21

105 19 6
                                    


Happy reading

****

Motornya membawa Bayu masuk melewati gerbang sekolah hingga di parkiran.

Dia segera turun dari motornya dan berjalan menuju kelas. Melewati ruang guru dan kepala sekolah, di tengah perjalanan ia sudah di sambut oleh murid-murid untuk memberikan ucapan selamat kepadanya.
Menuju kelasnya teriakan riuh dari teman-temannya, ia tersenyum lebar melihat orang-orang disekelilingnya.

Sesampai di kelas ia pun langsung duduk dibangkunya, dan meletakkan tas nya diatas meja.

Tiba-tiba Clara pun datang dan melewati Bayu begitu saja. Ia langsung duduk dibangkunya dengan sebuah novel di tangannya.

Bayu bangkit dengan membawa sebuah cokelat, ia menghampiri Clara yang sedang sibuk membaca novel.

"Hai." sapa Bayu singkat.

Clara mengangkat kepalanya, ia melihat seorang Bayu yang sedang berdiri di depannya.

"Hai." sahut Clara, ia menutup novel nya lalu menunduk tanpa menatap Bayu.

"Ini buat loh," ia memberikan sebatang coklat dan diberikan kepada Clara.

Clara menatap tajam coklat yang ada di tangan Bayu, "Coklat?" tanya Clara.

"Iya coklat, ini sebagai ucapan terima kasih karena loh udah ngedukung gue kemaren." jelas Bayu.

"Yaampun Bay, yang dukung loh kemaren kan bukan Clara doang tapi satu sekolah, termasuk gue." celotek Rania yang baru saja datang dan langsung menyambar seperti kabel listrik.

"Bener tuh apa kata Rania, yang dukung loh kan banyak bukan gue aja."

"Gak papa ambil aja." Bayu meraih tangan Clara, dan memberikan coklat itu.

Clara menatap Bayu, kemudian memandang coklat yang ada di tangannya.

"Jangan lupa di makan ya." ucap Bayu, ia langsung pergi keluar meninggalkan kelas.

"Jangan diliatin aja, inget loh di makan." cibir Rania sambi tertawa.

Clara terus memandang coklat itu, lalu ia memandang Bayu yang sudah berjalan ke luar kelas.

"Bagi dong coklatnya." rengek Rania.

"Ya udah nih, kita makan bareng."

"Bener ya?" tanya Rania lagi.

"Iya beb,"

Tiba-tiba pak Ridwan masuk kekelas, "Pagi." ucap Pak Ridwan,
Ia langsung duduk di bangkunya dan membuka daftar absen, ia mulai memanggil satu persatu anak-anak murid yang ada di kelas.

Semua murid-murid sudah mendapat giliran nama mereka masing-masing, kecuali Bayu dan juga kedua temannya yang belum berada di dalam kelas.

Tiba-tiba Bayu pun masuk secara diam-diam tanpa sepengetahuan pak Ridwan, karena pak Ridwan sibuk menulis di papan tulis sedangkan kedua temannya hanya menunggu di depan pintu.

"Kamu berdiri didepan kelas." ucap Pak Ridwan, seperti ia mengetehui keberadaan Bayu yang tiba-tiba masuk.

Langkah Bayu pun terhenti, ia menoleh ke arak pak Ridwan. "Bapak."

"Darimana aja kamu?" tanya pak Ridwan. Ia menyudahi pekerjaannya dan berdiri di samping Bayu.

"Saya dari toilet pak." ucap Bayu patuh.

"Mana tas kamu?" tanya pak Ridwan lagi.

"Itu pak." menunjukan ke bangkunya.

"Okey, silahkan masuk."

Dear bayu : Kau Akan Kucinta NantiWhere stories live. Discover now