Chapter 28 - Memulai Semuanya Dari Awal (●'◡'●)!

110 4 0
                                    

Pada akhirnya, ketika mereka sudah di jalan, Gun tidak menunjukkan sikapnya ketika ia berada di sekolah Tong Nian tadi dan hanya menyetir dalam diam sepanjang waktu.

Duduk di kursi penumpang, Tong Nian berulang kali mencuri pandang ke arahnya.

Jadi... kemana mereka akan pergi?

Tetapi orang yang ada di kursi belakang mereka, Xiao Bai, sudah seperti alat yang dibuat khusus untuk menciptakan suasana tegang, membuat Tong Nian tidak berani bertanya apapun. Ditambah... Xiao Bai pernah menjadi juara dunia ACM-ICPS? Ia... sama sekali tidak memiliki ingatan tentang hal itu...

T.T Apa sebenarnya yang kulakukan setiap hari? Ugh...

Sebelum mobil yang mereka naiki berhenti di sebuah pom bensin, HP Dt bergetar. "Aku ada telepon. Turunkan aku di pinggir jalan saja." Dt mengangkat HP di tangannya dan keluar dari mobil terlebih dahulu. Mobil yang mereka naiki juga berhenti, mengantri untuk mengisi bensin.
 
Baru sekarang Tong Nian berani mencuri pandang ke arah dahi Gun.

Gun menyadari hal tersebut. "Apa yang sedang kau lakukan?"

"Disitu," —Tong Nian menunjuk ke arah luka di dahi Gun—"bagaimana?"

"……"

"Apakah rasanya sakit?" Dengan suara lirih, Tong Nian terus menunjukkan kepeduliannya.

"……"

Dengan sebuah seringaian mengejek yang ditujukan untuk dirinya sendiri, Gun berbalik untuk melihat ke arah Tong Nian.

Huh?

Tiba-tiba, pandangan depan Tong Nian berubah menjadi kabur. "Ah!"

Tong Nian langsung memegang dahinya menggunakan tangannya. Rasanya sakit sekali!

Kenapa ia menjentik dahiku? ...

"Apakah sakit?" Gun bahkan sengaja bertanya.

Tong Nian meringis kesakitan hingga muncul air mata di pelupuk matanya. Ia telah dibully hingga ke titik dimana lidahnya serasa terikat dan ia tidak dapat mengatakan apapun sekarang.

Merasa puas, Gun menepuk kepala Tong Nian dengan sedikit asal-asalan. "Hanya menggodamu. Apa yang kau tangiskan?"

……

Karena itu, ketika Dt kembali masuk ke dalam mobil di pintu keluar pom bensin, ia menyadari bahwa dahi gadis kecil yang duduk di depannya telah berubah memerah, hal yang sama dengan kedua matanya. Merasa sedikit heran, Dt memandang ke arah pria yang kini telah lanjut menyetir dengan tidak peduli itu.

Cara baru untuk bersenang-senang? Dt dengan heran merenungkan hal tersebut.

Mobil yang mereka naiki keluar dari pom bensin dan melaju dengan kecepatan tinggi sepanjang perjalanan. Ketika mobil berbelok dan memasuki sebuah komunitas perumahan, Tong Nian pada akhirnya tidak dapat menahan diri lagi dan bertanya dengan suara lirih, "Kemana kita pergi?"

"Rumahku." Gun membelokkan setir di tangannya dan dengan cepat melajukan mobilnya mengitari sebuah bundaran.

Ia menginjak pedal gas dan terus melaju hingga ke sebuah distrik villa di bagian paling utara komunitas itu.

Ah? Tong Nian melihat ke sekelilingnya.

Rumahnya?

Tidak lama setelahnya, mobil yang mereka naiki sampai di sebuah garasi parkir. Dt adalah yang pertama membuka pintunya dan keluar, setelahnya ia langsung masuk ke dalam lift.

Gun pada akhirnya menjelaskan, "Orang tua di keluargaku ingin bertemu denganmu. Bantu aku dan ikutlah makan bersama kami."

"Oh." Tong Nian menganggukan kepalanya, merasa sedikit kecewa.

Stewed Squid with HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang