[21] you looked at me like i was someone else

7.4K 1K 209
                                    

"Makasih ya, kak."

Yoora menurunkan kaki kirinya sebelum dengan sempurna keluar dari mobil Lucas. Sesaat setelah itu, sang pengemudi keluar dari mobil dan menguncinya.

"Mau gue anter ke kelas?" Tawarnya pada Yoora setelah memastikan mobilnya terkunci rapat.

"Gausah, kak. Gue duluan ya." Cewe itupun melangkah pergi ke loker buku seperti biasanya dengan beberapa murid yang lewat.

"Eh, kak, jatoh!" Seorang cewe teriak sambil mengambil buku paket yang ada di samping Yoora. Ia sempet kaget ni anak teriak kenceng banget, kayak langit aja yang jatoh.

"Eh, iya. Makasih ya..?"

"Lami, kak." Cewe bernama Lami itu tersenyum sambil memberikan bukunya ke Yoora.

"Iya, makasih ya Lami! Gue Yoora, kalau ketemu sapa-sapaan ya!" Ujar Yoora.

"Iya, kak Yoora. Aku pamit dulu ya!" Lami berlalu setelah dadah-dadah manjah sama Yoora.

Yoora yang baru aja mau memasuki kelasnya pagi ini, tapi ia malah dihalangi oleh Jaemin yang hendak keluar kelas.

Mereka terdiam sebentar sebelum akhirnya Jaemin menggepengkan badannya di pintu. Cowo itu langsung mendatangi Jeno yang udah menunggunya di depan kelas.

Sedangkan Yoora menoleh ke belakang, beberapa hari tanpa berkomunikasi dengan cowo itu lumayan membuat hidupnya berubah. Ia juga merasa orang Jeno, Haechan dan Renjun tidak seramah dan sedekat seperti biasanya.

Sejenak ia memikirkan kata Somi beberapa hari yang lalu. Apakah benar Jaemin ngelakuin ini semua karena suka?

Belum lagi tadi malam Nancy menasehatinya untuk baekan sama Jaemin. Tapi pastinya gak semudah itu, Suherman.

"Ah, gatau lah." Yoora kembali jalan ke mejanya yang udah ada Somi, Herin sama Nancy yang lagi ngobrol sambil memegang surat undangan.

"Buset, siapa yang mau kawin?" Tanya Yoora sambil berdiri di samping bangku mereka.

"Hush, kawin, kawin." Ujar Herin.

"Jadi ini apa?" Tanya Yoora sambil mengambil surat undangan itu dan terpampanglah nama Tzuyu di sana. "Kak Tzuyu nikah?"

Perkataan Yoora membuat Herin, Nancy dan Somi memutar matanya secara bersamaan. "Ultah, goblok."

Yoora natap Somi sinis dan hampir aja menimpuk cewe itu. "Gausah ngegas, anjing."

"Chaos, chaos." Ujar Nancy ingin memperpanas suasana.

"Kapan dia ultah?" Tanya Yoora sambil duduk di samping Somi.

"Sabtu ini. Lo ikut kan?" Ujar Herin sambil menopang tangannya di atas meja.

"Ya pasti lah. Kakak kita nih." Ujar Yoora membuat yang lain mengangguk. Sebelum tiba-tiba aja bel masuk berbunyi membuat Herin dan Nancy berdiri.

"Gue balek ya. Dadah!" Ujarnya sebelum berlalu, sedangkan Herin kembali ke tempat duduknya di samping Renjun.

Melihat Herin yang duduk, ia tak sengaja melihat Jaemin, rupanya dia udah balek lagi ke kelas, ia lagi duduk di belakang Herin bersama Jeno. Ia terlihat baik-baik aja, seperti hari-hari di mana sebelum mereka berantem.

"Assalamualaikum, kids!" Heechul melambaikan tangannya semangat kepada anak muridnya yang melihatnya malas. Tak berniat belajar bersama bapak tua ini.

Heechul memanggil para murid untuk mengisi absen seperti biasa, sampe akhirnya ia berhenti pada nama Jaemin.

"Na Jaemin?"

"Saya, pak!"

Sebelum Heechul ingin memanggil nama berikutnya, ia tiba-tiba menyadari sesuatu yang janggal dan melihat ke Jaemin lagi. "Kok kamu duduk sama Jeno?"

[1] enemy, na jaemin.Where stories live. Discover now