part 3

100 11 0
                                    

Ben menatap datar punggung Nora yang masih duduk di bangku nya. Kelas sudah tampak sepi hanya menyisakan mereka berdua. Ben juga tidak tau mau sampai kapan Nora duduk di situ.

Menghela nafas, Ben pun memilih beranjak dari posisi nya kemudian menghampiri Nora yang sedang bermain ponsel. Seperti nya cewek itu belum menyadari kehadiran Ben yang berdiri di belakang tubuhnya.

Ben menyipitkan matanya untuk melihat apa yang sedang Nora lakukan pada benda pipih tersebut.

"moveon." kata Ben yang langsung merebut ponsel Nora. Nora yang terkejut pun segera beranjak dan merebut ponsel nya kembali.

"gak sopan!" decak Nora sebal.

"ngapain liatin roomchat nya Gibran? Berharap kalo Gibran bakal chat lo terus ajak lo balik bareng?"

Nora diam. Apa yang dikatakan oleh Ben memang benar. Sejak tadi ia memperhatikan tanda online yang terlihat di whatsapp Gibran karna biasa nya Gibran akan mengirimi nya pesan untuk mengajak nya pulang bersama. Tapi, itu kan dulu sebelum hubungan nya dan Gibran berakhir seperti sekarang.

"status lo sama Gibran sekarang udah beda Ra, lo harus bisa nerima itu dan belajar buat lupain Gibran." kata Ben sambil memegang kedua bahu Nora.

"hiks, gue kangen Gibran."

Detik selanjutnya Nora sudah berhambur kedalam pelukan Ben. Ia kembali menumpahkan airmata nya dipelukan cowok itu.

"gausah cengeng."

"gue gak mau putus Ben, gue gak mau kehilangan Gibran."

"gue ngerti. Mulai sekarang lo harus bisa nerima kenyataan, nanti juga lo bakal terbiasa tanpa Gibran"

"gue salah apa sih sama dia Ben? hiks hiks.." Nora mengeratkan pelukan nya kepada Ben. Bahkan baju seragam yang dikenakan oleh Ben pun sudah basah akibat airmata Nora.

"kita gak ada yang tau kapan orang yang kita sayang bakal pergi. Tuhan yang membolak-balikan hati manusia. Kita nya aja yang harus selalu siap saat momen itu tiba."

"kenapa di saat gue udah terlanjur nyaman gini dia malah pergi? Dia fikir hati gue apaan dateng dan pergi sesuka hati."

"lo percaya aja cinta sejati itu tau kemana seharusnya dia pulang." Ben melepaskan pelukan nya kemudian menghapus airmata Nora, "udah jangan nangis, nanti gue kasih pelajaran ke Gibran."

Nora menggeleng cepat, "jangan."

Ben menghembuskan nafas nya pelan, "oke, ayo balik."

Nora mengangguk kecil lalu menggendong ransel nya. Ia dan Ben berjalan beriringan keluar kelas untuk menuju ke parkiran.

"ntar malem gue mau futsal, lo mau ikut?" kata Ben.

"hm jemput aja."

"oke."

•••••

Malam nya, Ben menjemput Nora sesuai janji nya sore tadi. Cowok berjaket hoodie itu menekan bel rumah Nora hingga kemudian keluarlah sang asisten rumah tangga a.k.a bi Isa.

"eh den, masuk den." kata bi Isa yang dibalas senyuman tipis dari Ben. Ben melangkah memasuki rumah Nora dan tanpa sengaja berpapasan dengan Sandi.

"yah." Ben mencium punggung tangan Sandi.

"mau kemana Ben?" tanya Sandi.

"mau cari angin yah."

Bukan. Itu bukan suara Ben melainkan Nora yang saat ini sedang berjalan menghampiri Sandi dan juga Ben.

N O R A [on going]Where stories live. Discover now