| 17

24.4K 2.6K 377
                                    


Aku terbangun ketika mendengar percikan air yang jatuh menyentuh lantai, kurasa seseorang tengah mandi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Aku terbangun ketika mendengar percikan air yang jatuh menyentuh lantai, kurasa seseorang tengah mandi. Mataku mengerjap, menyesuaikan cahaya matahari yang masuk menembus jendela kamar. Badanku menggeliat beberapa kali. Aku baru sadar, ini adalah pertama kalinya aku terbangun di rumah Jaehyun. Entahlah, aku tak merasakan apapun. Semuanya... terlalu campur aduk. Ada perasaan bahagia karena akhirnya aku bisa lebih dekat dengan Ella putri kecilku, namun juga ada rasa takut dan khawatir akan hari-hari ke depan. Apakah setelah Mami selesai dengan semua urusannya lalu kembali ke luar negeri, apa di saat yang sama aku juga akan kembali ke apartement dan hidup seperti semula?

Hatiku merasa sangat bersalah pada Mami. Apa sebaiknya aku menceritakan apa yang kualami selama ini? Apa mertuaku dapat membantuku untuk keluar dari segala kerumitan yang Jaehyun berikan padaku? Lantas, setelah semua itu, apa keadaannya akan menjadi baik-baik saja?

Aku kembali mengingat perkataanku tempo hari pada Jaehyun. Meminta cerai dan memilih untuk menjalani hidup masing-masing. Namun setelah dipikir lebih dalam lagi, bagaimana nasib Ella nanti? Aku tidak ingin Ella menjadi korban akan gagalnya rumah tanggaku dengan Jaehyun. Gadis itu bahkan tak tahu apa-apa. Ella masih kecil dan ia butuh kasih sayang utuh dari orangtuanya. Aku tidak ingin di masa mendatang, Ella akan menjadi gadis bebas karena semasa kecilnya ia kurang kasih sayang dan perhatian.

Jika begitu, maka jalan satu-satunya adalah berdamai dengan Jaehyun. Aku harus mengumpulkan stok kesabaranku dan mulai untuk berdamai dengannya—dan aku yakin ini tak akan mudah. Jaehyun itu keras, egois, namun di saat bersamaan pria itu ceroboh, labil, dan bodoh—karena sudah bermain dengan perasaanku, dengan rumah tangga kami. Aku harus memakai cara halus agar pria itu luluh dan akhirnya bisa berterus terang padaku tentang alasannya membuat jarak antara diriku dengan Ella.

Dengan adanya Mami di sini, akan ku manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk memperbaiki rumah tanggaku.

Aku memutar badan ketika merasakan pergerakan kecil di sebelahku. Tunggu, Ella tidur bersamaku? Ah, tentu saja Hana. Tidak mungkin Jaehyun tidur di ranjang yang sama denganku. Pria itu mungkin saja senganja memindahkan Ella kemari sedangkan ia sendiri memilih untuk pergi mencari ranjang lain. Atau jangan-jangan... Jaehyun tidur di luar? Di luar dalam artian club? Bersama wanita yang kutemui waktu itu?

Aku menghela napas. Entah mengapa ada rasa kecewa yang menghampiriku ketika menyadari bahwa aku terbangun dan Jaehyun tidak ada di sebelahku. Ini aneh, dan harusnya, perasaan ini tak datang. Apa yang kamu harapkan, Hana? Bukankah berekspetasi yang terlalu tinggi, pada akhirnya hanya akan membuatmu terluka?

Tak ingin semakin larut dalam lamunan, aku mengubah posisiku menjadi duduk dan bersandar pada kepala ranjang. Tanganku terulur menyentuh wajah Ella yang tertidur pulas. Ia terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Gadis itu memang sempat kehilangan selera makan selama opname membuatku khawatir.

"Oh, sudah bangun?"

Aku menoleh ke asal suara—damn, mataku bertemu dengan mata Jaehyun. Pria itu baru saja keluar dari kamar mandi—and for God sake, tubuhnya hanya tertutupi oleh sebuah handuk yang melilit pinggangnya, membuatku dapat melihat abs dan tubuh tegapnya. Ini gila namun harus kuakui, he damn so hot. Bulir-bulir air yang jatuh dari rambutnya membuat Jaehyun terlihat lebih segar.

DEGREES ft. JaehyunWhere stories live. Discover now