BAB 32

8.4K 600 35
                                    

Quotes for today!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Quotes for today!

"Bingung dan kasihan, cinta dan bimbang. Mana yang lebih utama?"
-Aksara-

Pendek bae, gue sibuk ihik.

🍁🍁🍁

Pagi ini tentu Aksa bekerja, seharusnya sekolah tapi Aksa lagi enggak mood ke sekolah, yang ada Yoyo dan Oka jadi pelampiasannya. Mending Aksa lampiaskan saja pada dokumen-dokumennya.

Saat Aksa buka pintu Aksa di kagetkan karena Khansa yang tertidur di lantai. Aksa kasihan, tapi...

Apa lah daya Aksa berasa di khianati. Aksa lihat baik-baik wajah Khansa, lembab, kantung matanya membengkak, pasti habis nangis.

Aksa berusaha bodo amat untuk tetap lanjut tapi hatinya berkata lain, Aksa kembali berjongkok lalu menggendong Khansa.

"Kamu ini, buat bingung dan bimbang saja." Aksa bermonolog sendiri begitu mengantar Khansa ke kamar yang awalnya kamar mereka berdua, kan sekarang Aksa lagi di kamar sebelah.

Begitu selesai, Aksa beri selimut karena Khansa tidak tahan dengan Ac, enggak pakai Ac kepanasan, pakai Ac kedinginan. Dasar Khansa.

Sudah selesai semua, Aksa sudah ingin keluar, tapi suara seseorang membuatnya berhenti.

"Aksa."

Aksa tidak membalikkan badannya, Aksa masih belum siap dengar apa kata Khansa dan semuanya.

"Aksa hiksss~"

"Ka-kamu huaaaa."

"Jangan menangis, aku kerja. Jangan nyusul." Kata Aksa lalu pergi.

Khansa diam, menangis bukan solusi yang baik tapi Khansa tidak bisa menahan air matanya yang terus keluar.

"Huaaaa Aksa jahat." Kata Khansa sambil menepuk-nepuk bad cover.

"A-aku mau buburr, ta-tapi Aksa enggak ngerti huaaa." Tiba-tiba teringat bubur, sudah lapar ketimpa masalah yang belum selesai pula, sangat sempurna kesedihan hidup Khansa.

Saking tidak tahannya, Khansa keluar dari kamar sambil menangis, mengusap ingusnya yang meler ke pipi jadi lengket-lengket. Khansa dari kemarin sore belum makan, namanya juga di ambang kesedihan, mana ada pikiran mau makan.

Sampai di dapur, Khansa membuka satu-satu lemari cadangan makanan, tahu-tahunya enggak ada apa-apa. Mau beli? Khansa saja tidak punya uang, Aksa waktu itu mau memberikannya kartu ATM tapi Khansa tolak biar Aksa saja yang pegang, dan uang 100 rebu milik Khansa saat itu sudah habis Khansa belikan es krim dan kembaliannya tidak Khansa ambil. Sungguh malang.

AKHANSA (END)Where stories live. Discover now