9| Gabut bersama Hashira

7.5K 1.1K 212
                                    

Gabut.

Satu kata yang bisa mendeskripsikan
(Y/n) saat ini.

Tadi ia sudah berusaha untuk tidur, tapi tidak bisa. Misi pun tak ada. Sungguh nganggur ia sekarang.

Ingin menyusul Kyojuro ke stasiun? Dia belum merangkai kata kata untuk jadi alasan jika Oyakata-Sama bertanya.

Berakhirlah (Y/n) jalan santuy walau tak tahu ingin kemana.

Tiba tiba, bola lampu di kepala (Y/n) bersinar.

"Kediaman Shinobu-san bagus tuh, bisa bantu bantu apa kek biar gak bosen!"
Ia langsung ngacir ke tempat tujuan.

Sakin semangatnya, sampai tak sadar ada someone di depan.

Bruk!

"A- *menahan diri untuk tidak latah." yaudahya, dia nengok pengen liat siapa yang dia tabrak.

Manusia pastinya, punya mata, hidung, mulut, telinga, rambut, tapi gak punya perasaan apalagi akhlak. Beruban, mukanya codetan, dan tatapannya galak amat kek pengen nebas orang.

Benar, Sinema.

"Bocah! Kalau jalan liat liat!" Omelnya galak seperti biasa. Atau mungkin mood nya sedikit buruk sekarang.

"Owh, mang codet-upss" (Y/n) menutup mulutnya. Kebiasaannya di dunia nyata kebawa kan.

Eh, atau mungkin ia emang sengaja mancing emosi sang Hashira angin ya?

"HAH!? APA KAU BILANG!?" Bentak Sanemi yang suara nya melebihi toa masjid.

"Yamaap bang, aku gak sengaja-" cengir (Y/n) watados.

"Kau tidak tahu siapa aku?" Tanyanya masih dengan wajah yang menakutkan sampe sampe pocong pun gak berani liat-

"Tentu saja, Hashira Angin, Shinazugawa Sanemi kan??"

"Kalau kau tau, kenapa kau sangat berani heh? Sopanlah sedikit!" Omelnya.

"Kan aku dah minta maap bang, lepasin atuh, jangan galak galak amat, nanti gak dapet teman lo~"

Sanemi mendelik kesal. Anak siapa sih ini? Berani banget sama raja angin.

"HEH!? APA KAU BILANG! MAU KUBUNUH KAU BOCAH!?" Hashira wind itu menarik nichirin nya dan mengarahkan ke (Y/n) yang masih duduk santuy.

"Kau mau membunuhku? Ya silahkan saja sih, tapi sebelum itu ..." (Y/n) seperti mengambil sesuatu dari sakunya.

Warnanya coklat kemerahan, dan dibungkus oleh sesuatu.

"Biarkan aku menikmati rasa manis dari Ohagi ini untuk terakhir kalinya~" (Y/n) menyeringai. Mungkin memancing emosi orang adalah jalan ninjanya.

"!?"

(Y/n) mulai memakan ohagi hasil colongannya dengan gaya seperti di iklan iklan.

"Ehmmm~ nikmatt! Rasanya manis~"
Sanemi masih sabar. Jangan sampai nichirinnya keburu melesat memenggal kepalanya.

"Ufff~ enak loh~ kau tidak mau??"
Sanemi sudah mulai kehilangan kesabaran.

"Yasudah, akan ku habiskan semuanya."
3 detik sebelum Sanemi meledak.

"HIHH! KAU MENGEJEKKU HEH, BOCAH!?" Bentaknya meledak ledak.

"Eh? Siapa yang mengejek? Aku hanya makan Ohagi ini, aku lagi baik loh, kau tidak mau?" Tawar (Y/n) menyodorkan salah satu Ohagi colongannya.

"Cih dasar!" Tapi Sanemi tetap mengambil Ohaginya dan memakannya. Yagitu, gengsian.

"Hehe, enak?" Tanya (Y/n) menaik turunkan alisnya.

[End] Aurora | Kimetsu no Yaiba Where stories live. Discover now