BAB 38

9.5K 621 62
                                    

Double up ye! Awas ketimpuk batu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Double up ye!
Awas ketimpuk batu. Enjoyy this part!

Buka sesi apa kata pembaca Aksara part 2! Seperti biasa aku edit dan aku masukin feeds instagram yah. Silahkan komen part ini gimana.
Contoh: ceritanya gak ketebak alurnya. Mantap:v

Boleh juga cantumin nama ig kalian. Nanti aku tag cinta🍁
Contoh: ceritanya bagus banget @auliamtminh

Aku tunggu sampai malam dear🍁

2000 kata! Enjoyyy

🍁🍁🍁

Khansa menangis, Aksa benar-benar melihatnya. Khansa bisa lihat Aksa yang turun dari mobil.

Tanpa perintah apapun Khansa juga turun dari taxi sambil menangis sekencang mungkin.

Khansa mau memeluk Aksa.

Khansa sayang Aksa.

Dan paling pentingnya cinta Khansa ke Aksa tidak akan berkurang.

"A-aksa." Dengan badan bergetar Khansa memanggil Aksa yang berdiri di hadapannya, sebentar-sebentar kenapa hawanya berbeda. Aksa memakai baju putih, wajahnya lebih bercahaya, matanya bersinar. Pasti pakai skincare mahal kan? Yang harganya 70 juta per satu botolnya.

"Khansa." Kata Aksa sambil tersenyum, kayaknya dia enggak capek banget senyum melulu.

Khansa menangis sejadi-jadinya.

"Hikss Aksa, Aksa kamu. . . Aku sayang kamu." Khansa mencurahkan isi hatinya.

"Itu aja?" Kata Aksa masih sambil tersenyum lebar ke Khansa.

Khansa menggeleng. "Enggak, aku cinta kamu hiks." Banjir sudah, banjir air mata yang seharusnya tumpah di lain waktu.

"Aku juga cinta kamu, kamu dan aku enggak akan pernah berpisah hingga seperti sekarang."

"Sekarang?" Kening Khansa berkerut.

"Iya sekarang, hingga maut yang memisahkan." Katanya.

Dahi Khansa berkerut. Tolong jelaskan, Khansa tidak paham ini.

"Maksud kamu apa?" Kata Khansa pelan.

Khansa bisa lihat Aksa hanya tertawa kecil. "Tidak papa, lupakan. Sekarang kamu kembali yah."

"Kembali ke mana?"

AKHANSA (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora