU:))

Salam manis semanis gula aren dari authorrr!

Kita & WaktuWhere stories live. Discover now