part 5

76 11 0
                                    

Di dalam kamar bernuansa abu-abu itu Nora tampak termenung di atas tempat tidur nya dengan laptop yang terlihat menyala.

Tubuh nya bisa saja terlihat tenang, namun tidak dengan hati dan fikiran nya yang sejak tadi bergelut. Nora merindukan Gibran. Dulu, ketika Nora rindu ia bisa langsung memberitahu pada Gibran. Namun bagaimana dengan sekarang? Untuk sekedar mengirimkan kata 'kangen' pun rasanya sangat sulit bagi Nora.

Anggap saja Nora gengsi.

"Gibran anying gue kangen." Nora mengusap wajah nya gusar. Ia mengambil ponsel nya yang tergeletak diatas nakas kemudian membuka aplikasi whatsapp.

"tuh kan online terus, pasti lagi lagi whatsApp'an sama tuh cewek." kata Nora saat melihat tanda online di whatsapp Gibran

"Aaaaaa lo jahat banget!"

Drrtt.

Drrtt.

Drrtt.

Tiba-tiba ponsel milik Nora berdering menandakan ada panggilan masuk yang ternyata dari Ben.

"turun."

"ha? Kemana?"

"ke atas."

"lah bego dimana-mana turun tuh ke bawah."

"lo yang bego udah tau malah nanya, buru."

"iy-"

Bip.

Ben memutuskan sambungan nya sepihak.

"ish emang ya Ben tuh ngeselin banget!" decak Nora yang kemudian mematikan laptop nya sebelum turun ke bawah.

Saat sudah sampai di depan pintu utama Nora segera membuka pintu tersebut. Ia menghampiri Ben yang sedang berdiri di samping motor nya.

"kenapa gak langsung masuk aja sih? Biasa nya juga maen nyelonong."

"nih." Ben memberikan sebuah paper bag pada Nora.

"apaan nih?"

"cupcake sama brownies dari mami."

"widih thanks ya, salamin juga ke mami."

"hm, jangan lo habisin semua itu juga buat ayah."

"iya elah, ayo masuk dulu."

"gausah, gue lagi buru-buru."

"mau kemana?"

Ben naik ke atas motor nya sambil mengacak rambut Nora, "kepo."

"ih mau ikut, tungguin gue. Lima menit gue kesini lagi."

"loh Ra-"

Ben menghela nafas nya saat melihat Nora sudah berlari masuk kedalam rumah. Ck, cewek itu.

"orang gue mau balik juga." gumam Ben.

"ayo." kata Nora begitu ia berada di samping motor Ben. Ben menatap Nora yang ternyata sudah mengganti pakaian nya.

"mau kemana?" tanya Ben.

"lah elo mau kemana?"

"balik."

"ih kenapa gak ngomong kalo mau pulang." kata Nora cemberut.

"lah elo main lari aja."

"kita ke cafe aja yuk? Sekalian cari angin."

"males."

"ish Ben, ayoo.." Nora menggoyangkan lengan Ben sambil menampilkan puppy eyes nya.

N O R A [on going]Where stories live. Discover now