18 | Ukulele

4.4K 236 0
                                    

"Zera kenapa kamu membentak Ayah mu nak"

Zera menegang mendengar suara itu lalu bangun dari tidur nya, "Bunda?"

Ia menangguk,"Ini bunda sayang..sini"
Ujar Bunda nya sambil merentangkan tangan pucat nya.

Zera berlarian ke arah Bunda nya dan menghambur peluk kepada bunda."Bunda kalo itu bukan mimpi tolong jangan bangun kan aku"

"Kamu kenapa membentak Ayah kamu Zera,bagaimana pun dia Ayah kamu,kamu harus rajin berobat,dengarkan kata Ayah mu. Ayah hanya Ingin yang terbaik untuk mu nak"

"Tap--"

"Kamu harus minta maaf sama Ayah"
Zera menggeleng.

"Zera gak mau bangun,Zera mau sama Bunda"

"Gak Zera,Bunda harus pergi. Jagain abang kamu dan Ayah untuk bunda ya pasti nanti kita ketemu lagi kok suatu saat ini. Untuk saat ini kamu belum bisa pergi sayang" Tutur bunda nya lalu menghilang dari hadapan nya.

"BUNDAAA!!JANGAN TINGALKAN ZERAA" Jerit Zera.

"Zera!!bangun sayang"

Zera langsung membuka mata nya dan menghambur peluk dengan Leo dengan nafas yang tersengal sengal.

"Ayah Zera minta maaf,Zera janji gak kaya gitu lagi. Zera mau kok berobat lagi" Gumam nya lirih namun masih bisa terdengar.

"Janji?" Balas Leo sambil menyodorkan kelingking nya.

"Janji"

"Yaudah tidur gih bes--"

"Ayah Zera mau cerita sama Ayah bentar" Potong nya cepat.

"Cerita apa sayang?" Ucap Leo mengelus rambut Zera.

"Zera tadi dibully sama Kakak kelas Zera" Ucap nya memulai cerita. Leo terbelak mendengar ucapan Zera.

"Siapa yang berani bully kamu?"

"Aku gak tau namanya. Tapi aku ada foto nya" Ucap nya sambil mengotak ngatik hp nya lalu menyodorkan kepada Leo.

"Ohhh dia" Gumam Leo.

"Kenapa yah?"

"Gapapa udah ya kamu tidur aja" Zera mengangguk.

___

Sudah beberapa kali Zera berusaha memejamkan mata nya namun ia tak berhasil mata nya tetap tak ingin menutup.

Ia bangkit dari tidur nya dan melirik jam di nakas nya masih pukul 03.25.

Zera meraih ukulele berwarna hijau yang ada di atas meja belajar nya dan mulai memetik nya.

Lihat awan disana
Berarak mengikuti ku
Pasti dia pun tau

Zera terkekeh geli mendengar kan lagu yang ia nyanyikan-Acha Septriasa, berdua lebih baik.

Berdua dengan mu
Pasti lebih baik
Aku yakin itu

Bila sendiri
Hati bagai langit
Berselimut kab--

Dor dor dor

Gedoran pintu berhasil menghentikan petikan serta suara nya tadi ia berjalan dengan menggengam ukulele di tangan kiri nya sesekali memetik asal.

Didepan pintu ia melihat di lubang pintu sekilas, Zeren. Mau apa dia.

Zera pun membuka pintu dan menemukan muka bantal Zeren.

"Lo tuh masih subuh udah heboh"

"Maaf.. Aku tadi gabut yaudah main aja" Balas nya lalu memetik gitar lagi.

Disini kau dan aku
Terbias-

"Udah woe gue tau suara lo bagus.. Tidur lagi sana" Perintah nya.

Zera memegang kenop pintu nya sebelum nya ia lebih dulu mendarat kan ukulele nya di ranjang nya.

Brak

Dengan keras ia mengebrak pintu hingga Zeren membulatkan mata sempurna.

"Untung lo kembaran gue" Gumam nya lalu kembali kekamar nya.

___

Jangan lupa follow;

•@angnoktvia
•@angnbiber

Z E R A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang