BAB 18

12K 775 31
                                    

Heyyo! Selamat menikmati ganja yang buat candu alias si Aksa!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Heyyo! Selamat menikmati ganja yang buat candu alias si Aksa!




Seyla langsung jatuh terduduk di lantai dengan lunglai, kakinya langsung lemas entah kemana semua tulang-tulangnya.

"Enggak, Ibelll masih hidup kan Pa." Teriak Seyla menatap Alex yang masih berdiri.

"Sttt Sey Sey, tenang." Kata Alex yang sekarang berjongkok di lantai sambil mendekap tubuh Seyla yang memberontak memukul dadanya.

"GILAAA KAMU PA, GIMANA MAMA BISA TENANG KALAU YANG DI DALAM SANA ANAK AKUU." Tampak Seyla yang semakin kuat memukul dada Alex.

"IBELLLLLLLLL INI MAMA DI LUARRR, BANGUNNN NAKKK." Teriak Seyla sekuat tenaga, suaranya melengking hingga ujung lorong.

Alex yang takut orang-orang sekitar terganggu tambah mendekap Seyla "ssttt Sey Ibel tetap bersama kita, kamu percaya kan."

"ENGGAK, MAMA ENGGAK PERCAYAAA. MAMA MAU MASUKKK." Tanpa di sangka dan di duga-duga Seyla seperti orang kesurupan yang lepas dari kandangnya.

Terlepas dari Seyla dan Alex. Ardelia yang notabenenya Nenek dari Ibel juga langsung menangis histeris.

"Cucukuuu." Bedanya Ardelia tidak ada tenaga untuk teriak, dia sudah berumur. Tapi entah kenapa kalau nge youtube bisa teriak wkwkw, tidak terduga memang.

"Zachh bagaimana ini." Kata Ardelia yang terduduk lemas dan kepalanya bersandar di pundak Zach.

"Allah punya rencana lain." Hanya itu kata Zach, sudah berumur begini untuk menangis Zach selalu sembunyikan dari orang-orang.

"Cucuku, Ibel yang baikkk hikss." Ardelia malah mengingat kenangan bersama Ibel.

Kenapa setiap kita kehilangan, memori kita bersama orang itu akan terulang kembali? Kenapa harus begitu.

"Hiksss Ibel cucu Nenek." Ardelia terus bergumam sambil menangis.

Seyla benar-benar lepas dari Alex yang mendekapnya, dan saat Seyla ingin masuk Seyla berhenti ketika melihat....

Melihat Ibel yang sudah tertutup dengan selimut?

Ani... ani...
*tidak... tidak...

Bukan itu yang Seyla lihat, yang Seyla lihat adalah tenaga medis yang keluar seperti ingin memberi taukan sesuatu.

"Anakkk sayaaa." Refleks Seyla langsung menunjuk brankar.

AKHANSA (END)Where stories live. Discover now