| 23

23.3K 2.4K 411
                                    

panjang nih

Hari ini benar-benar hari yang melelahkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hari ini benar-benar hari yang melelahkan. Baru saja masuk jam kantor, Doyoung sudah mengomel hingga berbusa—baik, ini terlalu berlebihan. Joy bahkan sampai menangis setelah Doyoung melempar laporan yang ia buat seperti 'sampah'. Belum lagi Lucas yang keluar-masuk ruangan karena masalah typo. Mas Chanyeol yang terparah. Entah sudah berapa kali ia merevisi laporan dalam sehari, namun celana kerjanya sudah berganti dengan sarung. Pria itu bersila di kursi kantor sambil mengenakan kupluk hitam di kepalanya. Dibanding pegawai kantor, ia lebih terlihat seperti bapak-bapak yang sedang ronda malam.

Belum sampai di sana, Doyoung melarang kami untuk makan siang di luar. Terpaksa, kami makan di kantin kantor dengan wajah tak ikhlas. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan makanan kantin, hanya saja para kacung Divisi Keuangan terbiasa makan di luar, sekalian menjernihkan pikiran dari masalah kantor.

Saat ini kami sedang duduk di kantin kantor dengan makanan yang sudah berada di depan masing-masing. Memilih untuk mengambil tempat terpojok, jauh dari pegawai lain. Sialnya, Doyoung ikut bergabung dengan kami. Lihat? Aku yakin Joy tengah menahan sumpah serapah padanya. Kami menempati meja terpojok karena ingin memaki sang ketua divisi. Tapi kenapa orangnya malah join makan sih...

Semuanya hening, menikmati makanan masing-masing. Padahal aku yakin, jika Doyoung tak ada di meja yang sama, Joy dan Mas Chanyeol pasti sudah koar-koar menyumpahinya.

Aku melirik Lucas. Pria itu sepertinya tak peduli dengan Doyoung yang makan di sebelahnya. Ia makan dengan lahap—jatuhnya seperti orang kelaparan. Aku meneguk salivaku. Sepertinya asam lambungku naik. Terhitung sejak senin, sudah tiga hari aku selalu terbangun tengah malam karena mual. Namun ketika aku mencoba untuk memuntahkannya, hanya air yang keluar. Tidak heran sebenarnya karena aku tidak makan di malam harinya.

Aku menatap tak minat menu makan siang yang kuambil. Tadinya kupikir semur ayam dengan oseng bunga pepaya akan menjadi menu yang cocok untuk dimakan, namun ketika baru melahap satu sendok, rasa mual itu datang kembali.

"Mbak, kok nggak di makan?"

Aku menoleh Sana dan tersenyum kecil. "Kayaknya gue udah kenyang deh,"

Joy menoleh lalu berdecak ketika melihat piringku yang masih terisi penuh. "Han, lo cari penyakit?" ia bertanya sarkas. "Dimakan, Hana."

Aku menggeleng. Buah durian yang dimakan Mas Chanyeol membuat rasa mualku seakan berada di ujung tenggorokan. Aku meneguk air putih sebanyak mungkin. Namun rasa mual itu tidak kunjung hilang.

Kursi kosong di depanku berderit, Jo menariknya dan duduk di sana. Ia datang sendiri tanpa sekretaris sambil membawa nampan makan siangnya. Semua yang berada di meja langsung menunduk hormat. Jo membalasnya dengan senyuman kecil. Lalu pandangannya jatuh kepadaku.

"Lagi diet, Han?" tanyanya sambil melirik nampanku. Aku menggeleng. "Udah kenyang, Pak."

Alis Jo terangkat. "Mubazir."

DEGREES ft. JaehyunWhere stories live. Discover now