36 | Pengungkapan Ryan

3.6K 188 6
                                    

Zera sudah memutuskan untuk menjelaskan semua nya kepada Delvin, ia tidak ingin Delvin membenci nya nanti.

Dengan senyum yang merekah Zera berjalan di koridor jangan lupakan tangan yang dimasukan ke dalam saku hoodie nya.

Tas yang disampirkan di bahu kiri nya tertarik karena ada seseorang yang menarik nya.

Zera tersenyum masam saat melihat siapa yang menarik tas nya, siapa lagi kalau bukan Ryan.

"Apa?"

Ryan hanya menggeleng lalu terkekeh geli saat melihat muka masam Zera.
"Mau kemana?"

"Ketemu Delvin" Senyum yang sedari tadi terbit perlahan hilang, Ryan berusaha senyum kembali karena ia tak ingin Zera tau.

"Boleh ngomong bentar dulu gak?" Tanya Ryan hati-hati.

"Em boleh deh"

"Tapi gak disini" Kata Ryan cepat, lalu menarik tangan Zera membawa nya ke taman belakang.

"Untuk ketiga kali nya kita kesini" Gumam Zera lirih yang pasti nya masih terdengar.

"Gue mau bilang-"

Ryan terdiam sejenak,Zera menggigiti jari nya karena geram saat Ryan mengantungi ucapan nya.

"Mm sebenar nya" Ryan menjedakan kalimat nya lagi lalu membuka kaca mata nya.

Mata Zera terbelak sempurna saat melihat wajah Ryan tanpa kacamata.
Zera menggeleng beberapa kali lalu mengucek mata nya berharap ini adalah mimpi.

"Gak mungkin..gak"

"Tapi ini aku Zer..Irfan" Gumam nya lalu mendekap Zera,Zera berontak di dalam pelukan itu.karena tenaga nya tak kuat ia hanya bisa pasrah.

"Kamu kemana aja selama ini!?" Bentak Zera seraya memukul dada Ryan.

"Aku selama ini ke Inggris karena Kak Lia sakit Zer" Jelas Ryan.

***

Tiga sejoli kini sedang berjalan tujuan mereka saat ini adalah taman belakang, karena kata nya ingin merokok. Mereka adalah Delvin,Arkan dan Nabil.

Arkan adalah sepupu Delvin sudah lama ia sekolah disini namun baru sekarang ia main sama Delvin dkk karena selama ini ia gila belajar.sosok Arkan sama saja seperti Nabil bego tapi pintar eh tapi Nabil gak pintar.

Delvin berjalan didepan sedangkan Nabil dibelakang nya sedang tebar pesona sama siswi yang tak sengaja melintas lewat sini.

"Najis Bil gue mau muntah" Tutur Arkan sembari memasang muka mau muntah.

"Omaygat..gue kan belum nyentuh elo kan elo dah bunting aja sih" Ucap Nabil histeris.

"Babik! Gue mau muntah bukan gara-gara gue hamil gue jijik liat lo tebar pesona!"

"Iri bilang bos"

Delvin dan Arkan hanya memutar bola nya malas lalu meninggalkan Nabil saat ia sedang berdadah tak jelas.

"Woi teman durhaka lo pada!! Awas aja lo pada!!!"

***

Dirasa Zera sudah tenang Ryan melepaskan pelukannya lalu mendudukkan Zera di bangku taman.

"Jelasin semua nya!"

"Jadi setelah kita main basket dulu kan besok nya kita janji kan mau main lagi nah terus malam nya Mamah tiba-tiba bilang kalau Kak Lia sakit kangker hati karena waktu itu Kak Lia mabuk karena minum minuman keras.huffftt"

Zera tetap menyimak penjelasan Ryan.

"Terus besok nya Kak Lia langsung divonis sakit kangker itu,dokter bilang Kak Lia udah mengkonsumsi itu dari lama terus juga Kak Lia suka merokok Ra,dan malam itu juga aku langsung terbang ke Inggris terus baru pulang sekarang ini dan beruntung nya aku langsung ketemu kamu,untung aja aku berpikir untuk ngubah penampilan saat kalau aku tau kamu sekolah disini juga.."

"Dan ternyata selama ini percuma karena besok nya setelah sampai di Inggris ternyata Kak Lia langsung meninggal"

Zera membekap mulut nya tak percaya,
"Kamu serius?!" Air mata Zera turun lagi tanpa diperkiraan,hisakan keluar langsung saja Ryan memeluk Zera kembali.

"Aku serius"

Dan semua itu tak lepas dari pandangan dari tiga siswa yang baru saja datang dari arah kiri.

***

"Udah Ra..udah berapa jam lo kamu nangis terus" Bujuk Ryan agar Zera berhenti menangis.

"Penyakit kamu gimana udah sembuh?"
Zera hanya menggeleng.

"Mungkin gak bakalan sembuh"

"Oh ya waktu itu aku lihat kamu sama cowok? Kok sekarang aku dah gak pernah lihat" Ucap Ryan menerawang ke depan berusaha mengingat kejadian dulu.

"Hah kenapa!?"

"Aku takut kalau nanti pas aku pergi dia sedih jadi aku putusin dia aja,aku gak suka pas aku pergi dia sedih"

"Kamu salah Ra, harus nya kamu cerita sama dia biar dia semangatin kamu dan menyesal karena dulu membiarkan kamu pergi begitu saja"

"Cyla juga bilang gitu. sebenarnya tadi aku mau cerita ke dia,tapi kamu bawa aku kesini yaudah"

"Ohh yaudah kekelas yuk dah berapa jam kita gak masuk kelas" Kata Ryan lalu terkekeh.

"Biasanya juga bolos" Cibir Zera.

***

Z E R A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang