[39] dengan tiba-tiba

6.2K 923 118
                                    

"S-somi?!"

Suara Yoora yang begitu lantang membuat Jaemin dan Somi yang lagi pelukan, sontak menjauh. Ekspresi mereka pun gak kalah kaget dengan Yoora.

"What is this?" Yoora menunjuk mereka berdua dengan tangannya, tatapannya begitu kecewa. Sorot kecewa itu benar-benar terpampang jelas di mata cewe itu, hingga matanya lama-lama makin berkaca-kaca. Tapi Yoora dengan setengah mati menutupi ekspresinya itu. "Nyokap lo ganti kelamin ya?"

"G-gue bisa jelasin, Ra." Somi mencoba mendekat ke Yoora.

"Lo gak perlu ngejelasin apa-apa. Kita semua temen kan?" Sarkas Yoora yang mencoba buat tersenyum sambil menatap Somi. Ia gak boleh keliatan cemburu di sini.

Sedangkan Somi diem aja, membuat Yoora langsung aja menghadap Jaemin yang daritadi juga diem.

"Gue gak ngira kalo ternyata lo suka sama Somi selama ini." Yoora menatap lekat mata Jaemin yang masih tak berani menatapnya. "Kenapa gak ngasih tau gue dari awal sih? Gak seru lo pada."

Karena Somi dan Jaemin masih enggan buat ngomong, Yoora pun akhirnya bersuara lagi. "Kayaknya gue ganggu waktu kalian ya? Yaudah deh. Gue pulang dulu."

Yoora langsung aja berbalik dan pergi dari rumah Jaemin setelah ia menutup pintu rumah cowo itu, air mata Yoora langsung turun dengan deras.

Ia masih tak bisa mempercayai dengan apa yang ia lihat barusan.

•••

"Gue gatau, Ji."

Yoora sekarang lagi di halaman belakang rumah Yeji yang luas. Dia udah cukup selama dua jam menangisi Jaemin tanpa henti di rumahnya, karena ia gatau mesti datang ke mana, akhirnya ia memilih Yeji untuk jadi temen cerita. Tentunya dengan Hyunjin yang tadi ikut nimbrung.

Matanya masih sembab dan merah, tapi itu tidak menghalanginya buat nekat naik ojol ke rumah temen barunya itu.

"Gue gatau apa-apa di antara mereka sebelumnya, tau-tau udah begitu aja." Ujar Yoora dengan suara paraunya. "Gue ngira hubungan gue sama Jaemin itu spesial, Ji. Tapi ternyata cuma gue yang mikir kayak gitu."

Tiba-tiba aja Hyunjin datang sambil bawain minuman. "Apa ini?"

"Lemonade." Ujar Hyunjin sambil duduk di samping kiri Yoora, memberikan segelas minuman ke cewe itu. Sedangkan Yoora ngeliatin minumannya yang berwarna pink.

"Kenapa ini warnanya pink?" Tanya Yoora, karena seharusnya Lemonade itu warnanya kuning dong bukan pink.

"Itu Pink Lemonade." Perkataan Hyunjin membuat Yoora berpikir keras.

"Gue kayaknya gak pernah ngeliat lemon warnanya pink deh?"

"Itu bukan dari lemon yang berwarna pink. Mana ada lemon warnanya pink."

Yoora terlihat semakin bingung. "Jadi apa yang buat ini jadi pink?"

"Udahlah minum aja, ribet bener." Ujar Hyunjin pada akhirnya karena males berdebat. Sedangkan Yoora pasrah aja, dikasih minum juga udah sukur.

"Jadi, lo pergi gitu aja dari sana?" Ujar Hyunjin yang membuat Yoora berhenti minum.

"Ya iyalah, emang gue tahan ngeliatin cowo gue main di belakang sama temen gue sendiri?" Yoora tiba-tiba jadi diem karena keceplosan bilang Jaemin itu cowo dia. Sok-sokan lu, Wati. "Btw, jangan cerita ke Jaemin ya, Hyun. Kalo ini bocor, habis lo sama gue."

"Iya, iya ampun, nyonya,"

"Udah, malem lo ini, Ra, lo gak pulang aja?" Ujar Yeji sambil ngeliatin wajah Yoora yang begitu menyedihkan. "Tuh liat, mata lo udah kaya mata iblis, merah banget."

[1] enemy, na jaemin.Where stories live. Discover now