[29] don't count on me to stay

7.6K 1K 262
                                    

Jaemin lagi duduk di warung yang lumayan sepi. Di sore hari setelah pulang sekolah ini, di warung hanya ada Jeno, Haechan sama Renjun. Sedangkan yang lain entah kemana.

Ini udah hari ke delapan setelah ayahnya dimakamkan, ia memutuskan untuk beraktivitas seperti biasa karena ia gak mau semakin tenggelam sama kesedihannya. Jaemin lagi nyebat seperti biasa sambil bergibah apa aja. Pokoknya kalau udah ngumpul, ada aja yang dibacotin.

"Kayak mana sih?" Tanya Renjun yang lagi berdiri di samping Haechan. Mereka berdua lagi buat tiktok sampe nyuruh ibu-ibu yang jaga warung buat megangin hpnya.

"Gini loh, ih, lu mah gak lentur." Haechan lagi ngajarin Renjun buat goyang melintir-melintir kaya kertas film potokopian yang lagi ngetrend di tiktok.

"Gini?" Renjun berusaha ngeroll badannya tapi malah kayak gerakan sakit pinggang.

"Ah udah, bikin tiktok korban fakgirl ajalah, nih Jaemin lagi sedih perkara cewe." Sahut Jeno yang lagi megang gitar sambil ngeliatin Jaemin yang masih nyebat.

"Oh gue tau, yang lagunya uuuu looooooveeee never knew hdjenwlshxns." Timpal Haechan yang nyanyi dengan asal.

"Anjing," Umpat Jaemin ke mereka berdua, sebelum akhirnya ia membuang rokoknya. "Lagu Stay lah, cepet."

"Tuhkan!" Jeno ketawa-tawa sebelum akhirnya ia memetikkan gitarnya menjadi pengiring lagu yang akan Jaemin nyanyikan. Biasa lagu ini ia nyanyiin kalo lagi galau.

It's true
That all that you know is all that you are
You said that it's all that you want and more
Fuck off and pour another drink
And tell me what you think
You know that I'm too drunk to talk right now
You put your cigarette out on my face
So beautiful, please, woman

Don't break your back for me
I'll put you out of your misery

Tapi tiba-tiba aja kehadiran seorang cewe membuat mereka semua terdiam. Jeno sampe berhenti memetikkan gitarnya dan ngeliat ke Jaemin yang baru aja mau menghayati lagunya.

Jaemin menatap Lami yang berdiri di depan warung tongkrongannya, cewe itu menatapnya dengan rasa bersalah. Membuat Jaemin jadi gak enak juga.

Hubungannya dengan Lami setelah kejadian itu, ya gitu, pacaran tapi gak ada ketemu atau chat lagi, tapi dibilang putus juga belum ada yang memutuskan. Jadi hubungan mereka kegantung begitu aja.

Jaemin masih aja diem, dia menarik kursi plastik ke hadapannya, menepuk kursi itu sebagai gestur untuk Lami duduk di sana.

Rasa kecewa Jaemin masih ada hingga sekarang, membuatnya ia tidak mengatakan sepatah katapun perihal mereka berdua.

"Kak—"

"Gue ada lagu buat lo." Jaemin menyuruh Jeno buat mainin gitarnya lagi, melanjutkan nyanyiannya yang tadi sempet terhenti.

Stay a little longer if you convince me
And tell me all the things that you have against me
Every time we make-up, the truth is fadin'
Everybody's blind when the view's amazin'

Cowo itu menyanyikan setiap bait lirik dengan perasaannya, karena ni lagu pas sekali dengan keadaan mereka.

Damn, who are we right now?
Can we have a little conversation?
Figure it out with no intoxication
We carry on, what is our motivation?
We're never wrong, how the hell we gonna make it?
Maybe we're used to this

[1] enemy, na jaemin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang