17

173 48 2
                                    


Happy reading..

******

Ada satu hobi yang sering di lakukan Bayu setiap malam, selain main basket dan kumpul dengan teman-temannya. Kebiasaanya adalah memetik senar gitar. Duduk di tepi kolam berenang, memandang ke langit sambil mencari ide baru untuk bait-bait lagunya. Meskipun ia dikenal siswa bandel dan sering berpenampilan begajulan tapi tetap saja ia sangat di andalkan dalam bernyanyi di sekolahnya.

Pandangan menghadap ke langit, selama berjam-jam jari-jemari nya mulai memetik senar gitar, perkata ia rangkai untuk menciptakan sebuah kata-kata menjadi sebuah lagu. Biasanya butuh waktu tiga hari untuk Bayu merangkai kata, tapi hari ini, dalam sekejab ia bisa merangkai kata biasa namun penuh arti. Kedekatannya bersama Clara beberapa hari ini, cukup berhasil membuatnya lebih tenang dalam bait-bait lagunya.

Bayu mendengus dan ponselnya yang ada di sampingnya tiba-tiba bergetar dengan layar berkedip,
Tangan Bayu segera meraih ponsel itu.

Bro kita tunggu ditempat biasa...

Bayu menghelai nafas panjang, ia bangkit dan meletakkan gitar dikamarnya dan menggantikan pakaiannya. Kemudian ia bergegas ke bagasi. Ia menaiki motornya dan memasangkan helm, baru saja mengeluarkan motornya, tiba-tiba berhenti terdengar seseorang memanggilnya.

"Bayu, loh mau kemana?" tanya Cowok itu yang baru saja keluar, dan sekarang berdiri di ambang pintu.

"Gue mau keluar bentar." sahut Bayu.

"Mau kemana lagi, luka belum kering udah mau kelayapan aja loh."

"Bawel loh." Bayu melajukan motornya meninggalkan rumah.

Cowok itu menggeleng kepala. "Kalo papi sama mami tahu sama kelakuan loh, bisa habis dimarahin loh"

Ya cowok itu adalah Bara, kakak Bayu satu-satunya yang ia punya. Mereka keduanya tinggal di satu rumah, karena orang tua mereka pindak ke LA.

*****

Setelah dua puluh lima menit Bayu sudah sampai tempat biasa mereka kumpul, dimana lagi kalo bukan di lapangan basket, tempat ia latihan.

"Ada apa sih kalian manggil gue kesini?" tanya Bayu, yang baru saja turun dari motor, beberapa detik yang lalu menaruh helmnya dikaca spion.

Biasanya mereka selalu komplit berkumpul, namun hari ini Bayu menyadari jika salah satu teman ya tidak ada.

"Yang lain mana, kok ada kita berempat doang?" tanya Bayu.

"Itulah Bay tujuan kita manggil loh kesini." sahut Raga.

"Ini ada apasih Ga, Dim, Martin? Coba deh to the poin aja, ada apa."

"Salah satu dari kita ada yang kena keroyok kemaren saat pulang sekolah." jelas Raga.

"Iya Bay, jadi kemaren Rama pulang sekolah dikeroyok sama mereka-mereka lagi." jelas Dima.

"Hah serius loh?" tanya Bayu, matanya terbuka lebar mendengar ucapan Dima.

"Iya Bay, tadi salah satu dari anak basket cerita sama gue, makanya tadi sore gue kerumah Rama, emang bener sekarang dia dirumah sakit."

"Wah gak bener nih, kalo gitu kita balas aja mereka. Biar mereka gak seenak nya aja buat onar." balas Bayu, tangannya sudah mengepal, kemudian ia bergegas naik motor tanpa ngomong apa-apa.

Dear bayu : Kau Akan Kucinta NantiUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum