Nama gue Annabelle Ilinichna, kalo kalian susah nyebutnya panggil aja Ann pasti nengok kok gue. Gue sekarang sekolah di salah satu SMA favorit di kota gue dan gue termasuk anak dari kelas unggulan, yaps betul banget gue merupakan salah satu penghuni dari kelas XI MIPA 1. Kelas yang konon katanya dihuni oleh para manusia-manusia berkacamata tebal yang titik fokus matanya selalu tertuju kepada buku yang tak kalah tebal dengan kacamatanya, tetapi itu tidak dengan kelas gue.
Emang agak aneh si kedengarannya, tapi hal itu memang benar adanya! Para penghuni kelas XI MIPA 1 gak ada bedanya sama kelakuan anak bar-bar kelas IPS, yaa cuman anehnya kalo lagi musim ujian mendadak jadi ambis semua tuh anak, heran gue juga.
Sepertinya hari ini adalah hari sial gue, pasalnya sekarang gue sedang berdiri hormat dihadapan tiang bendera bersama Bang Varo dan para manusia yang mungkin sialnya juga sama dengan gue. Mungkin hal ini gak bakal terjadi kalau aja abang tercinta gue gak dapet panggilan alam pas gue dan dia sudah siap.
Flashback on
Ann menuruni anak tangga menuju ke meja makan. Disana sudah ada Papa dan Mama. " Ann, Mama masakin nasi goreng kesukaan kamu nih." Panggil Mama seraya memberikan sepiring nasi dengan telur mata sapi di atasnya, terlihat sangat menggiurkan.
" Makasih Ma." Jawab Ann sambil memberikan senyum terbaiknya.
" Iiihhh, masih pagi Ann, jangan senyum-senyum sendiri gitu serem tau gak." Seru Varo yang tiba-tiba aja udah duduk di depan gue, macam setan aja tuh orang.
"Yee biarin aja. Lebih serem mana sama orang yang dateng tiba-tiba kayak setan gitu?" Balas Ann gak terima.
"Udah-udah kalian ini masih pagi udah berantem, udah cepetan makannya tuh liat udah jam berapa?" Kata Papa menengahi dengan tangan yang menunjuk ke arah jam dinding. Lah udah jam 6.00 pagi, akhirnya Ann makan dengan cepat dan bersiap untuk berangkat.
Papa pamit berangkat kerja duluan karena kantornya memang agak jauh dari rumah. Kita (Ann dan Varo) gak pernah minta anter Papa ke sekolah, selain karena kantornya yang jauh, kantor Papa juga berbeda arah dengan sekolah kami. Jadi kami biasanya pergi sendiri dengan sepeda motor masing-masing atau naik ojek online. Saat gue dan Bang Varo sudah siap, tiba-tiba.......
"Ann Abang ke kamar mandi bentar ya, biasa panggilan alam hehe." Kata Varo, lalu dia langsung lari ke kamar mandi.
"Jangan lama-lama bang, udah telat nih!" Jawab Ann setengah teriak karena Bang Varo udah keburu lari ke kamar mandi. Kampret emang.
Gimana gak kesel coba udah jam 6.40 nih, sementara bel masuk sekolah bunyi tepat pukul 7.00. Kalo aja motor Ann gak lagi nginep di tukang service motor, mana mau Ann berangkat bareng sama Bang Varo. Kenapa gak naik ojek online aja? Jawabannya karena Ann sedang dalam masa pengiritan uang jajan buat beli sepatu berlogo ceklis keluaran terbaru.
Gak, Ann sebenarnya berasal dari keluarga yang bisa dibilang kaya raya. Papanya seorang CEO di perusahaannya dan Mamanya mempunyai butik pakaian yang cabangnya sudah ada di berbagai kota besar di Indonesia.
Lantas kenapa Ann lebih memilih untuk mengirit uang jajannya? Jawabannya karena Ann gak mau nyusahin orang tuanya. Ann memang sudah terbiasa untuk menyisihkan uang jajannya, begitupun dengan Varo kakaknya. Hal ini memang sudah terbiasa diajarkan oleh kedua orang tua mereka dari kecil, agar tidak selalu menghambur-hamburkan uang dan senantiasa untuk selalu melihat kebawah.
Akhirnya Varo keluar dari kamar mandi, "Yuk Ann capcuss." Kata Varo dengan santai.
"Capcus capcus mata lo GAK BECUS?! Noh liat udah jam berapa?" Bentak Ann sambil tangan kanan nunjuk ke arah jam dinding dan tangan kiri di pinggang, dah keren belom posenya Ann? PLAKKK.
"Mampooss udah jam 6.55, gece Ann naek, cepeettt ihhh cepettt." Teriak Varo panik, cihh siapa juga yang bikin lama. Sepertinya mereka bakal telat hari ini.
Flashback off
"Gara-gara lo sih Bang, jadi telatkan kita." Omel gue ke Bang Varo dengan suara pelan. Yang diomelin malah senyum doang. Untung Abang sendiri yekan, kudu sabar kudu tabah.
Ya, gue sama Bang Varo emang masih satu sekolah. Gue kelas sebelas dia kelas dua belas, kita emang cuma beda setahun. Makanya jangan heran kalo gue dengan Bang Varo pake 'lo-gue'.
Di saat gue yang sedang merutuki kesalahannya Bang Varo, tiba-tiba Bu Tari memanggil,
"Annabelle Ilinichna, XI MIPA 1." Panggil Bu Tari guru BK di sekolah gue. Dengan malas gue berjalan mendekat ke meja piket. Nampaknya Bu Tari tidak sendiri di sana, di sampingnya ada seorang cowok bertubuh tinggi yang masih menggendong tas di belakangnya, sepertinya dia juga telat datang ke sekolah.
--------------------------------
Nahloh kira-kira siapa cowok yang telat itu yaa???
Maapkeun kalo gaje ya kawan-kawan:) masih pemula akutuh.
Jangan lupa Vote and Comment yaa...makasiiih😄
YOU ARE READING
Why 'F'?
Teen FictionDari ke-26 huruf, kenapa harus huruf 'F'? [SLOW UPDATE] [TYPO & GAJE]
